Kabariku- “Menjelang Pilpres 2024, pendukung Presiden Jokowi sebaiknya menghentikan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi 3 periode”.
Pernyataan tersebut kembali ditegaskan Hasanuddin, selaku Koordinator SIAGA ’98 pada hari Senin (27/6/2022).
Menurutnya, Dalam Pilpres, Relawan bekerjasama dengan Partai Politik (Parpol) bukan denga Presdien.
“Sebab, selain Presiden Jokowi sudah dengan tegas menyatakan isu itu dihentikan karena sama dengan menampar mukanya, dapat menjerumuskannya dan bentuk cari muka, juga inskonstitusional,” tukas Hasanuddin.
Ditegaskan Aktivis 98 ini, Presiden Jokowi menjaga Konstitusi dan amanat reformasi 98 bahwa jabatan presiden dibatasi 2 periode.
“Dalam hal, Relawan Jokowi ingin menyuarakan aspirasi seharusnya bekerjasama dengan parpol, bukan menyeret presiden,” ujarnya.
Hasanuddin menjelaskan, Presiden harus bersikap netral dalam Pilpres 2024, jika tidak Jokowi dapat terseret pada persoalan ketidaknetralan secara Terstruktur, Sistematis dan Massif.
“Ini membahayakan Jokowi,” cetusnya.
“Sebab itulah kami bersikap kritis perhadap Jokowi, untuk menghindari persoalan serius dalam penyelenggaraan Pemilu 2024,”ungkapnya.
Koordinator SIAGA 98 menandaskan, Sebab pernyataan relawan menunggu sikap Presiden sama artinya bersikap tidak netral.
“Untuk mengindari hal ini, dan kehendak politik relawan tetap tersalurkan dalam Pilpres 2024, maka sebaiknya bekerjasama dengan Partai Politik, dan bukan dengan presiden,” tandas Hasanuddin.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post