Jakarta, Kabariku – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memperkenalkan program glosarium SadarRuang. Ini yang dirancang sebagai panduan nasional untuk standardisasi terminologi bahasa Inggris dalam bidang pengawasan ruang digital.
Kehadiran SadarRuang menjadi upaya Indonesia membangun kedaulatan digital berbasis tata kelola informasi yang presisi. Sekaligus memenuhi kebutuhan konsistensi dan profesionalisme komunikasi di forum internasional.
“Tanpa standar istilah yang seragam, posisi negosiasi Indonesia dapat melemah dan menimbulkan salah tafsir dalam aspek hukum, teknis. Maupun sosial,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi Mediodecci Lustarini dalam keterangannya, Selasa (14/10/2025).
SadarRuang digagas Penerjemah Ahli Madya di Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi Penni Rusman. Melalui glosarium itu, istilah-istilah penting dalam ranah privasi data, keamanan siber, transaksi elektronik, dan etika digital akan memiliki padanan yang seragam dan baku.
Khususnya, kata dia, di seluruh lembaga pemerintah maupun mitra internasional. “Selama ini penerjemahan dokumen dilakukan tanpa basis data resmi, hanya mengandalkan memori kolektif, glosarium ini hadir sebagai standar bersama bagi semua pihak yang terlibat dalam isu digital,” ujar Mediodecci.
Proyek SadarRuang dikembangkan secara kolaboratif antara Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, para penerjemah pemerintah, Kementerian Sekretariat Negara. Dan Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Keterlibatan ahli di bidang Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) memastikan bahwa setiap istilah memiliki presisi teknis. Termasuk relevansi hukum yang kuat
Tahapan pengembangan akan meliputi tiga tahap. Yakni penyusunan draf glosarium lintas sektor, verifikasi istilah bersama lembaga bahasa dan ahli digital, dan peluncuran platform daring interaktif yang dapat diakses publik.
Menurut Mediodecci, inkonsistensi terminologi dapat menimbulkan tafsir ganda yang berisiko bagi kedaulatan siber nasional. Oleh karena itu, standardisasi terminologi penting dalam menjaga akurasi diplomasi digital Indonesia, terutama dalam forum negosiasi internasional yang memiliki konsekuensi hukum dan ekonomi besar.
Selain menjadi rujukan teknis, SadarRuang berfungsi sebagai sarana edukasi publik. Melalui platform digital interaktif, masyarakat dapat mengakses definisi, terjemahan, serta konteks penggunaan istilah secara mudah dan jelas.
Langkah itu diharapkan meningkatkan literasi digital nasional, agar masyarakat mampu memahami dan mengkritisi isu-isu kebijakan. Maupun perkembangan teknologi dengan lebih objektif.
“Glosarium ini akan menjadi pegangan dalam penyusunan kebijakan dan regulasi agar tidak terjadi interpretasi ganda. Ini yang dapat dimanfaatkan secara negatif,” ucapnya. ***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post