KABARIKU – Mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin, kembali ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rahmat Yasin ditahan di Rutan Cabang KPK Pomdam Jaya Guntur selama 20 hari pertama, sejak Kamis (13/8/2020) hingga hingga Selasa (1/9/2020) mendatang.
Rachmat ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi dalam perkara pemotongan uang dan gratifikasi dari SKPD di lingkungan Pemkab Bogor saat masih menjabat Bupati Bogor periode 2008-2014.
Dalam kasus ini Rachmat diduga menerima uang sekitar Rp 8,93 miliar. Uang tersebut kemudian digunakan untuk biaya operasional bupati dan kebutuhan kampanye pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif tahun 2013 dan 2014.
“Kami akan menahan tersangka RY (Rachmat Yasin), seorang Bupati Bogor waktu periode 2008-2014 selama 20 hari pertama,” kata Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dalam konferensi pers, Kamis (13/8/2020).
Rachmat ditahan usai memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka.
Selain menerima uang, Rachmat juga diduga menerima tanah seluas 20 hektar di Jonggol dan mobil Toyota Vellfire senilai Rp 825 juta.
Gratifikasi tanah diberikan oleh seseorang terkait perizinan lokasi pendirian pondok pesantren. Sedangkan mobil diduga berasal dari pengusaha.
Rachmat disangkakan melanggar Pasal 12 huruf f dan Pasal 12 B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP.
Kasus yang menjerat Rachmat Yasin merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya, yakni kasus suap terkait dengan rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di Bogor pada tahun 2014.
Dalam kasus itu, Rachmat telah divonis 5 tahun 6 bulan dan bebas pada Mei 2019 lalu. Kini ia ditetapkan kembali menjadi tersangka. (Has)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post