Jakarta, Kabariku – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) berhasil menciptakan teknologi pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) alternatif yang ramah lingkungan.
Teknologi ini hadir dalam bentuk mesin inovatif bernama Faspol 5.0 (Fast Pyrolysis Generation 5), yang mengusung sistem pirolisis multikondensor tanpa penggunaan pipa spiral/elbow, sehingga lebih aman dari risiko sumbatan dan ledakan.
BBM hasil olahan mesin ini dinamakan Petasol, yakni bahan bakar setara solar yang dihasilkan dari sampah plastik, khususnya jenis polietilena (PE). Petasol mampu menjadi solusi atas permasalahan limbah plastik di sungai dan irigasi sekaligus sebagai alternatif energi baru dan terbarukan.
Faspol 5.0 kini telah digunakan oleh Pemerintah Kota Semarang di Rumah Pompa Kalibanger, lokasi pengolahan sampah plastik oleh DPU Kota Semarang. Teknologi ini menawarkan metode pengelolaan sampah yang inovatif, mendukung lingkungan bersih dan berkelanjutan, sekaligus menyediakan sumber energi murah bagi masyarakat, khususnya petani dan nelayan.
Cocok untuk Berbagai Skala
Menurut Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, Nugroho Adi Sasongko, teknologi pirolisis ini dikembangkan dengan tujuan menyediakan solusi energi murah dan efisien sekaligus mengurangi limbah plastik.
Peneliti Ahli Utama BRIN, Tri Martini Patria, menyampaikan bahwa istilah “Petasol” telah didaftarkan hak ciptanya oleh Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian pada forum diskusi ilmiah bersama mitra dan pemerintah daerah di Banjarnegara pada pertengahan 2023.
Mesin Faspol 5.0 sendiri memiliki keunggulan dapat beroperasi menggunakan sampah plastik dalam kondisi basah dan kotor. Teknologi ini telah memiliki dua paten, masing-masing untuk mesin (P00202314623) dan katalis bentonit aktif yang dikembangkan sendiri (P00202405655).
Produksi Optimal, Efisiensi Tinggi
Peneliti BRIN sekaligus mahasiswa program doktor riset di UGM, Heru Susanto, menjelaskan bahwa dengan teknologi fast pyrolysis, mesin ini mampu menghasilkan 80 hingga 90 liter BBM dari 100 kilogram sampah plastik.

Uji coba pemakaian Petasol pada kendaraan/Humas BRIN
Petasol memiliki cetane number (CN) lebih dari 50—melampaui standar solar (CN 48)—dan bahkan bisa setara Pertamina Dex (CN 53) jika bahan bakunya berkualitas, bersih, dan kering.
Heru menambahkan, bahan bakar ini sudah memenuhi standar untuk digunakan pada mesin pertanian dan kapal nelayan. Mesin Faspol 5.0 juga telah masuk dalam e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), sehingga memudahkan pengadaan oleh instansi pemerintah maupun swasta di seluruh Indonesia.
Bisa Dipesan Sesuai Kebutuhan, Ini Harganya
Faspol 5.0 tersedia dalam tiga pilihan kapasitas: 30 kg, 50 kg, dan 100 kg. Kapasitas 30 kg cocok untuk rumah tangga atau komunitas kecil, sedangkan kapasitas 100 kg diperuntukkan bagi skala industri. Harga mesin ini bervariasi antara Rp145 juta hingga Rp196 juta, tergantung pada kapasitas.
Atas terobosan ini, teknologi pirolisis multikondensor BRIN pun diganjar penghargaan juara Pertamina Foundation / PF Sains 2024 kategori Implementation. Inovasi ini membuktikan bahwa sampah plastik, jika dikelola dengan tepat, bisa menjadi energi masa depan yang mendukung ketahanan energi nasional.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post