Jakarta, Kabariku- Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jam Pidsus) melimpahkan berkas mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate beserta barang buktinya atau Tahap II ke Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan (Jaksel).
Penyerahan berkas perkara dugaan tindak pidana korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 s/d 2022, dilakukan di Kejari Jaksel pada Jumat (9/6/2023).
“Untuk kepentingan dalam tahap penuntutan, tersangka JGP dilakukan penahanan di Rutan Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan selama 20 hari, terhitung sejak 9 Juni 2023 sampai dengan 28 Juni 2023,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, dikutip Sabtu (10/6/2023).
Johnny diproses hukum dalam kasus dugaan korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo tahun 2020-2022.
Usai serah terima tanggung jawab dan barang bukti, tim JPU bakal segera mempersiapkan surat dakwaan untuk kelengkapan pelimpahan berkas perkara Johnny ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
Dalam perkara ini, Johnny disangka melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejakgung) menyita satu unit mobil milik Johnny G Plate itu Land Rover tipe R. Rover Velar 2 OLAT Model Jeep S.C. HDTP Nomor Registrasi B 10 HAN warna putih metalik Tahun 2021.
Diperkirakan mobil Land Rover ini seharga Rp 2,8 miliar. Ditilik di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021 milik Johnny G Plate yang dilaporkan 16 Maret 2022, mobil ini tidak terdaftar.
Selain itu, Kejagung juga menyita sejumlah harta milik rekanan Johnny G Plate yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia adalah Anang Achmad Latif, yang pernah menjabat Direktur Utama (Dirut) Bakti Kominfo.
Ternyata barang sitaan yang didapat dari Anang Achmad Latif lebih banyak dari Johnny G Plate. Dari Anang Achmad Latif, disita satu unit mobil BMW X5 bernomor polisi B 1869 ZJC warna hitam metalik.
Kendaraan ini harganya di kisaran Rp 1,7 miliar. Ada pula satu unit sepeda motor BMW R 1250 GS Adventure warna hitam kuning bernomor registrasi D 4679 ADV. Untuk motor ini harganya sekitar Rp 840 juta.
Penyitaan juga dilakukan pada satu unit mobil bernomor registrasi B 1534 DFQ merek Honda tipe Honda HR-V abu-abu metalik dengan tahun pembuatan 2022.
Ada juga satu unit kendaraan roda dua dengan nomor registrasi B 5336 TEN, merek Ducati tipe Scrambler Cafe Racer, tahun pembuatan 2019, warna silver. Motor Ducati ini harganya di kisaran Rp 400 juta.
Motor mewah lain yang disita adalah Triumph tipe Tiger 1200 Rally Pro dengan nomor registrasi B 4630 SPU merek Triumph tipe Tiger 1200 Rally Pro. Keluaran 2022 ini harganya sekitar Rp 770 juta.
Tak hanya kendaraan, sejumlah lahan milik Anang Achmad Latif pun ikut disita. Yaitu satu bidang tanah dan/atau bangunan di South Grove, Unit No 8, berlokasi di Jalan Lebak Bulus 1 nomor 3, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Dari rekanan lain Johnny G Plate, yaitu Galumbang Menak Simanjuntak disita pula sejumlah kendaraan dan tanah. Galumbang merupakan Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia ketika proyek pembangunan BTS Kominfo berlangsung.
Dua kendaraan milik Galumbang yang disita berupa satu unit mobil merek Toyota Innova Venturer warna hitam dengan nomor polisi B 166 GLB, dan satu unit mobil merek Lexus dengan Nopol B 2188 SJE warna hitam beserta kunci kontaknya.
Disita pula satu bidang tanah dan/atau bangunan berlokasi di Jalan Denpasar Barat Blok.C/6. Kavling Nomor 18, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Jakarta.
Sementara dari rekanan Johnny G Plate yaitu tersangka Irwan Hermawan yang pernah menjabat Komisaris PT Solitech Media Sinergy.
Dari Irwan disita dua bidang tanah di Bandung, Jawa Barat. Masing-masing berlokasi di Jalan Graha Indah Golf 1 Nomor 11 Kavling 7A, Desa Mekarsalayu, Kecamatan Cimenyan, serta di Perumahan Dago Asri Jalan Dago Asri I, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
“Aset yang dilakukan penyitaan akan menjadi barang bukti masing-masing tersangka,” kata Ketut.
Diketahui bahwa aset sitaan dari Johnny G Plate hanya satu unit mobil saja. Padahal dapat dikatakan sebagai menteri, Johnny G Plate lah yang menjadi komandan proyek.
Dari barang-barang bukti yang disita Kejagung dapat ditelusuri lebih lanjut aliran dana kasus korupsi menara BTS Kominfo.***
Red/K.101
Berita Terkait :