Ternate, Kabariku – Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK), meninggal dunia pada Jumat malam (14/3/2025) pukul 19.53 WIT di RSUD Chasan Boesoirie, Ternate.
Direktur RSUD Chasan Boesoirie, Alwia Assagaf, mengungkapkan bahwa Abdul Gani Kasuba wafat setelah menjalani perawatan intensif akibat sejumlah penyakit, termasuk infeksi pada otak.
“Ustaz Abdul Gani Kasuba meninggal di RSCB saat menjalani perawatan intensif karena menderita beberapa penyakit, termasuk infeksi otak,” kata Alwia.
Jenazah Abdul Gani Kasuba kemudian dimakamkan di kampung halamannya, Desa Bibinoi, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan.
Profil Abdul Gani Kasuba dan Keluarga
Abdul Gani Kasuba lahir dalam keluarga petani sederhana dari suku Tobelo. Ia merupakan salah satu dari 12 bersaudara, anak dari Hasan bin Kasuba dan Nur binti Daud. Meskipun berasal dari latar belakang pertanian, keluarga Kasuba menjadi salah satu dinasti politik yang berpengaruh di Maluku Utara, dengan beberapa anggotanya menduduki jabatan strategis di pemerintahan daerah.
Berikut adalah beberapa anggota keluarga Kasuba yang berperan dan sukses dalam dunia politik Maluku Utara:
• Abdul Gani Kasuba: Anggota DPD RI (2004–2007), Wakil Gubernur Maluku Utara (2009–2014), Gubernur Maluku Utara dua periode (2014–2024).
• Muhammad Kasuba (adik AGK): Anggota DPRD Maluku (1999–2001), Anggota DPRD Maluku Utara dua periode (2001–2005), Bupati Halmahera Selatan dua periode (2005–2015).
• Bahrain Kasuba (keponakan AGK): Ketua DPRD Halmahera Selatan (2009–2014), Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara (2014–2015), Bupati Halmahera Selatan (2016–2021).
• Hasan Ali Bassam Kasuba (keponakan AGK/putra Muhammad Kasuba): Wakil Bupati Halmahera Selatan (2020–2023), Bupati Halmahera Selatan sisa masa jabatan (2023–2024).
Perjalanan Pendidikan dan Karier Politik
Masa kecil hingga remaja Abdul Gani Kasuba banyak dihabiskan di Palu, Sulawesi Tengah. Ia menempuh pendidikan di Yayasan Al-Khairaat sebelum melanjutkan studi di Fakultas Dakwah Universitas Islam Madinah. Setelah menyelesaikan pendidikannya, AGK kembali ke Yayasan Al-Khairaat dan menjabat sebagai Kepala Inspeksi.
Selain aktif dalam dunia pendidikan dengan mendirikan beberapa sekolah di Maluku Utara dan Papua, AGK juga merintis karier politiknya melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 2004. Puncak karier politiknya terjadi pada 2013 ketika ia terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara.
Keluarga Kasuba jadi Kajian Akademik
Pengaruh besar keluarga Kasuba dalam dunia politik Halmahera dan Maluku Utara telah menjadi objek kajian beberapa perguruan tinggi. Fenomena ini menarik perhatian akademisi karena menunjukkan pola dinasti politik yang kuat di daerah tersebut.
Beberapa studi yang membahas dominasi keluarga Kasuba antara lain:
• Skripsi mahasiswa Universitas Islam Negeri Datokarama Palu (2022), yang meneliti pengaruh keluarga Kasuba dalam politik Maluku Utara.
• Artikel di Project Multatuli, yang membahas bagaimana keluarga Kasuba mempertahankan kekuasaan di wilayah tersebut.
• Jurnal akademik dari Undip Repository dan Jurnal Unpad, yang mengulas fenomena dinasti politik Kasuba dalam konteks demokrasi daerah.
Dominasi keluarga Kasuba dalam dunia politik Maluku Utara mencerminkan bagaimana jaringan keluarga dapat menjadi kekuatan utama dalam pemerintahan daerah. Keberlanjutan pengaruh politik ini tetap menjadi perhatian, baik dari perspektif akademik maupun publik, terutama dalam dinamika demokrasi lokal di Indonesia.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post