Jakarta, Kabariku – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perempuan dan Anak, Bintang Puspayoga, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meneladani semangat R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak. Dalam peringatan Hari Kartini tahun ini, Bintang menegaskan pentingnya penguatan peran perempuan sebagai bagian dari pembangunan bangsa yang berkeadilan.
Hari Kartini ditetapkan secara resmi sebagai Hari Besar Nasional melalui Keputusan Presiden RI Nomor 108 Tahun 1964 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada 2 Mei 1964. Penetapan ini sekaligus mengangkat Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
“Peringatan Hari Kartini bertujuan untuk mengenang dan menghormati perjuangan beliau dalam menentang ketidakadilan, memperjuangkan kesetaraan gender, hak pendidikan yang setara bagi perempuan dan anak, serta emansipasi perempuan,” ujar Bintang dalam rilis resminya, Senin (21/4).
Bintang menjelaskan bahwa Kartini bukan hanya simbol emansipasi, tetapi juga pejuang yang menolak segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan. Melalui pendidikan, advokasi, serta pemberdayaan ekonomi seperti pada kerajinan ukir Jepara, Kartini menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme yang kuat, bahkan saat Indonesia masih dalam penjajahan.
Namun, Bintang juga menyuarakan keprihatinannya atas masih maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak di berbagai ranah, termasuk di lingkungan akademik dan fasilitas pelayanan publik. Ia menyebut bahwa fakta ini menunjukkan masih adanya bias dan ketimpangan gender di masyarakat.
“Perempuan adalah tiang utama dalam mencetak generasi penerus bangsa. Maka, negara harus hadir dan aktif memberikan perlindungan dan jaminan keamanan bagi mereka,” tegasnya.
Momentum Hari Kartini, menurutnya, harus dimanfaatkan untuk memperkuat sosialisasi kebijakan perlindungan perempuan, seperti UU PKDRT, UU TPKS, dan UU TPPO, tidak hanya bagi perempuan tetapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat.
Bintang pun menekankan pentingnya ketegasan aparat hukum dalam menindak pelaku kekerasan terhadap perempuan.
“Pelaku harus dihukum seberat-beratnya agar ada efek jera dan keadilan ditegakkan,” katanya.
Sebagai penutup, Bintang mengajak semua pihak untuk membangun kesadaran kolektif dalam melindungi dan memberdayakan perempuan Indonesia. “Perempuan berdaya adalah fondasi Indonesia yang lebih raya,” pungkasnya. (Bem)***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post