• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Rabu, November 19, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Opini

Gambit Gagal Agus Lenon

Redaksi oleh Redaksi
12 Januari 2020
di Opini
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Oleh Hamid Basyaib

Advertisement. Scroll to continue reading.

RelatedPosts

Tanah, Laut, dan Negara yang Tersesat: Menegakkan Dialektika Petani dan Nelayan di Tengah Kontradiksi Kebijakan Agraria

Anomali Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Inkonstitusional.

Jika Soeharto Jadi Pahlawan, Lalu Kami Ini Siapa?

(Semoga Mas Agus Eddy Santoso (Dept. Komunikasi dan Informasi PB HMI 83-86) husnul khatimah. Aamiin..!)

KABARIKU – Kami akan bertanding catur, Sabtu pagi ini. Agus Edy Santoso dan saya terdaftar di antara 30an pecatur amatir yang diundang berlaga untuk memperebutkan “Malari Cup” — tentu saja yang akan membuka adalah lurah Malari yang tak pernah terlihat main catur, Hariman Siregar.

Panitia tiap waktu memperbarui info di seputar pertandingan. Peserta tidak boleh telat. Kaos dan topi sudah disiapkan. Makanan sesuai jumlah peserta pun disiagakan di lokasi, restoran Pempekita milik aktifis lima jaman, Bursah Zarnubi.

“Jika peserta berhalangan, mohon infokan kami,” kata salah satu pengumuman panitia.

“Siap!” begitu saya selalu menjawab.

Baru saja saya putuskan: seandainya turnamen tetap dilanjutkan, saya mohon maaf: saya mengundurkan diri. Beberapa menit sebelumnya saya mendapat kabar yang memukul keras jantung saya: Agus Lenon harus membatalkan partisipasinya dalam turnamen. Saya pun merasa tidak sanggup bertanding dengan absennya sahabat yang tak cukup sering saya temui tapi selalu hangat dalam situasi apa pun.

*

Kadang kami bermain catur di rumah saya. Pulang lewat tengah malam, Agus bisa menjalankan hobi lamanya: kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki.


Tapi kami lebih sering hanya menjalankan psywar — saling mengejek dan manantang tanding, tanpa kemudian bisa sungguh-sungguh bertemu.

Kadang Agus mengontak saya hanya untuk mengkonfirmasi suatu berita baik. Kami saling tahu bahwa “ideologi” kami berbeda, tak jarang bertentangan, tapi saya selalu mensyukuri kehangatan pertemanan kami yang berakar nun di Jogja sana.

Baca Juga  'Berpolitik Atas Dasar Etika dan Hukum' Tanggapan SIAGA 8 Atas Keterangan Fraksi Demokrat DPRD Garut, Dadang Sudrajat

Seperti perkawanan kaum aktifis mahasiswa umumnya, saya sudah lupa kapan kami berkenalan. Tapi kemudian yang paling menonjol bagi saya: Agus pemasok bahan-bahan bacaan yang tidak mungkin kami dapatkan melalui saluran terang.

Sebagai aktifis Jogja yang pindah ke Jakarta sebelum lulus (dari IAIN Sunan Kalijaga; pindah ke kantor PB HMI di Jalan Diponegoro), Agus dalam waktu singkat masuk dalam jaringan pertemanan aktifis Jakarta yang punya akses kuat pada bacaan-bacaan leftist, dan dengan itu kedatangannya ke Jogja sering kami rindukan.

Kadang ia mampir untuk berbincang sampai subuh di kamar kos saya. Dan dengan badannya yang besar dan kekar, ia tak pernah terlihat kepayahan dengan tas pundak besar yang mudah ditebak sebagian besar isinya: bacaan-bacaan panas tentang politik “alternatif” yang harus dibagi-bagikannya kepada orang-orang yang menurut dia perlu membacanya.

Perangai sehari-hari Agus Lenon (nama ini terus terpatri bahkan jauh setelah ia tak lagi memakai kacamata bundar ala John Lenon), berlawanan dengan semangat revolusioner dan “perubahan struktural” yang konstan ia nyalakan sejak lama. Agus tak pernah sekali pun terlihat marah. Ia bahkan selalu menyelingi percakapan apapun dengan seringai dan suara kekehnya yang seakan keluar dari hidungnya.

*

Ia seperti tak sengaja terlempar ke Jakarta karena terpilih menjadi personel Pengurus Besar HMI. Di sana ia terlibat dalam pembuatan media internal yang baru saja diterbitkan. Agus dipandang salah satu dari sedikit aktifis yang berbakat menulis. Dinamika aktifisme Jakarta yang jauh lebih hangat dan memompa adrenalis kemudian membuatnya mencari segala cara agar ia tak perlu lagi kembali ke Jogja — apalagi ke kampung halamannya di Situbondo.

Agus memang kemudian cukup menekuni penulisan dan perbukuan. Di luar dugaan banyak sahabatnya, ia juga dokumenter yang baik. Begitulah, ternyata ia menyimpan rapi makalah-makalah Nurcholish Madjid, misalnya, lalu mengeditnya menerbitkan kumpulan tulisan Cak Nur yang mengejutkan dan menjadi buku-laris dalam waktu singkat: “Islam: Keindonesiaan dan Kemodernan”.

Baca Juga  Pasien Cuci Darah Kena Dampak Virus Corona, Kami Dalam Kondisi Panik...

Tapi Agus jelas bukan pembaca buku-buku teori catur. Ia bermain tanpa “metodologi”; ia mungkin hapal beberapa pembukaan standar dan karenanya selalu memulai dengan cepat, terutama jika ia memegang buah putih.

Di permainan tengah, Agus sering harus lama hanya mampu mendengus sambil merapikan letak kacamatanya. Lalu melangkah ragu-ragu, membuat posisi lemahnya semakin berat — dan kalah telak. Lalu dengan cepat ia akan menyusun bidak dan lain-lain untuk babak baru.

*

Sejak setahun terakhir ia dua-tiga kali masuk rumah sakit untuk problem jantungnya. Belakangan ia menggunduli habis rambutnya, tapi matanya tetap seperti 30an tahun silam: memancarkan optimisme dan menyiratkan senyum.

Dua pekan lalu ia bertanya melalaui WA: “Mid, apa di foto profilmu itu anakmu?” Ya, ia baru lewat 11 tahun, dan bersekolah di Bali. Ia memuji Alma. Lalu mengirim foto anaknya sendiri — juga perempuan, juga seusia anak saya.

Itu adalah sisi lain Agus yang kurang saya perhatikan tapi tidak mengejutkan bagi saya. Rasa kasih dan cintanya pada anaknya tentulah kelanjutan saja dari kebaikan hatinya pada teman, pada siapa saja, dengan pertimbangan tunggal: bahwa mereka semua adalah manusia.

Malam ini langkah Agus di permainan akhir terhenti. Ia ragu-ragu. Ia berpikir sekali lagi. Tapi ia tak pernah melanjutkan permainan sampai selesai.

Sorry, Gus, kali ini kau kalah lagi. Tapi itu tidak berarti saya adalah pemenang yang gembira. Saya rasa kekalahanmu juga kekalahan saya.

Saya bahkan tidak mampu melihat papan dengan jelas. Terlalu banyak air yang menghalangi pandangan saya. *

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Hamid Basyaib
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Mari Pangestu Jadi Direktur Bank Dunia Mulai Maret 2020

Post Selanjutnya

Tiga Warga Tangerang Tenggelam di Pantai Cijeruk Garut

RelatedPosts

Tanah, Laut, dan Negara yang Tersesat: Menegakkan Dialektika Petani dan Nelayan di Tengah Kontradiksi Kebijakan Agraria

17 November 2025
Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) (Foto: Istimewa)

Anomali Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Inkonstitusional.

14 November 2025

Jika Soeharto Jadi Pahlawan, Lalu Kami Ini Siapa?

11 November 2025
Foto Ilustrasi: Istimewa

Aktualisasi Kepahlawanan Figur Polri 

5 November 2025

Hukum Tidur di Dalam Mesjid

5 November 2025
Momen pertemuan Jenderal (Purn) Budi Gunawan dan Jenderal (Purn). Sjafrie Syamsoeddin di Kantor Kemenko Polkam (12/12/2024). (dok Instagram @bgunawan)

Belajar dari Jenderal (Purn) Budi Gunawan dan Jenderal (Purn). Sjafrie Syamsoeddin; Mengatasi Krisis Agustus

28 Oktober 2025
Post Selanjutnya
Petugas dan warga berhasil mengevakuasi jenazah salah satu korban Pantai Cijeruk, Garut. (*)

Tiga Warga Tangerang Tenggelam di Pantai Cijeruk Garut

In Memoriam Agus Edy Santoso: Agus, Wong Cilik, dan Muhammadiyah

Discussion about this post

KabarTerbaru

Gelandang Persib Bandung, Thom Haye/Persib

Jeda Kompetisi Dinilai Menguntungkan, Thom Haye Siap Sambut Laga Persib Bandung vs Dewa United

19 November 2025
Ketua Divisi Advokasi AJI, Erick Tanjung

PN Jaksel Tolak Gugatan Rp200 Miliar Mentan Amran terhadap Tempo, AJI: Sesuai Mandat UU Pers

19 November 2025

MK Resmi Batalkan Hak Atas Tanah 190 Tahun, Bagaimana Masa Depan Pembangunan IKN?

18 November 2025
Mensos Gus Ipul memberikan sambutan di acara Graduasi 1.000 KPM PKH di Pendopo Kabupaten Pemalang Jawa Tengah

Gus Ipul: Kolaborasi Kunci Sukses Asta Cita, 1.000 KPM PKH Pemalang Berhasil Graduasi

18 November 2025

Sengketa Informasi Ijazah Jokowi: KPU Tegaskan Semua Dokumen Capres Bersifat Terbuka

18 November 2025
DPR resmi mengesahkan UU KUHAP baru, Puan Maharani pastikan aturan mulai berlaku 2 Januari 2026 (Foto:Istimewa)

DPR Resmi Sahkan UU KUHAP Baru, Puan Maharani: Mulai Berlaku 2 Januari 2026

18 November 2025
Dukungan pengesahan RKUHAP menguat sebagai langkah pembaruan sistem peradilan nasional.(Ist)

‘Gak Ada yang Represif!’, Sandri Rumanama Bongkar Alasan Dukung Total RKUHAP

18 November 2025
FDTOI gelar demo besar-besaran ojol 20 November dengan lima tuntutan regulasi.(Foto:Ist)

Demo Besar-Besaran Ojol dan Kurol 20 November, FDTOI Sampaikan Empat Tuntutan Utama

18 November 2025

PLN Hadirkan Promo “Power Hero” di Hari Pahlawan, Tambah Daya Hemat hingga 50%

17 November 2025

Kabar Terpopuler

  • Seminar Nasional FH UI, Irjen Andry Wibowo: “Reformasi Polri Tak Boleh Berhenti, Polisi adalah Wajah Negara”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FSP BUMN IRA Dukung BAM DPR RI Kawal Pembayaran Pesangon Eks Karyawan Indofarma Global Medika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demo Besar-Besaran Ojol dan Kurol 20 November, FDTOI Sampaikan Empat Tuntutan Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • See You On Top Espresso Bar Hadir sebagai Ruang Teduh bagi Penikmat Kopi di Menteng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanah, Laut, dan Negara yang Tersesat: Menegakkan Dialektika Petani dan Nelayan di Tengah Kontradiksi Kebijakan Agraria

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com