• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Selasa, November 11, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Seni Budaya

“Sorry Agnez Monica!”

Redaksi oleh Redaksi
28 November 2019
di Seni Budaya
A A
0
ShareSendShare ShareShare

KABARIKU – Ini contoh paling sempurna bagaimana rasa keindonesiaan luntur saat berhadapan dengan bangsa lain. Mungkin, bagi Agnez Monica, mengaku menjadi bagian bangsa Indonesia akan merendahkan derajat dirinya. Ia lupa bahwa ia lahir, makan, minum, berak (maaf), mengais rejeki, meniti karir, dan bahkan (mungkin) masih memegang paspor Indonesia saat pergi ke mana-mana. Perlu dicek.

Betul, memang banyak masalah yang sedang mendera negeri ini. Banyak yang harus diselesaikan agar bangsa ini mampu tegak berdiri menjadi bangsa yang makmur, cerdas, dan bermartabat.

Advertisement. Scroll to continue reading.
Imam Prasojo

Bagi seorang pejuang, bukan pecundang, semua masalah itu akan dijadikannya sebagai tantangan yang harus ikut ia diselesaikan. Ia akan terus gigih memperjuangkan apa yang sejak awal dicita-citakan para pendiri negeri. Sesulit apapun! Sebaliknya, buat pecundang yang tak tahan melihat kesulitan-kesulitan yang tengah dihadapi negeri ini, ia akan coba lari dari kenyataan. Alih alih ikut berjuang, ia akan coba “numpang gratisan” melekatkan dirinya pada identitas bangsa lain. Kalau anda pernah lihat film “Susi Susanti: Love All”, ini gambaran kebalikannya.

RelatedPosts

DWP Kemensos Kunjungi Galeri Yose Art, Gali Potensi Seni Anak-Anak Istimewa Sekaligus Jajaki Kolaborasi dengan Pengrajin UMKM

Wamenpar Dorong Pelestarian Tenun Sekomandi, Ikon Budaya Sulawesi Barat

24 Juli Ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional, Ini Ciri Khas Kebaya Indonesia dan Negara Tetangga

Saya bayangkan, orang seperti ini, saat melakukan perjalanan ke luar negeri, bisa jadi paspor berbungkus lambang Garuda yang ia pegang, ia tutupi dengan sapu tangan saat antri menuju loket immigrasi. Ia malu dan rendah diri menerima kenyataan. Inikah ciri-ciri pengidap “the Denial Syndrome”?

Coba dengar apa yang ia ucapkan dengan penuh kebanggaan dalam bahasa Inggris.

Baca Juga  Wanita Indonesia Membumi Cegah Terorisme, BNPT RI Gelar Parade Budaya Nusantara "Bersatu Lebih Erat, Bersama Lebih Harmoni"

“I actually don’t have Indonesian blood whatsoever” (Saya sesungguhnya sama sekali tak memiliki darah Indonesia).

Kemudian, dia pun menyebut dirinya lebih sebagai bagian keturunan German, Jepang, China. Ia menyebut bahwa ia hanya kebetulan lahir di Indonesia.

Sungguh apa yang diucapkan Agnez Monica, adalah contoh sempurna bagaimana rasa rendah diri melekat dalam dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Mungkin, Agnez Monica lupa sumbangan Indonesia yang lain, yang membuat darah yang mengalir dalam tubuhnya lancar mengalir. Semoga cetusan ini sekedar cetusan kegenitan dan kekhilafan. Semoga kata-kata ini hanya loncatan kata-kata yang harusnya tak perlu keluar dari bibirnya, sehingga menimbulkan salah tafsir bagi pendengarnya.

Terimakasih Agnez. Anda telah memberi pelajaran berharga tentang arti penting rasa kebangsaan. Anda juga berjasa telah mengajari anak-anak muda lain tentang arti rasa percaya diri dan harga diri, bukan rendah diri, sebagai bagian dari bangsa.

Semoga anda terus berkembang dalam berkarir di bumi Indonesia, yang kebetulan jadi tempat kelahiran anda. Dan semoga Ibu Pertiwi tetap ikhlas dijadikan “sekedar sandaran hidup” yang ternyata tak berarti apa apa.

Sorry Agnez, I have to say it. “Damn it!” (*)

Imam Prasojo, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Indonesia

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Agnez MonicaImam Prasojo
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Soal Pemekaran, Majelis Rakyat Papua : Perbaikan Penghidupan Masyarakat Lebih Utama

Post Selanjutnya

Pria Asal Malang Jebolan S-2 Ini Jadi Tukang AC di Australia, Penghasilannya Rp 1,9 M

RelatedPosts

DWP Kemensos Kunjungi Galeri Yose Art, Gali Potensi Seni Anak-Anak Istimewa Sekaligus Jajaki Kolaborasi dengan Pengrajin UMKM

6 Oktober 2025
Wamenpar Ni Luh Puspa berkesempatan mencoba proses menenun Sekomandi dengan alat tenun tradisional gedogan, Dalam kunjungan kerja ke Rumah Tenun Sekomandi, Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (27/8/2025)./Kemenpar

Wamenpar Dorong Pelestarian Tenun Sekomandi, Ikon Budaya Sulawesi Barat

30 Agustus 2025
Ibu-ibu di Kota Palembang, Sumatera Selatan, mengenakan kebaya untuk merayakan Hari Kebaya Nasional 2025/ Dok Pemprov Sumatera Selatan

24 Juli Ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional, Ini Ciri Khas Kebaya Indonesia dan Negara Tetangga

24 Juli 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon

Pemerintah Tetapkan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional, Menbud Fadli Zon Ungkap Alasannya

20 Juli 2025

Dari Gayo Salman Yoga S Tulis Buku Langka di Indonesia

4 Juni 2025

Monolog Nyai Apun Gencay Tampil Memukau: Ritual Kesadaran dari Sejarah Cianjur

26 April 2025
Post Selanjutnya
Didin Andijaya, pria asal Malang, kini tinggal di Sydney Australia (Foto: abc.net.au)

Pria Asal Malang Jebolan S-2 Ini Jadi Tukang AC di Australia, Penghasilannya Rp 1,9 M

Gugatan UU KPK Salah Objek, MK Tolak Permohonan Penggugat

Discussion about this post

KabarTerbaru

Polda Metro Jaya menetapkan seorang siswa sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH) dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta. (Foto:Istimewa)

Kasus Ledakan SMAN 72: Polisi Tetapkan Satu Siswa sebagai ABH, Tekanan Psikologis Jadi Sorotan

11 November 2025

Rayakan Hari Jomblo Sedunia Bukan Soal Kesepian: Dari Self-Love hingga Fenomena 11.11

11 November 2025

Kemensos Gus Ipul : Distribusi Bansos di Provinsi Jawa Barat Agar Lebih Tepat Sasaran dan Transparan

11 November 2025

KPK Geledah Kantor Gubernur Riau: Dua Pejabat Diperiksa, Dokumen Anggaran Disita

11 November 2025

Jika Soeharto Jadi Pahlawan, Lalu Kami Ini Siapa?

11 November 2025

Dilantik Prabowo, Kepala BRIN akan Maksimalkan Keunggulan Riset Daerah

11 November 2025
Kereta Whoosh/KCIC

KPK Selidiki Dugaan Tanah Negara Dijual Kembali untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh

11 November 2025
Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini. ANTARA/HO-DPR/aa.

Novita Hardini Minta Industri Air Kemasan Hentikan Eksploitasi Air Tanah yang Rugikan Rakyat

11 November 2025
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia, Wihaji

Kampung KB Melati Garut Jadi Contoh Kolaborasi Pemerintah dan Pesantren dalam Pembangunan Keluarga

11 November 2025

Kabar Terpopuler

  • Polisi temukan dua senjata rakitan bertuliskan “Welcome to Hell” di lokasi ledakan masjid Kodamar, Kelapa Gading. (Foto:Istimewa)

    Polisi Temukan Dua Senjata Rakitan Bertuliskan “Welcome to Hell” di Lokasi Ledakan Masjid Kodamar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tok!, Polda Metro Jaya Resmi Tetapkan Roy Suryo dan 7 lainnya Tersangka Kasus Ijazah Jokowi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kronologi Ledakan di Masjid Kodamar Dekat SMAN 72 Jakarta: Delapan Orang Luka, Jemaah Panik Berhamburan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Ungkap Tiga Klaster Korupsi di Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko Resmi Ditetapkan Tersangka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peringatan BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem di Banten, Warga Diminta Waspada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri Listyo Sigit Ungkap Identitas Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Masih Jalani Operasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com