Jakarta, Kabariku – Meski sempat dipersoalkan oleh Amerika Serikat, layanan keuangan digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) justru menunjukkan taringnya di kancah global.
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan bahwa QRIS akan segera digunakan di Jepang dan Korea Selatan setelah sebelumnya telah diadopsi di Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Hal ini disampaikan Gibran dalam video resmi yang diunggah oleh Sekretariat Wakil Presiden pada Minggu, 18 Mei 2025. Dengan penuh kebanggaan, ia menegaskan bahwa QRIS bukan hanya “jago kandang”, tetapi sudah mampu berbicara di level internasional.
“QRIS bukan hanya jago kandang, tapi sudah bisa digunakan di Thailand, Malaysia, Singapura, dan sebentar lagi di Jepang dan Korea Selatan,” ujar Gibran.
QRIS merupakan sistem pembayaran digital yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Layanan ini dinilai menjadi bukti bahwa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga mampu menjadi produsen yang diakui dunia.
Sebelumnya, QRIS menjadi sorotan dalam laporan National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers yang dirilis oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) pada akhir Maret 2025. Dalam laporan tersebut, USTR menyebut bahwa regulasi QRIS yang tertuang dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur BI Nomor 21/18/PDAG/2019 dianggap membatasi ruang gerak perusahaan asing dalam pasar pembayaran domestik Indonesia.
Namun Gibran menekankan bahwa QRIS merupakan bagian dari upaya Indonesia menjaga kedaulatan ekonomi melalui penguatan industri keuangan nasional. Ia pun mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut industri keuangan sebagai garda terdepan dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.
“Seperti yang telah ditegaskan oleh Bapak Presiden Prabowo, industri keuangan merupakan benteng kedaulatan bangsa, dan QRIS adalah bagian penting dari ekosistem itu,” katanya.
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan bahwa QRIS telah berperan besar dalam mempercepat inklusi keuangan di Tanah Air, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sistem pembayaran digital ini memungkinkan transaksi tanpa uang tunai, kartu, atau mesin EDC, sehingga lebih praktis dan efisien.
“QRIS tidak hanya memudahkan customer, tapi juga memberikan manfaat bagi pedagang kaki lima, usaha rumahan, dan UMKM,” ujar Gibran.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini, 93% merchant pengguna QRIS berasal dari sektor UMKM. Angka ini, menurutnya, mencerminkan keberhasilan adopsi teknologi digital di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah.
Gibran pun mengajak seluruh pihak untuk mendukung teknologi lokal seperti QRIS sebagai bagian dari pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berdaulat.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post