GMBI itu “Anak Asuhku!”, GUS NURIL Memohon Kapolda Jabar Berkenan Lebih Bijak

JAKARTA, Kabariku- Nuril Arifin Husein atau dikenal akrab Gus Nuril mengatakan bangga dengan ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang dikenalnya ormas yang mengenal akidah Islam, seiring perjalanannya GMBI yang diketahuinya mulai membangun mesjid, tempat-tempat ibadah dibeberapa distriknya bahkan bahkan sempat mengadakan haul Sunan Gunung Jati.

Saya bapak angkat Fauzan, saya tau persis sepak terjang Fauzan dalam menghadapi HTI, FPI dan kelompok-kelompok radikal lainnya,” ungkap Gus Nuril dalam tayangan channel Youtube Abdullatif Bdg (live). Rabu (2/2/2022).

Dalam siarannya Gus Nuril menceritakan kilasan perjalanan GMBI dalam satu acara Haul Sunan Gunung Jati yang dihadirinya beberapa waktu lalu.

“Saya sendiri secara pribadi hadir pada waktu itu, dalam acara haul itu juga hadir sesepuh dari kerajaan Subang Larang Kanjeng Pangeran Luqman,” kisahnya.

Gus Nuril menilai, ‘aksi tak terkendali di Mapolda Jabar pada 27 Januari 2022’ merupakan gerak dari anak muda (GMBI) yang bersemangat ini terlalu menunjukan kesetiakawanannya.

“Saat ada temannya yang terbunuh, upaya meminta keadilan kepada hukum sebagai panglima, agak berlebihan. Ketika para tetuanya sedang melakukan negosiasi di Mapolda, anak-anak yang diluar saking banyaknya tidak terkontrol,” jelas Gus Nuril.

Gus Nuril tidak menampik dengan adanya pengrusakan dan bahkan terjadinya peristiwa menaiki lambang kehormatan Polda Jabar (maung Lodaya).

“Ini memprihatinkan dan saya menyesalkan. Saya secara pribadi meminta maaf kepada bapak Kapolda Irjen Suntana atas prilaku anak-anak GMBI,” ujarnya.

Menurut Gus Nuril, hal itu bukan karena GMBI satu kelompok yang radikal atau yang tidak hormat kepada kepolisian.

“Karena selama ini dibawah kapolda lama, mas Anton Charliyan. Saya tahu gerak GMBI ini senantiasa tertib meskipun darah mudanya senantiasa bergejolak, saya mengakui,” ujar Gus Nuril.

Karana alasan itu, Ia bersedia turut serta membina agar GMBI berbudi dan meyakini gerakan GMBI yang diluar kontrol adanya penyusupan.

“Karena itu maka saya bersedia ikut membina, supaya GMBI ada pengenalan terhadap keharusan budi, saya yakin GMBI yang selama ini bermusuhan dengan kelompok radikal meninggalkan musuh, meninggalkan dendam. Adanya gerakan diluar kontrol itu saya mencurigai ada penyusupan,” ungkap Gus Nuril.

Oleh sebab, ketika mendengar kabar ketua umum GMBI dijemput oleh aparat, Gus Nuril yakin Fauzan yang disebutnya anak angkatnya akan kooperatif.

“Saat mendengar kabar anak angkat saya, fauzan dijemput oleh kepolisian, dia tdk melakukan perlawanan dan bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin ormas yang jantan,” tuturnya.

Gus Nuril pun menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Polda Jabar, GMBI sebagai anak didik dari pihak kepolisian agar yang lainnya tetap ditindak dalam artian untuk menjadi contoh bagi pemimpin distrik lainnya.

“Hanya saja saya mohon kepada aparat keamanan dalam hal ini Polda yang barangkali karena tersinggung apalagi selama ini GMBI adalah anak didik pihak kepolisian, saya mohon yang lain tetap ditindak, hukum tetap ditegakkan,” tegasnya.

Tetapi, Gus Nuril meminta kebijaksanaan Kapolda Jabar memberi keringanan untuk ketua GMBI, Fauzan dikarenakan keadaan dan kondisinya, tidak dalam keadaan baik dan sehat sepenuhnya.

“Tetapi saya mohon kepada bapak Kapolda, Irjen Suntana untuk melihat bahwa Fauzan ini dalam keadaan tidak sehat. Saya mohon ada sedikit keringanan dan kebijakan, saya sebagai orang tua berharap nanti mudah-mudahan ada tim penasihat hukumnya akan memohon penagguhan penahanan,” kata Gus Nuril.

Jika adanya kekhawatiran Fauzan akan melarikan diri, Gus Nuril menyebut akan bertanggung jawab sepenuhnya.

“Saya sebagai orang tua asuh kang Fauzan, menjamin dengan pribadi saya dan bertanggung jawab penuh karena saya tahu anak angkat saya ini bertanggung jawab terhadap anak buahnya,” ujar Gus Nuril.

Gus Nuril menegaskan, pada saat demo Fauzan sedang berada di Tangerang untuk melakukan rapat koordinasi dengan kejaksaan tangerang dalam persoalan yang berbeda.

“Aparat Kepolisian pasti tahu bahwa anak-anak muda ini (GMBI) aset negara, aset bangsa yang selama sebelum kurun waktu kejadian (indiden Mapolda Jabar) membantu Polri TNI dalam mengahadang segala kelompok  radikal secara nyata dan real,” tegasnya.

Gus Nuril menyebut, kepada Kapolda dalam hal ini Irjen Suntana yang melihat perilaku GMBI diluar kendali, dengan adanya penunggang simbol Polda Jabar agar pihak Polda bijak menanggapi.

“Kepada Kapolda Irjen Suntan, barangkali dengan melihat perilaku anak-anak ini kelewatan atau tidak menhargai lambang atau semboyan kepolisian “maung hideung” yang dinaiki semena-mena. Dimana setelah saya melakukan penelusuran kepada GMBI yang berada di  Jakarta ini, yang melakukan tindakan itu belum sepenuhnya menjadi anggota gmbi karena belum punya kartu anggota,” ungkapnya.

Gus Nuril mengungkap adanya sempalan GMBI dengan nama dan seragam yang hampir sama.

“Kita tahu GMBI itu ada sempalan, yang bernama dengan seragam hampir sama yang seragamnya pun belum sempat ditarik oleh GMBI,” ujarnya.

1001 macam alasan, kata Gus Nuril, yang disampaikannya ini bisa ditepis, bahwa memang GMBI ketika demo secara kasat mata menunjukan kurang santun.

“Iya bahkan dengan merobohkan gerbang Mapolda Jabar dan menaiki maung hideung, iya dan kemudian ada ketersinggungan, pasti”.

“Saya sebagai orang tua, sayap kekuatan sebagai aset bangsa ini jangan sampai memupuskan, jangan sampai mati,” imbuhnya.

Pun Gus Nuril mengatakan, para pelakunya bahkan wajib dihukum tetapi jangan sampai memupuskan gerak juang anak-anak GMBI.

“Ini yang bisa saya sampaikan, saya sendiri sebagai pemimpin ormas bela negara yang bernama Patriot Garuda Nusantara yang selama ini ketika dilapangan banyak dibantu oleh GMBI,” terangnya.

Bahkan ketika FPUI dibeberapa daerah, kisah Gus Nuril, yang meminta Densus 88 dibubarkan, pihaknya bersama GMBI dan PGN menghalau gerakan tersebut.

“Saya tidak mencoba membenarkan GMBI, hanya saja jangan sampai semua tergeneralisasi. Saya tidak meminta GMBI diistimewakan,” katanya.

Gus Nuril kembali menjelaskan, minta keringanan karena pertama ketua GMBI, Fauzan tidak ada ditempat kejadian, kedua kondisi sedang sakit dan ketiga ketika dijemput Fauzan sangat kooperatif.

“Dan bahkan memang akan segera ke Bandung agar kedudukan terhadap persoalan ini diketahui dengan baik dan benar,” akunya.

Selain menyampaikan permintaan maaf, Gus Nuril juga memintakan kesempatan kedua bagi GMBI agar tetap menjadi komponen pemuda bangsa dalam menjaga keamanan bangsa dan negara.

“Saya juga memohonkan diberikan kesempatan kedua kepada GMBI untuk kembali berjuang bersama komponen pemuda bangsa didalam menjaga kemanan bangsa dan negara wabilkhusus dalam menghadapi kelompok radikal yang ditahun-tahun mendatang akan semakin berskala besar,” kata Gus Nuril.

Jika anaknya melakukan kesalahan, sebut Gus Nuril, pihaknya sebagai orang tua harus mengakui bahwa itu kesalahan. Terakhir dalam tayangannya Gus Nuril mengucapkan selamat atas dilantiknya Irjen Suntana sebagai Kapolda Jawa Barat.

“Selamat untuk sahabat saya yang dilantik menjadi Kapolda Jabar, selamat bertugas, berikan keteladanan dan ketegasan hukum. Namun saya tahu Irjen Suntana adalah keluarga ulama yang barangkali cara berpikirnya akan berbeda ketika anak-anaknya nakal,” tutup Gus Nuril.***

*Sumber: Chanel Youtube Abdullatif Bdg (live) berjudul GMBI itu “anak asuhku!, GUS NURIL Memohon Kapolda Jabar Berkenan Lebih Bijak

 Red/K.000

Tinggalkan Balasan