Jakarta, Kabariku –Program magang untuk mahasiswa yang sebelumnya dikenal sebagai Magang Merdeka, resmi berganti nama menjadi Magang Berdampak dan akan kembali dibuka pada tahun 2025. Pergantian nama ini menandai arah baru strategi pendidikan tinggi yang lebih mengedepankan kontribusi nyata mahasiswa terhadap masyarakat dan dunia kerja.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menegaskan bahwa keberlanjutan program ini didasari pada hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa program magang adalah yang paling memberi dampak positif bagi mahasiswa.
“Setelah kami evaluasi, dari seluruh program Kampus Merdeka sebelumnya, magang adalah yang paling berdampak dan datanya sangat nyata. Oleh karena itu, kami lanjutkan dengan nama baru: Magang Berdampak,” ujar Stella dalam konferensi pers di Gedung D Kemendiktisaintek, Jakarta, Senin (16/6/2025).
Peluncuran Magang Berdampak 2025 menjadi bagian dari transformasi menuju Kampus Berdampak, konsep strategis yang tidak hanya mendorong keterlibatan mahasiswa di dunia kerja, tetapi juga menyiapkan mereka sebagai agen perubahan yang memiliki kepekaan sosial dan daya saing global.
Honorarium dan Bantuan Dana
Mahasiswa yang lolos seleksi akan memperoleh berbagai manfaat, termasuk bantuan dana hidup. Berdasarkan skema sebelumnya yang masih dipertahankan, setiap peserta akan menerima bantuan dana sebesar Rp2,8 juta. Selain itu, program ini dapat dikonversikan menjadi 20 SKS, sehingga langsung terintegrasi ke dalam sistem pembelajaran.
Terkait besaran honorarium atau uang saku tambahan dari mitra industri, nilainya bervariasi tergantung sektor dan kebijakan masing-masing institusi. Secara umum, peserta magang di Indonesia bisa memperoleh Rp1 juta hingga Rp3 juta per bulan, namun untuk mitra besar, honor bisa mencapai Rp5,5 juta, sebagaimana tercatat dalam program MSIB sebelumnya.
“Sebanyak 16,52% mahasiswa magang langsung mendapat tawaran kerja dari mitra. Rata-rata gaji alumni MSIB bahkan mencapai Rp5,5 juta, atau hampir dua kali lipat dari rata-rata nasional,” ungkap Wamen Stella.
Dari Perpustakaan hingga Smart City
Magang Berdampak 2025 menggandeng 17 mitra strategis dari berbagai sektor, termasuk BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perpustakaan Nasional. Sektor lainnya mencakup logistik, AI, edutech, robotik, perbankan, hingga pelestarian budaya.
Pendaftaran mahasiswa dibuka sejak 16 Juni hingga 11 Juli 2025, dengan pelaksanaan magang mulai 4 Agustus hingga 22 Desember 2025. Selama proses, mahasiswa akan didampingi dosen pembimbing lapangan dan menjalani evaluasi berkala hingga penyusunan laporan akhir.
Akses Sosial dan Harapan Masa Depan
Menariknya, program ini juga memperhatikan akses keadilan sosial. Sebanyak 33% peserta berasal dari keluarga kurang mampu dan 12,44% dari orang tua yang tidak lulus SD, membuktikan bahwa program ini terbuka luas bagi semua kalangan.
Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdiktisaintek, Berry Juliandi, menegaskan bahwa skema ini tetap memberikan kesempatan merata dan pengalaman kerja yang nyata.
Dengan tagline Bukan Sekadar Magang, Magang Berdampak 2025 diharapkan mampu mempererat sinergi antara kampus, industri, dan masyarakat serta mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga berdampak bagi pembangunan bangsa.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post