Jakarta, Kabariku- Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Winarto mengaku adanya pengurangan kapasitas lahan di kawasan wisata Ancol dampak sirkuit Formula E atau Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC).
Awalnya, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ir. H. Wahyu Dewanto, SH., MH., meminta penjelasan Winarto soal rencana pemanfaatan lahan sirkuit Formula E ketika tak digunakan balapan.
“Lalu soal sirkuit (JIEC). Ini ceritanya bagian dari attraction-nya Ancol, kah? Atau ini tenant yang berdiri sendiri? Menurut saya ini di dalam kawasan Bapak,” tanya Wahyu dalam rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama PT. Pembangunan Jaya Ancol. Kamis (19/1/2023).

Wahyu juga mempertanyakan, apakah setelah diumumkan sebagai lokasi sirkuit Formula E, saham PT. Pembangunan Jaya Ancol ikut terkerek naik?
“Seharusnya saham naik. Kalau saya dirut Ancol, nggak perlu pinjam uang. Karena kalau event internasional bisa mendatangkan uang pak,” kata Wahyu.
Karena itulah Wahyu menilai aneh, balapan Formula E yang berskala internasional serta gaungnya luar biasa, namun pihak Ancol malah pinjam uang Rp1,2 Triliun ke Bank DKI.
“Harusnya nggak perlu pinjam uang karena saham Ancol akan naik,” tukasnya.
Pada kesempatan ini, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Winarto menjawab, JIEC dibangun di dalam kawasan Ancol bagian timur. Saat perencanaan Formula E, PT. Jakarta Propertindo menyewa lahan Ancol timur selama tiga tahun untuk pembangunan sirkuit balapan mobil listrik.
Rinciannya, lahan sirkuit disewa Jakpro selama 4 bulan pada tahun 2022, 1 bulan pada tahun 2023, dan 1 bulan pada tahun 2024, untuk penyelenggaraan Formula E selama 3 tahun berturut-turut.
Winarto menyebut, akibat peralihan peruntukan lahan di Ancol timur menjadi lokasi sirkuit, kapasitas parkir di kawasan wisata Ancol menjadi berkurang.
“Kita kehilangan area seluas sirkuit itu sangat signifikan. Parkir mobil berkurang hingga 4.000 mobil,” ungkapnya.
Dampaknya, lanjut Winarto, kawasan Ancol kini menjadi semakin padat. Banyak pengunjung yang memarkirkan kendaraannya hingga ke jalan.
“Orang (pengunjung) masuk gerbang pada Sabtu-Minggu mau ke pantai arah timur itu sudah susah. Kalau dibilang, kami membutuhkan lahan itu, Pak karena Ancol sudah padat,” tutur dia.
Selain itu, Winarto mengungkap, utang penyelenggaraan Formula E 2022 sebesar Rp5 Miliar belum juga dibayarkan oleh PT. Jakarta Propertindo (Jakpro).
“Utang (Jakpro) kurang lebih Rp5 miliar yang belum dibayar,” ucapnya.
Sebagai informasi, Jakpro merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ditunjuk Pemprov DKI untuk menggelar Jakarta e-Prix.
Pada edisi perdana, Formula E digelar di Jakarta International e-Prix Circuit (JIEC) yang ada di kawasan wisata Ancol.
Setelah sukses menggelar Formula E 2022, kini Jakpro sudah bersiap untuk kembali melaksanakan balap mobil listrik itu pada 3 Juni hingga 4 Juni 2023.
Balapan yang akan dilangsungkan dua kali ini pun menurut rencana bakal kembali digelar di Ancol.
Diketahui balap mobil bebas emisi edisi 2023 itu bakal digelar kurang dari lima bulan lagi, ternyata Jakpro belum melunasi utang tersebut.
Meski tak kunjung dibayar, Winarto menyebut, Jakpro sudah menegaskan komitmennya untuk segera melunasinya.
“Prinsipnya mereka sudah membayar, hanya saja kurang Rp5 Miliar dan mereka sudah janji untuk bayar,” tutupnya.***
Red/K.101
BACA juga Berita menarik Seputar Pemilu KLIK disini
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post