Jakarta, Kabariku – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek). Brian menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam perombakan kabinet yang diumumkan hari ini.
Brian Yuliarto tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, sekitar pukul 14.30 WIB, mengenakan setelan jas hitam lengkap dengan peci. Ia didampingi istrinya dan hanya memberikan pernyataan singkat kepada awak media.
“Pak Seskab yang ngasih tahu (untuk hadir),” ucapnya singkat.
Sebelumnya, kabar pergantian Mendiktisaintek telah santer beredar. Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, juga mengonfirmasi bahwa akan ada pelantikan beberapa pejabat negara pada sore hari ini.
Profil Brian Yuliarto
Prof. Brian Yuliarto lahir pada 27 Juli 1975. Ia merupakan Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri ITB, dengan keahlian di bidang teknologi nano dan kuantum. Sebelum ditunjuk sebagai Mendiktisaintek, Brian menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB untuk periode 2025-2030.
Karier akademiknya cukup panjang dan cemerlang. Brian sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB (2020-2024), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019-2020), serta Visiting Professor di Tsukuba University (2021-sekarang). Ia juga pernah menjadi Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016-2020), Ketua Kelompok Keahlian AFM FTI ITB (2018-2020), serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010-2016).
Brian meraih gelar sarjana dari Teknik Fisika ITB pada 1999. Ia kemudian melanjutkan studi magister dan doktoral di University of Tokyo, Jepang, dengan fokus pada bidang Quantum Engineering and System Science, masing-masing lulus pada tahun 2002 dan 2005.
Prestasi dan Pengakuan Internasional
Brian Yuliarto telah mendapat berbagai penghargaan atas kontribusinya di dunia sains dan teknologi. Pada tahun 2022, ia masuk dalam daftar “World’s Top 2% Scientists” versi Stanford University, sebuah pengakuan prestisius bagi ilmuwan dengan dampak akademik tinggi di dunia.
Terbaru, pada November 2024, Brian meraih penghargaan bergengsi Habibie Prize 2024 untuk kategori Ilmu Rekayasa. Penghargaan ini diberikan oleh Yayasan SDM Iptek sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam pengembangan teknologi berbasis material maju dan nanoteknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dengan latar belakang keilmuan yang kuat serta pengalaman panjang di dunia akademik dan riset, Brian Yuliarto diharapkan mampu membawa inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi serta pengembangan sains dan teknologi di Indonesia.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post