GARUT, Kabariku- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut menyampaikan terkait kondisi dan tantangan destinasi wisata pada liburan Cuti Bersama Idul Fitri 1443 H Tahun 2022.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) H. Budi Gan Gan Gumilar, SH., M.Si., menyampaikan, rapat koordinasi yang dilaksanakan merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Garut saat apel gabungan terbatas Senin lalu.
Ia memaparkan, kegiatan ini merupakan langkah pemerintah daerah untuk mempersiapkan pelayanan terhadap pemudik.
“Hari Selasa rakor yang diselenggarakan sebagai bentuk implementasi dari persiapan tersebut adalah kita mengadakan rapat konsolidasi dan silaturahmi dengan para pemilik hotel dan GM (General Manager) yang ada di Kabupaten Garut,” kata Kadisparbud. Rabu (20/4/2022).
Dijelaskan Kadisparbud, permasalahan yang harus diantisipasi diantaranya; Parkir liar, adanya pemalakan di jalur dan di tempat wisata kepada sopir dan petugas tiket.
“Selain itu, parkir tidak tertampung di destinasi, kemudian kemacetan hingga antisipasi kecelakaan menuju destinasi. Kami akan berkoordinasi dengan, Siaga BPPD dan PUPR antispasi bencana di jalur menuju destinasi,” jelasnya.
Kadisprabud melanjutkan, Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan situasi masih pendemi dan cuaca saat ini.
“Kita tetap memantau agar tidak terjadi kerumunan dan tidak abai protokol kesehatan. Dengan pengetatan patuh prokes dgn monitoring dan pengawasan oleh gugus tugas Covid-19,” tuturnya.
Selanjutnya diimbau, Pemasangan spanduk himbauan di lokasi wisata, tidak ada tarip menu terpangpang di rumah makan dan penginapan dan penetapan tarip di luar kewajaran.
“Surat edaran dari dinas terkait tarip rumah makan dan penginapan, penegakan hukum terhadap pelanggaran di lokasi wisata hingga optimasi balawista di destinasi untuk menjaga keselamatan wisata,” kata Kadisparbud.
Sebelumnya, Bupati Garut, H. Rudy Gunawan, SH., MH., MP., memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) yang dilaksanakan di ruang rapat Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, kecamatan Tarogong Kidul, kabupaten Garut, pada hari Selasa (19/4/2022) kemarin.
Rapat dipimpin langsung Bupati Garut, didampingi Kadisparbud Kabupaten Garut, dan dihadiri para pelaku wisata, restoran, dan perhotelan yang ada di Kabupaten Garut.
Bupati Garut yang juga selaku Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Garut menyampaikan dalam rakor mengatakan, pihaknya mempersilakan seluas-luasnya kepada para pengelola objek wisata untuk melaksanakan kegiatannya di momen lebaran nanti, namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan dan penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi.
“Jadi untuk hotel sekali lagi kami persilahkan melakukan kegiatan-kegiatan yang optimum, termasuk di antaranya adalah permainan-permainan, kolam renang, dan lain sebagainya. (Contohnya) Ini yang mewakili dari Taman Air Sabda Alam silakan tapi dengan kondisi ada rambu-rambu mengenai protokol kesehatan yang sifatnya promotif,” kata Bupati Garut.
Bupati Garut memprediksi akan adanya lonjakan wisatawan ke Kabupaten Garut khususnya ke daerah Cipanas. Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas.
“Nah, akan ada rekayasa lalu lintas tetapi akan tetap memberikan kenyamanan, berdasarkan dari kajian tim lalu lintas dengan adanya Jalan Ibrahim Adjie itu bisa memberikan dampak jalan keluar bagi kemacetan di sekitar (Cipanas),” lanjutnya.
Selain itu, Rudy berharap para pengelola hotel tidak menaikkan tarif terlalu tinggi kepada para tamu. Ia menegaskan, pihaknya akan menindak tegas hotel-hotel yang mematok harga melebihi kewajaran.
“Saya akan menertibkan dan menutup sebagai tindakan pemerasan, bilamana ada hotel besar ataupun kecil, yang tarifnya itu melebihi dari kewajaran,” kata Rudy.
Di tempat yang sama, Ketua Badan Promosi Pemerintah Daerah (BPPD) Kabupaten Garut, Rahmat Hadi menyampaikan, menindaklanjuti arahan dari Bupati Garut terkait rakor hari ini, pihaknya akan segera melakukan rapat bersama Disparbud dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut dalam rangka mempersiapkan lonjakan wisatawan di momen cuti lebaran.
“Ini bagaimana teknisnya ketika berbicara spanduk-spanduk himbauan, karena memang menurut informasi barusan (dari) Pak Bupati bahwa akan terjadi luapan pengunjung yang sangat luar biasa ke Kabupaten Garut ini,” tandasnya.
Berkaitan tentang tarif hotel, Rahmat menuturkan, pihaknya menginginkan adanya regulasi yang dapat mengatur terkait harga hotel, homestay, maupun rumah makan di Kabupaten Garut.
“Betul karena memang di Kabupaten Garut ini mudah-mudahan secepatnya ada regulasi terkait dengan harga, harga satuan baik itu perhotelan dengan kelasnya, ataupun homestay ataupun memang nanti rumah makan di kita mudah-mudahan dengan cepat membikin regulasi itu yang yang berkaitan dengan PHRI mungkin secara teknis,” tandasnya.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post