• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Jumat, Oktober 31, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Opini

Menteri Pigai Simbol Keadilan HAM Presiden Prabowo

Tresyana Bulan oleh Tresyana Bulan
23 Januari 2025
di Opini
A A
0
Natalius Pigai saat bertemu dengan Prabowo Subianto

Menteri HAM, Natalius Pigai saat bertemu dengan Presiden RI, Prabowo Subianto (dok: Menteri Pigai)

ShareSendShare ShareShare

oleh :
Rikal Dikri

Aktivis Nahdlatul Ulama

Advertisement. Scroll to continue reading.

Jakarta, Kabariku – Konon, al-Sisi diberitakan oleh media Barat sebagai ruler with an iron grip (penguasa dengan cengkraman besi). Media Barat dan para kritikus dari lawan politiknya yakni Ikhwanul Muslimun menyebut al-Sisi adalah pelanggar HAM berat, karena melakukan kudeta dan kekacauan yang mengakibatkan banyak nyawa melayang.

RelatedPosts

Belajar dari Jenderal (Purn) Budi Gunawan dan Jenderal (Purn). Sjafrie Syamsoeddin; Mengatasi Krisis Agustus

KADIN Jawa Barat Terpecah, Dunia Usaha Tercuncang: Saatnya Kita Bersatu Kembali!

Lebih dari Sekadar Kain: Batik Kawung Garutan dan Jejak Nilai Kemanusiaan Nusantara

Terkadang, kita bias dengan sudut pandang HAM, karena sarat dengan kepentingan politik. 3 Juli 2013 Presiden Morsi tumbang, rakyat merayakan lemenangan di lapangan “tahrir” kebebasan, seraya menyuarakan “the people and the army are one hand”, teriakan puluhan ribu rakyat Mesir itu menggemparkan dunia.

Gejolak mesir di era Morsi cukup mengkhawatirkan, kelompok IM melakukan aksi teror dimana-mana demi menjaga kekuasaan Sang Presiden, dalam keadaan yang sama ekonomi Mesir hancur mengalami krisis berkepanjangan, rakyat sengsara dan negara tidak hadir melindunginya, bahkan yang terjadi Morsi malah mengluarkan kebijakan yang memperburuk keuangan Mesir.

Gilanya lagi 22 November 2012 Morsi mengeluarkan dekrit pengahpusan kekuasaan kehakiman dan pemecatan kejaksaan agung. Dekrit tersebut mengindikasikan bahwa Morsi ingin membangun sebuah rezim kekuasaan yang absolut, otoriter dan kebal hukum.

Konon juga, di negeri antah berantah ada Presiden yang menginginkan 3 periode, namun upaya itu digagalkan banyak pihak. Kiranya sama-sama ingin membangun rezim otoriter.

Berkaca pada Mesir, apakah di masa fitnah (kekacauan) baik itu kekacauan sosial atau kekacauan sebuah negara, patutkah dalam kondisi seperti itu para aparat dijatuhi hukum sebagai pelanggar HAM berat?

Baca Juga  24th Reformasi 'Puncaknya Oligharkys Kuasa'

Padahal aparat hanya menjalankan tugas dari pimpinannya. Jika hari ini kita melihat itu pada sosok Presiden Prabowo apa yang akan kita identifikasi dari sosok Prabowo? Pelanggar HAM kah, atau penjaga stabilitas negara dan menjaga rakyat dari efek para demonstran yang sporadis.

Itu hanya bisa dijawab dengan ketulusan hati para pembaca dan apa yang kita lihat selama ini pada sosok Prabowo.

Ajaibnya Prabowo tetap gagah berdiri tegak, meski diterpa bebagai isu tentang HAM. Langkahnya yang teruji, diakui atau tidak diakui Prabowo adalah satu dari sedikit Presiden di dunia yang membentuk Kementrian HAM.

Tercatat sudah dua kali pemerintahan Indonesia yang membentuk kementrian HAM yakni Kabinet Persatuan Nasional di era Gus Dur dan Megawati pernah membentuk kementrian HAM yang waktu itu dipimpin oleh menteri dari Aceh, Dr. Hasballah M. Saad, dan yang kedua Kabinet Merah Putih saat ini.

Memang, yang cocok memimpin lembaga HAM adalah orang yang setiap hari bersinggungan dengan kasus HAM, dulu orang Aceh, sekarang orang Papua, ujung barat ke ujung timur, keduanya sama-sama aktivis HAM.

Indonesia adalah satu dari lima negara yang memiliki kementrian HAM, empat diantaranya Somalia, Brasil, Pakistan, dan Selandia Baru. Dari empat negara ini, kalau kita lihat tidak ada yang seserius Prabowo dan Natalius Pigai dalam mengelola lembaga HAM.

Cita-cita Pigai ingin membangun ekosistem HAM dan menjadikan Indonesia sebagai pusat studi HAM secara internasional, perkembangan baiknya terciptanya laboratorium HAM. Pikiran ini melampaui empat negara tersebut, sangat genuine.

Kejelian Prabowo memilih Natalius Pigai perlu kita acungi jempol, karena salahsatu pelanggaran HAM yang jarang kita sadari adalah intoleransi, Pigai adalah sosok yang berdiri di tengah kaum minoritas, baik secara ras, ataupun agama.

Baca Juga  Presiden Prabowo Gelar Rapat Internal Bahas Kemandirian Energi dan Subsidi Tepat Sasaran

Seringkali Pigai jadi objek kekerasan HAM baik secara verbal atau non-verbal. Dari sini kita melihat bahwa secara simbolis penunjukan Natalius Pigai sebagai Menteri HAM adalah simbol keadilan dan kesetaraan atas hak-hak yang mengikat pada seluruh umat manusia.

Sepeti yang dikatakan Gus Dur “perbedaan itu fitrah, dan ia harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan universal”.

Don’t look back with regret, look forward with hope

Tak perlu lagi melihat kebelakang dengan penuh penyesalan, mari kita merajut masa depan dengan berbagai harapan.

Kita tidak bisa selamanya memelihara dendam dan kebencian, mungkin Prabowo salah, dan beliau mengakui sudah meminta maaf ke beberapa korban yang masih hidup, tapi saat itu memang Prabowo sedang menjalankan tugas, dan juga Prabowo ngopeni para aktivis yang ia culik bahkan diberdayakan.

Bisakah kita menjadi manusia pemaaf? seperti yang tersurat dalam al-Quran; Wal Kaẓimīn al-ghayẓa wa al-‘āfīn ‘an al-nās.

Mampukah kita menjadi golongan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain?

Saya kira, tak ada sedikitpun niat Prabowo mencelakai rakyatnya, apalagi melakukan tindakan HAM berat.

Sudah terlalu lama kita berada dalam kubangan amarah, mari kita bangun bersama untuk keadilan HAM kedepannya, cita-cita bangsa ini sangat besar, Menteri Natalius Pigai menekankan keadilan HAM memiliki jaungkauan yang sangat luas, meliputi hak atas pendidikan, pangan, kesehatan, keamanan, dan memelihara kehidupan banyak orang.

Kita perlu fokus terhadap kerja-kerja HAM, karena manusia dilahirkan bersama hak-haknya, dan hak itu adalah fitrahnya.

Tidak kah kita melihat tindakan Prabowo yang baik, sehingga kesalahannya terus menutupi kebaikannya?

300 lebih TKW/TKI diselamatkan Prabowo, yang terbaru Wilfrida seorang TKW Malaysia yang dibebaskan Prabowo dari hukuman mati, juga Annisah seorang TKW yang terlantar dan terlunta-lunta di Negeri Jiran itu akhirnya dibawa pulang ke Tanah Air, dilulangkan kepada keluarganya secara terhormat oleh Presiden Prabowo.

Baca Juga  Sengkarut Pemerintahan Kabupaten Garut Dianggap Carut Marut Secara Ketatanegaraan

Tidak kah kita melihat itu sebagai keadilan HAM? Ketidaksenangan kita terhadap seseorang atau suatu kaum jangan sampai menyebabkan kita berlaku tidak adil dalam memutuskan sesuatu.

Catatan akhir, kita semua bersepakat bahwa HAM memang bukan hak istimewa, melainkan hak dasar yang juga bagian dari fitrah manusia, siapa yang menentang hak asasi manusia maka ia menentang kemanusiaannya sendiri.

Mari kita berkolaborasi, gotong royong, membangun keadilan dan kesetaraan HAM dan kita akhiri ketidakadilan, kebrutalan, dan disktiminatif di negeri tercinta ini.***

Red/K.103

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Aktivis Nahdlatul UlamaMenteri HAM Natalius PigaiPresiden Prabowo SubiantoSimbol Keadilan HAM
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

SIAGA 98 Apresiasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo: Kepemimpinan Tegas dan Program Pro-Rakyat

Post Selanjutnya

Sat Reskrim Polres Garut Tangkap 6 Pelaku Judi Muncang di Karangpawitan

RelatedPosts

Momen pertemuan Jenderal (Purn) Budi Gunawan dan Jenderal (Purn). Sjafrie Syamsoeddin di Kantor Kemenko Polkam (12/12/2024). (dok Instagram @bgunawan)

Belajar dari Jenderal (Purn) Budi Gunawan dan Jenderal (Purn). Sjafrie Syamsoeddin; Mengatasi Krisis Agustus

28 Oktober 2025

KADIN Jawa Barat Terpecah, Dunia Usaha Tercuncang: Saatnya Kita Bersatu Kembali!

28 Oktober 2025
akademisi UNIGA: Desi Qoriah, SE., M.Hum.,

Lebih dari Sekadar Kain: Batik Kawung Garutan dan Jejak Nilai Kemanusiaan Nusantara

16 Oktober 2025

Kamtibmas Diantara Penegakan Hukum dan Penertiban Sipil; POLRI atau SATPOL PP?

4 Oktober 2025
Appe Hutauruk

Ketika Kejahatan Berdaulat, Hukum Harus Berani

2 Oktober 2025
Ilustrasi : Presiden Prabowo Saat Doorstop di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025)

Kebebasan Pers, Governance, dan Transparansi Program MBG

28 September 2025
Post Selanjutnya
Sat Reskrim Polres Garut Tangkap 6 Pelaku Judi Muncang

Sat Reskrim Polres Garut Tangkap 6 Pelaku Judi Muncang di Karangpawitan

Penetapan Tiga Tersangka Kasus Korupsi Penjualan Aset Yayasan Batanghari Sembilan

Kejati Sumsel Tetapkan Eks Sekda Palemang dan Dua Lainnya Tersangka Kasus Penjualan Aset Yayasan Batanghari Sembilan

Discussion about this post

KabarTerbaru

Tantangan Menyampaikan Informasi di Era Digital Semakin Kompleks

31 Oktober 2025

Peningkatan Rasa Percaya dan Kerja Sama Inklusif di Kawasan Asia Pasifik Diserukan Presiden Prabowo

31 Oktober 2025

Pemberdayaan UMKM dan Kerja Sama Lawan Kejahatan Lintas Batas Didorong Presiden Prabowo

31 Oktober 2025

Menag : Kita Jangan Memperkenalkan Perang Suci Tapi yang Kita Perkenalkan Adalah Kedamaian Suci

31 Oktober 2025

Badan Pangan Nasional Dorong Bank Indonesia Bantu Stabilkan Perberasan di Daerah untuk Perkuat Peran sebagai Strategic Advisor Pemda

31 Oktober 2025

Serapan Anggaran Tertinggi dan Jadi Miniatur Program Perumahan Nasional, Menteri PKP Apresiasi Capaian BP3KP Jawa II

31 Oktober 2025
Kongres BEM PTAI se-Indonesia di UIN Raden Fatah Palembang berakhir ricuh setelah perdebatan antar-delegasi berujung pemukulan.(Foto:ilustrasi/Ist)

Kongres BEM PTAI di Palembang Ricuh, Diduga Terjadi Pemukulan hingga Sidang Dihentikan Total

31 Oktober 2025
Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, memberkan sambutan dalam acara launching Program “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba” melalui Apel Kebangsaan di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, pada Rabu (30/10/2025)

Aksi Kolaborasi Menuju Indonesia Bersinar: “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba”

31 Oktober 2025
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto berikan sambutan saat menutup rapat roordinasi Sinkronisasi Program dan Kegiatan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian dengan Pemerintah Daerah Tahun 2025 di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Foto: Kemendagri)

Wamendagri Bima Arya Dorong Percepatan Pembangunan 80 Ribu Gerai Kopdeskel Merah Putih

31 Oktober 2025

Kabar Terpopuler

  • Senator asal Papua, Agustinus R. Kambuaya, menyatakan dukungan kepada putra Papua Frans Pigome dan Florentinus Beanal untuk menempati posisi strategis di PT Freeport Indonesia.(Foto:Istimewa)

    Senator Agustinus Kambuaya: Frans Pigome dan Florentinus Beanal Layak Pimpin Freeport

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu “Prabowo for Global Peace” Viral, Angkat Citra Indonesia sebagai Pembawa Perdamaian Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TNI Siap Dikerahkan ke Gaza, Tunggu Perintah Langsung Presiden Prabowo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Brigjen Asep Guntur Rahayu, Sosok di Balik Ketegasan dan Nurani Penegakan Hukum KPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua DPR RI Puan Maharani Soroti 110 WNI Korban Penipuan Online: “Negara Harus Lindungi Warga”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com