• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Senin, Desember 22, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Kabar Terkini

‘Mukti Telah Pergi’ Kenangan Usep Setiawan

Redaksi oleh Redaksi
16 Agustus 2022
di Kabar Terkini
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Kabariku- Kabar sakitnya Hidayat Mukti yang akrab disapa Mukti-Mukti sudah kami dengar beberapa tahun terakhir ini.

Dalam beberapa bulan belakangan, Mukti dikabarkan bolak-balik dirawat di RS di Kota Bandung. Petang ini, kabar kepergian Mukti menjadi berita haru yang tersiar luas diberbagai WAG dan medsos lainnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.
dok.foto FB Mukti-Mukti

Ya, Mukti telah pergi…

RelatedPosts

Refleksi 35 Tahun Pengabdian, Alumni Akpol 91 Bhara Daksa Gelar Reuni di Semarang

Kawah Kereta Api Kamojang 3: Situs Panas Bumi Tertua Dunia yang Terlupakan

Perpol 10/2025 Dinilai Setback Polri, SIAGA 98: Pintu Masuk di Bawah Kemendagri

Pikiran saya melayang ke tahun 1992, ketika kami bikin Latihan Kepemimpinan Organisasi untuk calon aktivis yang berasal dari berbagai Fakultas di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Ketika itu, kami duduk melingkar diatas bendungan dengan air jernih yang mengalir deras di kawasan Bandung Utara.

Tiba-tiba, datang seorang pemuda kerempeng berkaos putih dengan celana jeans dan ikat kepala bertuliskan “Landreform Now!”
Ya, pemuda itu Mukti…

Itulah pertemuan pertama saya dengan Mukti.
Momen itu juga perkenalan saya untuk pertama kalinya dengan isu tanah sebagai medan perjuangan.

Istilah Landreform sebagai agenda utama Reforma Agraria unutk pertama kalinya saya dapatkan dari Mukti lewat ikat kepalanya itu.

Setelah Mukti ikut duduk dalam lingkaran kami, ia mengeluarkan gitar dari kantongnya yang ia gendong ke lokasi LKO.

Ia pun bercerita kiri-kanan diselingi lagu yang disertai lengkingan suara khasnya. Ia menyanyikan lagu-lagu goresan tangannya sendiri.

Lagu-lagu yang didendangkan Mukti banyak macam ragam temannya dengan iringan petikan dan jentrengan gitarnya.

Kisah mahasiswa, perjuangan petani, derita buruh, kehidupan kaum miskin kota, dan lainnya menjadi subyek sasaran lagu-lagu Mukti.

Baca Juga  Dialog Nasional HUT ke 25 Mega Bintang Bertajuk “Kedaulatan Rakyat versus Oligargy dan KKN”

Isu desa, pertanian, persahabatan, revolusi, bebalnya kekuasaan, perempuan, cinta dan pengharapan menjadi sumber inspirasi dari lagu-lagu Mukti.

Saya sendiri tak bisa tidak untuk menyatakan takjub dengan karya-karya Mukti.

Diantara lagu yang saya kagumi: “Kembang Padang Ilalang”, “Revolusi Sampai Mati”, “Maesaroh”, dan banyak lagi yang lainnya.

Semua lagu Mukti itu selalu berangkat dari realitas sosial yang berkembang di masyarakat.

Nada protes dan gugatan terhadap penguasa atau kekuasaan menjadi corak utama lagu-lagu Mukti.

“Anjing!”, kata ini kata sakti yg diteriakan Mukti kalau ia kesal saat menyanyi.

Mukti adalah sosok pemberontak.

Ia biasa mengadakan Konser Musik Cinta yang periodik dilakukan Mukti di Kota Bandung. Konser ini sekaligus jadi ajang kumpul dan temu kangennya para aktivis yg menjadi kawan seperjuangan sekaligus sahabat penikmat keindahan lantunan lagu-lagu Mukti.

Ia telah konsisten mengabarkan penderitaan dan perlawanan didalam lagu-lagunya.

Mukti bisa membuat lagu tentang sengketa tanah di suatu desa yang dipulasnya dalam kata-kata yang indah dan bermakna amat mendalam.

Mukti bisa marah dengan indah.

Dalam obrolan di chat FB bersamanya, ia menulis yang menjelaskan ada dua bekal yang sangat penting dalam perjuangannya bersama petani.

Begini kata Mukti: “Bahan yang saya selalu bawa selama membangun ilmu terapan ke petani dari sejak jaman dulu hanya 2: UUPA dan gitar,” tulis Mukti (19 April 2021).

UUPA sampai kini masih berlaku dan gitar selalu setia mendampingi perjalanannya.

Ia pernah punya gagasan untuk membuat antologi kasus sengketa tanah dalam album berisi lagu yang ia tulis dari waktu ke waktu.

Saya masih menyimpan contoh-contoh “compact disc” berisi lagu-lagu tersebut sampai saat ini. Saya apresiasi idenya.

Baca Juga  Seleksi Terbuka JPT Madya dan Pratama KPK 2023, Berikut 23 Nama yang Lolos Tahap Penulisan Policy Brief

Saya dukung Mukti dengan memfasilitasi kebutuhan untuk merekam di lantai dua kantor kami waktu itu.

Setiap saya ke Bandung, pastilah ada sesi bincang sambil mendengarkan lagu-lagu Mukti itu.

Suatu waktu saya dihadiahi Mukti sebuah tulisan dikoran Pikiran Rakyat yang ia bingkai dengan figura berkaca bening.

Tulisan tersebut adalah artikel opini yang saya tulis dengan topik perlunya perubahan strategi pembangunan pertanian kita.

Terhadap artikel tersebut, ia menggaris-bawahi beberapa kalimat dan disampingnya ia catatkan kometar yang ia tulis tangan.

Nada tulisan Mukti tersebut umumnya kritik dan saran terhadap apa yang saya tulis.

Saya masih ingat pesan Mukti saat ia menyerahkan figura tersebut, kira-kira begini:
“Saya gak mau kamu jadi penguasa yang salah dalam memahami masalah dan urusan rakyat, khususnya petani. Karenanya saya mengkritik kamu secara keras dan langsung seperti ini”, seru Mukti.

Kami pernah mengajak Mukti untuk tampil di depan peserta konferensi penguasaan tanah di salah satu hotel di Jakarta.

Penuh semangat ia tampil dengan mempertontonkan gigi depannya baru rontok. Peserta ikut menyanyikan penggalan bait “esok hari revolusi, anjing!”, sambil tersenyum.

Ia tak pernah mempersoalkan bayaran untuknya. Yang ia titipkan ke saya supaya honor bagi seorang pembaca puisi yang dia ajak dari Bandung harus “memadai”, katanya.

Mukti itu seorang seniman dan budayawan yang solidaritasnya tinggi. Ia seorang Muslim yang substantif dalam memaknai agamanya.

Dibalik tampilannya yang amat sangat sederhana, ia punya semangat dan impian yang menjulang ke angkasa.

Mukti sering menyebutnya pecinta petani.
Dalam banyak kesempatan ia cerita bahwa ia juga bertani. Bedanya Mukti dengan petani biasa, ia perlakukan tanah dan tanaman sebagai makhluk hidup yang ia perlakukan dengan sopan.

Baca Juga  Fungsi Pengawasan Terhadap Pemerintah Daerah Adalah Marwahnya DPRD Garut

Ia cerita, ia kerap mengajak bicara pada pohon cabe yang ia tanam. Ia sentuh dengan tangannya. Ia berdialog dengan tanaman seperti ia sedang berhadapan dengan manusia.

Mukti menghormati tanah dan tanaman sebagai sesama ciptaan Tuhan.

Banyak forum bersama Mukti sudah saya lalui, terutama dimasa saya masih aktif di Kota Bandung (1991-2001).

Persamaan minat dan kepedulian kepada petani jadi pemersatu diantara kami. Namun perdebatan serius diantara kami kerap terjadi.

Tapi rasa kasih sayang mengalahkan perbedaan di antara kami. Kami tak pernah berantem. Saya mencintai Mukti dari lubuk hati yang paling dalam.

Saya juga merasakan perasaan yang sama dimiiliki Mukti terhadap saya. Kami saling mencintai dalam berbagai keterbatasan.

Ya Allah…
Sejak hari ini kami tak bisa lagi bertemu muka dengan Mukti. Kami akan mengenang aneka perjumpaan dan gundukan kenangan yang melintas dalam ingatan.

Ada cipratan emosi yang menggelayut didalam dada kami. Mukti telah kembali kepada Sang Maha Kasih yang menciptakan kita semua dan segenap alam raya.

Sorga yang indah untukmu, Mukti…

Lagu-lagu indahmu yang kontemplatif akan mengiringi langkah kami dalam menjalani hari-hari dalam kehidupan ini.

Manisnya kritik dan gugatan yang senantiasa memancar dari dirimu terhadap ketidakadilan dan ketimpangan, akan selalu jadi panduan kami dalam mengabdi bagi negeri.

“Selamat jalan Mukti… Damai dan bahagialah disana…”

Usep Setiawan adalah sahabatnya Mukti-Mukti, seorang pegiat gerakan reforma agraria, tinggal di Pamulang.

Jakarta, 15 Agustus 2022

Red/K.000

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Kenangan Usep SetiawanMukti Telah PergiMukti-MuktiUNPAD Bandung
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Kabar Duka Aktivis Mukti Mukti Solois Balada Asal Kota Bandung Tutup Usia

Post Selanjutnya

Hari Ini, Presiden Akan Sampaikan Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara

RelatedPosts

Refleksi 35 Tahun Pengabdian, Alumni Akpol 91 Bhara Daksa Gelar Reuni di Semarang

22 Desember 2025
Kawah Kereta Api ikon unik di kawasan Wisata Alam dan Cagar Alam Kawah Kamojang di Dusun Kamojang, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung(dok Berita Geothermal)

Kawah Kereta Api Kamojang 3: Situs Panas Bumi Tertua Dunia yang Terlupakan

20 Desember 2025

Perpol 10/2025 Dinilai Setback Polri, SIAGA 98: Pintu Masuk di Bawah Kemendagri

17 Desember 2025
Update banjir dan longsor di Sumatra: BNPB mencatat korban meninggal dunia mencapai 1.053 jiwa, ratusan hilang, dan lebih dari 600 ribu warga mengungsi.

Update Banjir Longsor Sumatra: Korban Meninggal Tembus 1.053 Jiwa

16 Desember 2025

SIAGA 98 Soroti Perpol 10/2025, Dorong Konsistensi Putusan MK dan Reformasi Polri

14 Desember 2025

PWI Pusat Terbitkan Edaran Rangkap Jabatan, Perpanjangan KTA dan Donasi Kemanusiaan Bencana Sumatera

12 Desember 2025
Post Selanjutnya

Hari Ini, Presiden Akan Sampaikan Pidato Kenegaraan di Gedung Nusantara

foto dok. Humas Setkab

Desain APBN 2023: Waspada, Antisipasif, dan Responsif

Discussion about this post

KabarTerbaru

Refleksi 35 Tahun Pengabdian, Alumni Akpol 91 Bhara Daksa Gelar Reuni di Semarang

22 Desember 2025
COO Danantara sekaligus Kepala BP BUMN, Dony Oskaria (kedua dari kanan) didampingi Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) menyapa dan memberikan semangat kepada relawan PLN yang turun membantu membantu masyarakat terdampak bencana setelah Apel Pelepasan Relawan BUMN Peduli pada Jumat (19/12) di Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara

Danantara Lepas 1.066 Relawan BUMN Peduli di Kualanamu, Salurkan Bantuan Pemulihan Pascabencana

21 Desember 2025

Tali Kasih Natal Berlanjut, 98 Resolution Network Apresiasi Pemerintah Tangani Bencana Sumatera

21 Desember 2025

KPK Tetapkan Kajari dan Dua Kasi Hulu Sungai Utara Tersangka Pemerasan, Satu Buron

21 Desember 2025

OTT KPK: Bupati Bekasi dan Ayahnya jadi Tersangka Suap Ijon Proyek Rp9,5 Miliar

20 Desember 2025
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan keterangan pers di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Alam, Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat, 19 Desember 2025

Pemerintah Pastikan Layanan Publik Tetap Jalan, Rp268 Miliar Dialokasikan untuk Penanganan Bencana

20 Desember 2025
Seskab Teddy Indra Wijaya menyampaikan keterangan pers di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Alam, Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12/2025)

Penanganan Bencana Aceh-Sumatera Skala Nasional, Seskab: Semua Bergerak Sejak Detik Pertama

20 Desember 2025
Kepala BNN RI Suyudi Ario Seto dalam acara Pencanangan Pemulihan Kampung Bersih Narkoba rangkaian acara Pemusnahan Barang Bukti Narkotika, di Buffer Area IPC Tanjung Priok, Jakarta Utara

BNN Pulihkan Kampung Rawan Narkoba Lewat Program Kampung Harapan Bersinar di Muara Bahari

20 Desember 2025
Kawah Kereta Api ikon unik di kawasan Wisata Alam dan Cagar Alam Kawah Kamojang di Dusun Kamojang, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung(dok Berita Geothermal)

Kawah Kereta Api Kamojang 3: Situs Panas Bumi Tertua Dunia yang Terlupakan

20 Desember 2025

Kabar Terpopuler

  • IJP Dr. H. Andry Wibowo, SIK., MH., M.Si., Anjak Utama Biro Pengkajian dan Jianbang Lemdiklat Polri dalam Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Petugas Polantas Serentak Seluruh Indonesia

    3500 Polantas Ikuti Uji Kompetensi, IJP Andry Wibowo: Fondasi Reformasi Kultural Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perpol 10/2025 Dinilai Setback Polri, SIAGA 98: Pintu Masuk di Bawah Kemendagri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kawah Kereta Api Kamojang 3: Situs Panas Bumi Tertua Dunia yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ANM Kritik Aksi SNI, Minta KKP Tak Terpengaruh Demo yang Dinilai Jawa-Sentris

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mungki Hadipratikto: Sosok Jaksa di Balik Penindakan Eksekusi dan Pemulihan Aset KPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com