Serang, Kabariku- Sebagai bagian dari Roadshow Bus KPK 2024, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar kuliah umum di Universitas Pamulang (UNPAM) Serang, Banten, Kamis (05/09/2024). Kegiatan ini diikuti oleh 100 civitas akademika, dengan tujuan mengedukasi dan mengkampanyekan nilai-nilai antikorupsi, terutama di kalangan mahasiswa.
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, dalam kuliah bertema “Membangun Budaya Integritas dan Antikorupsi” menjelaskan bahwa perilaku koruptif tidak terjadi secara tiba-tiba. Menurutnya, korupsi terbentuk dari kebiasaan yang dimulai sejak kecil dan dipengaruhi oleh lingkungan, termasuk keluarga dan sekolah.
“Sikap permisif seperti memberi uang untuk mempermudah urusan hukum, seperti pengurusan SIM atau STNK, sering dianggap wajar oleh masyarakat. Hal ini menjadi contoh perilaku yang mendukung korupsi,” ujar Wawan.
Menurut data Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) 2024, sekitar 30,96% masyarakat Indonesia masih menganggap wajar praktik-praktik seperti ini, yang dikenal sebagai “korupsi kecil” atau “petty corruption.”
Wawan juga menjelaskan bahwa korupsi di dunia pendidikan dapat terjadi dalam bentuk lain, seperti memberikan hadiah kepada dosen, memalsukan proposal, hingga plagiarisme. Praktik-praktik ini, menurutnya, seringkali tidak disadari sebagai perilaku koruptif karena sudah menjadi kebiasaan.
“Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai antikorupsi sejak dini. Jangan benarkan kebiasaan yang salah, tapi biasakan yang benar,” tegas Wawan.
Wawan juga menekankan pentingnya peran aktif perguruan tinggi dalam upaya pemberantasan korupsi. Ia mendorong universitas untuk memasukkan mata kuliah antikorupsi dalam kurikulumnya, baik secara mandiri maupun terintegrasi dengan mata kuliah lain.
“Saya dengar di Fakultas Hukum UNPAM sudah ada dua mata kuliah antikorupsi. Ini bagus, tapi saya berharap mata kuliah ini juga bisa diperluas ke fakultas lain,” tambah Wawan.
Direktur Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Pamulang Serang, Imam Sofii, menyambut baik kuliah umum ini.
Ia berharap acara ini bisa memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi mahasiswa tentang pentingnya mencegah korupsi dan membangun budaya integritas di tengah masyarakat.
“Korupsi sering terjadi karena adanya kesempatan. Saya berharap mahasiswa dapat memanfaatkan acara ini untuk belajar mencegah korupsi dan membangun budaya antikorupsi,” kata Imam.***
Red/K.101