Digempur Luar-Dalam, Anggota Polri Diminta Solid dan Serius Jaga Marwah Institusi

Jakarta, Kabariku- Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meminta anggota Polri untuk tetap solid dan benar-benar menjaga marwah institusi.

Permintaan itu disampaikan R Haidar Alwi mengingat maraknya serangan politik terhadap Polri. Baik yang menghantam dari luar maupun yang mencoba mengguncang dari dalam.

“Anggota Polri harus solid dan benar-benar serius menjaga marwah institusi. Sebab, sangat sulit membendung serangan dari luar jika pada saat yang bersamaan harus meredam gejolak dari dalam,” kata R Haidar Alwi, Sabtu (30/11/2024).

Hantaman dari luar di antaranya adalah narasi “parcok” atau “partai cokelat” dan usulan Polri dibawah Kemendagri atau di bawah TNI. Sedangkan guncangan dari dalam yakni percobaan untuk memantik mosi tidak percaya anggota Polri terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Jika akarnya kuat, sebesar apa pun badai yang menghantam niscaya sebatang pohon akan tetap berdiri tegak,” ungkap R Haidar Alwi mengumpamakan Polri layaknya sebatang pohon.

Ia mengaku kondisi yang terjadi saat ini sesuai dengan prediksinya beberapa bulan lalu. Bahwa akan ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum untuk mengguncang institusi Polri.

“Entah pihak yang merasa terancam dengan kinerja positif Polri, pihak yang kalah dalam pilpres atau pilkada, pihak yang tidak suka dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atau mungkin pihak yang mengincar jabatan Kapolri,” jelas R Haidar Alwi.

Dirinya khawatir hal itu bakal berdampak buruk terhadap keamanan dalam negeri. Pasalnya, kinerja positif Polri juga diikuti dengan naiknya angka kriminalitas nasional, kawasan ASEAN dan Asia bahkan global.

“Yang paling terdampak adalah rakyat karena Polri merupakan garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Disini lah pentingnya bagi setiap anggota Polri tetap solid dan menjaga marwah institusi,” pungkas R Haidar Alwi.

Istilah ‘Partai Cokelat’ kini sering terdengar selama Pilkada 2024. Bahkan, Partai Cokelat ini dikaitkan dengan upaya intervensi hingga intimidasi yang dilakukan kepada masyarakat.

Salah satu yang kencang menyuarakan peran Partai Cokelat di Pilkada, yakni Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem Yoyok Riyo Sudibyo. Yoyok bahkan menyampaikan secara terbuka di forum rapat Komisi I bersama dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Senin, 25 November 2024.

Awalnya Yoyok menyinggung soal netralitas TNI yang ia sebut tidak ada duanya.***

Red/K.103

Tinggalkan Balasan