• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Sabtu, Oktober 25, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home News

Kenang Mendiang: Selamat Jalan Eko Biola

Redaksi oleh Redaksi
16 Juni 2024
di News
A A
0
ShareSendShare ShareShare

oleh :
Marlin Dinamikanto

Jakarta, Kabariku- Dia memanggil nama saya dengan sebutan Wak Lin. Mungkin memberi contoh anak-anaknya yang ketika itu masih kecil-kecil. Di Jakarta, Eko Biola, bahkan sampai sekarang pun saya tidak tahu nama aslinya pernah tinggal di Ciputat dan Ciledug. Dari istrinya saya baru tahu nama aslinya Yudihasman bin Muhammad Yusuf

Advertisement. Scroll to continue reading.

Meskipun baru mengenal sejak Oktober 1996, namun saya begitu akrab dengan Eko dan keluarganya. Pernah sekitar tahun 2000 saya terprovokasi tinggal di dekat kontrakannya di Ciputat selama satu bulan. Karena memang Eko adalah satu di antara penggerak awal Forum Kesenian Reformasi yang pada generasi sesudahnya sempat dimuat di halaman pertama Kompas berjudul “Socrates di Atas Bus Kota”.

RelatedPosts

Pertamina Perkuat Kualitas SDM, 1.552 Talenta Muda Ikuti Program Pre Employment Training

Laporkan Narkoba dan Oknum Terlibat ke Hotline 24 Jam, Kabareskrim: Identitas Pelapor Dijamin Aman

FSP BUMN IRA Kritik Bio Farma, Usai Rekrut Eks Wadirut sebagai Staf Ahli dengan Honor Fantastis

Saya sempat juga datang ke kontrakannya di Ciledug. Namun saat datang lagi ke sana dia sudah pindah ke kampung halamannya di Kisaran, sudah itu pindah lagi ke Kota Medan yang dia huni hingga akhir hayatnya.

Tapi yang jelas sejak berkeluarga, sebelum pindah ke kampung halamannya, setiap hari raya Idul Fitri dia datang ke rumah orang tua saya di perkampungan dekat Pintu II Taman Mini. Bapak saya Almarhum sudah dianggap seperti orang tuanya sendiri. Hubungan kami meskipun tidak ada pertalian darah sudah seperti saudara. Begitu juga hubungan saya dengan Almarhum Sudarto Marelo dan Almarhum Ocup Akar.

Penghidupannya selama berkeluarga, selain ngamen di Pangkalan DAMRI Blok M, kadang menjajakan beragam barang dagangan di atas bus kota. Saya pun juga sibuk bekerja. Toh demikian di sela-sela kesibukan itu kami masih sering bertemu, kalau tidak di rumah orang tua saya, di Blok M atau di kontrakan rumahnya.

Baca Juga  Indonesia Housekeepers Association (IHKA) Banten Gelar Seminar dan Exhibition 2023

Selepas Maghrib tadi, dari Toni Listianto alias Teolog, saya mendapat kabar, Eko Biola meninggal pada Selasa 11 Juni kemarin. Saya WA, kata istrinya memang benar, dan malam tadi baru selesai tahlil di hari ke-2. Innalilahi wa innailaihi raji’un. Semoga damai di keabadian. Kenangku tentangmu tidak akan pernah kering seperti bunga

Sekitar akhir 1997, menjelang Reformasi saya kerap menyambangi pekerjaan seni jalanan yang telah bergabung ke Forum Kesenian Reformasi (FOKER) di sekitar Bundaran Hotel Indonesia. Tepatnya sejak halte depan Sarinah hingga depan Wisma Nusantara. (Sekarang Hotel Pullman).

Meskipun sehari-hari ngamen di atas bus kota dengan lagu atau puisi perlawanan terhadap rezim despotik Soeharto, namun kami biasa nongkrong kalau tidak salah di Starbucks lantai 2 Plaza Indonesia. Harga kopinya lumayan mahal, Rp 7000 per gelas. Bagi saya

Orang pertama yang mengajak saya nongkrong di sana adalah Eko Biola yang sudah saya kenal sejak 2 tahun sebelumnya. Ternyata Eko ada maunya. Dia menunggu pacar (yang akhirnya dia nikahi) yang saat itu bekerja di Plaza Indonesia

Peserta tetap tongkrongan adalah Saya dan Eko. Kadang-kadang ada Taswin Total,  Alm. Ocup Akar, Alm. Surya Darma alias Pak Tua, Yamin yang sering mengenakan topi laken, dan Ucok Virgo yang pacarnya anak IKIP Jakarta dan juga bekerja di Plaza Indonesia, dan masih banyak lagi yang lupa namanya.

Berkat kegigihan Taswin Total yang suaranya menggelegar, Pak Tua dan Eko Biola, anggota FOKER yang semula hanya belasan orang melonjak menjadi sekitar 700 orang, tersebar di Pasar Senen, Thamrin, Sudirman hingga Blok M, Gatot Subroto, Suparman hingga ke Grogol.

Lambat laun tempat ngopi kami di Plaza Indonesia banyak dipenuhi anak-anak Foker. Mereka mengokupasi hampir semua meja. Mungkin karena itu pula kafe tempat tongkrongan kami sempat tutup dan baru buka lagi setelah reformasi, dengan harga jauh lebih mahal dan security yang lebih ketat.

Baca Juga  Wujud Kehadiran Negara pada Warganya, Kementerian Haji dan Umrah Dibentuk

Peran Total, Pak Tua, Ocup Akar, Eko Biola, Jojo, Yamin dan Ucok Virgo dalam memajukan sangat luar biasa. Saya tahu, Syafti Hidayat alias Ucok yang anggota Jakker kerap bergabung di tongkrongan anak-anak FOKER. Kami yang lebih senior dengan perform yang lebih mumpuni cukup ngamen 3 atau 4 bus sudah dapat Rp 30 hingga Rp 50 ribu. Selebihnya nongkrong di Plaza Indonesia. Keren kan?

Angin perubahan telah bertiup kencang. Eko Biola yang tandem dengan Ocup, kalau saya hanya sekali-kali ikut, yang menyanyikan lagu seperti Rezim Serigala, Harus Dilawan, Indonesia Tanah Air Siapa, disambut baik oleh penumpang bus kota. Jarang yang memberikan saweran 100 atau 500, kebanyakan Rp 1000 dan ada-ada saja yang nyawer Rp5000 hingga Rp.10.000. 

Paling tidak rata-rata satu bus mendapat penghasilan Rp.17 ribu. Mungkin suasana batin kebanyakan penumpang sudah empet sekali kepada Soeharto. Itu juga menjadi catatan saya yang kala itu juga masih tercatat sebagai pimpinan redaksi Kabar dari Pijar, di samping juga terus ‘menjahit’ gerakan ke sejumlah kota. Karena saya memang hobi menulis dan jalan-jalan.

Saya berkenalan dengan Eko saat berlatih Pertunjukan Opera untuk Menolak Rencana Pembangunan Reaktor Nuklir di Gedung Margasiswa PMKRI, 27 Desember 1996. Latihan dimulai sekitar bulan Oktober 1996, atau setelah gonjang-ganjing peristiwa 27 Juli. Pementasan dibiayai oleh INFID lewat Maria Pakpahan dan Bonar Tigor Naipospos alias Coki.

Pertunjukan disutradarai oleh Taufik Wijaya, penyair Palembang yang juga penggiat Teater Potlot. Anak-anak Pijar yang terlibat seingat saya Alif Iman Herlambang dan Amin Baharuddin yang baru keluar dari penjara terkait peristiwa demonstrasi solidaritas Makassar Berdarah di Jl. Diponegoro depan YLBHI.

Baca Juga  Delman di 4 Daerah di Jabar Ini Dilarang Beroperasi Saat Arus Mudik, Pemprov Siapkan Uang Kompensasi

Eko, Pele, Frans, Dogol adalah rombongan musisi yang dibawa oleh Pak Tua. Ada pula Ari, preman Pasar Senen yang keluar masuk penjara, dan satu lagi anak Tanah Tinggi yang lupa namanya. Selebihnya ada Ocup Akar dan Total yang sebelumnya sudah dibaptis menjadi Foker. Manajer Andy Yoes dan Ryanti Bachtiar. Kami berlatih di Sekretariat Pijar, Jl. Percetakan Negara.

Situasi paska 27 Juli memang begitu cekam. Terus siapa yang mau menonton pertunjukan yang menentang kebijakan pemerintah. Di sini saya, Pak Tua dan Pele, dua malam sebelum pertunjukan mengumpulkan tukang mabuk, terutama yang perempuan, yang biasa nongkrong di Bioskop Ciputat. Dua mikrolet penuh dan langsung kami bawa dan inapkan di Gedung Margasiswa. Paling tidak sudah 30-an penonton.

Selama latihan  chemistry saya dan Eko begitu nyambung. Selesai latihan, paling tidak dua kali saya diajak ke kontrakannya di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Dari sana saya tahu, setiap pagi Eko memasok air mineral ke sopir-sopir angkot dan siang harinya baru ditagih satu per satu. ” Lumayan lah Lin,” katanya

Ternyata yang datang membeludak. Rupanya di tengah represi paska peristiwa 27 Juli muncul kerinduan berkumpul. Gairah melakukan perubahan terus mengental. Yang datang antara dari mahasiswa jaringan Pijar,  PMKRI dan kelompok Cipayung, serta para pekerja seni yang telah mewakafkan dirinya untuk perubahan.

Eko sendiri yang pertama saya kenal terlihat apatis justru terlihat militan mendengar panggilan jaman. Dia terbilang rajin ikut Mimbar Bebas dan Demonstrasi terutama setahun baik sebelum maupun sesudah reformasi.

Selamat jalan Eko, sampaikan salamku kepada Bapak yang sudah kau anggap sebagai orang tua sendiri.***

Red/K.101

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Kenang Mendiang Eko BiolaMarlin Dinamikanto
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Pendirian Kampung Inggris di Desa Situgede Karangpawitan Garut

Post Selanjutnya

Tim Intelijen Kejati Papua Barat Berhasil Mengamankan Faldri Iriawan Buronan Tindak Pidana Pemilu 2024

RelatedPosts

Pertamina rekrut 1.552 talenta muda melalui Program Pre Employment Training untuk membentuk generasi energi berdaya saing dan dukung target Net Zero Emission 2060

Pertamina Perkuat Kualitas SDM, 1.552 Talenta Muda Ikuti Program Pre Employment Training

25 Oktober 2025
Layanan Hotline Bareskrim Polri

Laporkan Narkoba dan Oknum Terlibat ke Hotline 24 Jam, Kabareskrim: Identitas Pelapor Dijamin Aman

25 Oktober 2025

FSP BUMN IRA Kritik Bio Farma, Usai Rekrut Eks Wadirut sebagai Staf Ahli dengan Honor Fantastis

24 Oktober 2025
Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan keterangan pers di di Ruang Wartawan, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta

Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren di Kemenag: Tingkatkan Keamanan dan Kualitas Pendidikan Santri

24 Oktober 2025

Kerja Sama di Bidang Pertahanan Dilanjutkan Indonesia dan Afrika Selatan

24 Oktober 2025
Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina menjelaskan alasan disahkannya izin umrah mandiri dalam UU PIHU 2025(Foto:DPR RI)

Umrah Kini Bisa Mandiri, DPR Pastikan Negara Tetap Hadir Lindungi Jamaah

24 Oktober 2025
Post Selanjutnya

Tim Intelijen Kejati Papua Barat Berhasil Mengamankan Faldri Iriawan Buronan Tindak Pidana Pemilu 2024

Matangkan Strategi Menang di Pilkada 2024, Koalisi Garut Bersatu Rencanakan Deklarasi

Discussion about this post

KabarTerbaru

Pertamina rekrut 1.552 talenta muda melalui Program Pre Employment Training untuk membentuk generasi energi berdaya saing dan dukung target Net Zero Emission 2060

Pertamina Perkuat Kualitas SDM, 1.552 Talenta Muda Ikuti Program Pre Employment Training

25 Oktober 2025
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo/INP Polri

Polri Bentuk Satgas Gabungan Tangani Karhutla, Perkuat Pemantauan dan Pencegahan di Lapangan

25 Oktober 2025
Petugas mempersiapkan bahan Natrium Klorida/NaCl untuk operasi modifikasi cuaca (Foto: BMKG)

BNPB Laksanakan Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat untuk Cegah Bencana Hidrometeorologi

25 Oktober 2025
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir/PSSI

Erick Thohir: FIFA Match Day November Fokus untuk Matangkan Timnas U-23 Menuju SEA Games 2025

25 Oktober 2025
Deputi Bidang Koordinasi Hak Asasi Manusia (HAM) Kemenko Kumham Imipas Ibnu Chuldun (Foto: Humas Kemenko Kumham Imipas)

Sinergi Lintas Sektor untuk Memajukan Hak Perempuan Diperkuat

25 Oktober 2025
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir/PSSI

Erick Thohir: PSSI Fokus Pulihkan Kepercayaan Dunia Sebelum Tunjuk Pelatih Baru Timnas Indonesia

25 Oktober 2025
Layanan Hotline Bareskrim Polri

Laporkan Narkoba dan Oknum Terlibat ke Hotline 24 Jam, Kabareskrim: Identitas Pelapor Dijamin Aman

25 Oktober 2025

FSP BUMN IRA Kritik Bio Farma, Usai Rekrut Eks Wadirut sebagai Staf Ahli dengan Honor Fantastis

24 Oktober 2025

“Incheon Plan” untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Hingga 2030, DisepakatiPara Menteri Keuangan APEC

24 Oktober 2025

Kabar Terpopuler

  • Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad bersama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya di gedung DPR

    Setelah Sufmi Dasco, Kini Teddy Indra Wijaya di “Operasi Podcast Bocor Alus Politik”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Senator Agustinus Kambuaya: Frans Pigome dan Florentinus Beanal Layak Pimpin Freeport

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wisuda UIC 2025: Irjen Pol Andry Wibowo Serukan Revitalisasi Nilai Pancasila dan Patriotisme Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertemuan Tête-à-Tête, Prabowo-Lula Perkuat Kemitraan untuk Kesejahteraan Rakyat dan Inovasi Teknologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Momen Reformasi Polri Dinilai Tepat, Mensesneg Pastikan Komite Segera Diumumkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com