Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat pertahanan udara dengan meninjau dan menguji coba helikopter H225M. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Kepala Badan Logistik Pertahanan (Kabaloghan) Marsdya TNI Yusuf Jauhari dan Dirut PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Gita Amperiawan secara langsung meninjau helikopter ini di Monumen Nasional (Monas), pada Senin (15/9/2025).
Peninjauan ini menandai kedatangan helikopter H225M yang merupakan bagian dari program Blue Book periode 2014-2019, hasil kolaborasi produksi antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Airbus Helicopter. Menurut Menhan, helikopter ini memiliki peran strategis sebagai sarana komando dan pengendalian (kodal). Fungsinya adalah untuk mengendalikan operasi militer dan operasi bantuan kemanusiaan. “Helikopter ini nantinya akan digunakan untuk kepentingan memandu pengendalian operasi militer atau operasi kemanusiaan,” ujar Menhan. Helikopter ini memungkinkan pimpinan, seperti Panglima TNI, untuk mengendalikan pasukan di lapangan, baik dalam operasi taktis maupun bantuan kemanusiaan.
Pengadaan Helikopter ini merupakan Renstra sebelum Presiden Prabowo menjabat sebagai Menhan, memiliki makna strategis bagi TNI AU. Saat ini, Skadron Udara TNI AU memiliki lima unit helikopter operasional serupa yang berusia 21 tahun. Helikopter baru ini sangat penting untuk meremajakan armada dan memastikan kesiapan operasional yang optimal.
Setelah peninjauan, Menhan, Kabaloghan dan Dirut PT DI berkesempatan melakukan uji coba terbang. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Menhan, ada beberapa penyesuaian yang perlu dilakukan. “Perlu diadakan perbaikan-perbaikan agar helikopter H225M siap operasional,” tegas Menhan. Penyesuaian tersebut mencakup tata letak interior, di mana pengaturan posisi kursi dan penempatan meja perlu disesuaikan untuk memudahkan komando dan pengendalian pasukan. Helikopter juga harus mampu menyajikan data yang diperlukan dalam pengendalian dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan markas di darat. Meskipun demikian, berdasarkan komunikasi dengan pilot, performa H225M dinilai memiliki performa yang sama dengan unit sejenis yang sudah dimiliki TNI sebelumnya.
Helikopter H225M yang diuji coba ini akan ditempatkan di Skadron Udara 8 Lanud Atang Sanjaya, Bogor. Penempatan helikopter ini memprioritaskan operasi udara khusus. Peninjauan ini membuktikan keseriusan pemerintah dalam memperkuat postur pertahanan udara Indonesia dan menunjukkan kemampuan industri pertahanan nasional yang mandiri, dengan PT DI sebagai penanggung jawab acara dan penyedia helikopter.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post