Gagal Maju di Pilkada 2024, Anies Rencanakan Bentuk Parpol atau Ormas untuk Perubahan Kedepan

Jakarta, Kabariku- Langkah Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 terhenti setelah gagal ikut di Pilkada Jakarta dan batal di Pilkada Jawa Barat.

Anies menyatakan tidak mengikuti kontestasi Pilkada 2024, dan langkah kedepan yang akan dilakukan Anies membuka peluang untuk mendirikan partai politik baru.

“Semalam batas akhir pendaftaran Pilkada, dan di Jakarta ada satu dicalonkan oleh 15 partai dan satu dicalonkan satupartai, dan satu yang disebut independen.  Saya tidak termasuk didalamnya, dengan begitu saya tidak ikut dalam kontestasi Pilgub di Jakarta tahun 2024 ini,” ungkap dalam keterangan video, Jumat (30/08/2024).

Anies mengaku hal ini didasarkan dari usulan sejumlah pihak padanya, atas dasar itu dirinya mempertimbangkan akan membentuk parpol atau sebatas organisasi masyarakat (ormas).

“Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh. Kita lihat sama-sama kedepan,” kata Anies.

Anies meminta semua pihak untuk menunggu keputusan soal opsi mendirikan partai yang nenurutnya bida menjadi wadah bagi para penggerak demokrasi yang lebih sehat, serta politik yang mengedepankan gagasan.

“Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Anies juga mengaku menerima usulan agar bergabung menjadi kader partai politik. Namun, ia merasa ragu dengan kondisi politik saat ini.

“Kalau masuk partai, pertanyaannya partai mana yang sekarang tidak tersandra oleh kekuasaan? Nah, jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak berisiko juga bagi yang mengusulkan. Jadi ini adalah sebuah kenyataan, nih,” ucap Anies.

Dinamika pencalonan di Pilkada 2024 tampak naik turun, terlebih jelang berakhirnya masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah.

Peluang Anies maju diusung PDI Perjuangan di Pilgub Jakarta setelah ditinggal oleh NasDem, PKB, dan PKS, ternyata tak berbuah. PDI Perjuangan mencalonkan kadernya, Pramono Anung-Rano Karno yang mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada Rabu, 28 Agustus.

Belakangan, PDI Perjuangan menawarkan Anies untuk maju Pilgub Jawa Barat (Jabar), setelah batal mengusungnya di Pilgub Jakarta. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jabar sempat mengungkap Anies akan dipasangkan oleh Ono Surono.

Sempat berkembang juga rumor Anies telah berangkat ke Bandung, Jawa Barat untuk mendaftar bersama PDI Perjuangan. Lalu, dua jam sebelum masa pendaftaran ditutup, Anies, lewat juru bicaranya, mengumumkan batal mencalonkan diri di Pilkada Jabar. Hingga ditutupnya masa pendaftaran, Anies ternyata tetap berada di Jakarta.

Anies mengaku tidak mengambil kesempatan menjadi calon Gubernur Jabar karena sebelumnya tidak mendapat aspirasi dari masyarakat untuk memimpin selain di Jakarta.***

Red/K.101

Tinggalkan Balasan