GARUT, Kabariku- Inovasi menjadi kunci pemulihan ekonomi di berbagai sektor kehidupan, termasuk bagi masyarakat perdesaan. Untuk itu, pemerintah bersama stakeholder lainnya mendorong agar masyarakat maupun perangkat desa jeli melihat potensi segala jenis sumber daya yang tersedia.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyatakan ada berbagai potensi yang dapat diberdayakan perdesaan, mulai dari kawasan wisata, sumber daya alam, jasa, dan sebagainya.
Dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi desa juga datang dari sektor perbankan, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Melalui program Desa BRILIan, BRI mendorong individu maupun kelompok masyarakat pedesaan untuk mempertajam inovasi agar dapat mengembangkan usaha, sehingga dapat menggairahkan ekonomi wilayahnya.
Dalam rangka mendukung pemberdayaan ekonomi desa yang terdampak pandemi COVID-19, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengadakan program Desa BRILIan. Program ini digelar untuk mendorong masyarakat pedesaan meningkatkan inovasi guna mengembangkan usaha dan membangkitkan perekonomian wilayahnya.
Dalam acara yang bertajuk ‘Nugraha Karya Desa Brilian’ ini, BRI memberikan penghargaan Desa Brilian Indonesia kepada salah satu dari 5 desa finalis yang dipilih berdasarkan hasil penjurian dari beberapa aspek.
Salah satu rangkaian acaranya yaitu malam Inagurasi yang menjadi puncak Pagelaran Desa BRILIan yang berlangsung di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, pada Selasa 14 Desember 2021.
Dalam sambutannya, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan program Desa BRILIan bertujuan menghasilkan desa-desa yang dapat dijadikan percontohan dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
“BRI turut hadir dalam upaya mengembangkan desa melalui program Desa brilian. Program ini merupakan program inkubasi desa yang tujuannya adalah menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik-praktik kepemimpinan desa yang unggul, serta tentunya semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis sustainable development goals,” ungkap Catur.
Adapun kelima desa yang terpilih sebagai finalis antara lain; Desa Sukalaksana, Desa Ketapanrame, Desa Bhuana Jaya, Desa Kemudo, dan Desa Talok. Kades dari kelima desa finalis tersebut kemudian menghadapi penjurian secara langsung dengan menjawab pertanyaan seputar nilai-nilai kedesaan dan pedesaan yang diberikan secara acak dari dewan juri.
Salah satu finalis, Desa Sukalaksana yang diwakili Kades Oban Sobana mendapatkan pertanyaan soal upaya dan strategi untuk pengembangan Prukades agar berkelanjutan dan tetap terjaga kualitasnya.
“Kami melakukan pembinaan, pelatihan, dari mulai tatanan pelaksanaan secara manajemen kami menghadirkan inovasi-inovasi apalagi sekarang sudah didorong dengan pihak ketiga yang dalam hal ini Bank Mandiri (BRI). Kami diberikan alat-alat untuk lebih menunjang kepada program-program yang ada di desa kami. Kami meningkatkan penjualan atau pemasaran melalui digital juga, dan ini merupakan sesuatu yang luar biasa juga bagi desa kami. Dan ke depan kami akan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Pada penghujung acara, Desa Sukalaksana terpilih sebagai juara 1 dan meraih penghargaan Desa BRILIan Indonesia 2021, diikuti oleh Desa Ketapanrame sebagai juara 2, Desa Kemudo sebagai juara 3, dan Desa Talok serta Desa Bhuana Jaya sebagai juara harapan 1 dan harapan 2.
Desa Sukalaksana yang berlokasi di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut berhasil meraih peringkat pertama pada ajang Desa BRILian Tahun 2021. Penetapan Sukalaksana sebagai Desa Brilian 2021 dilakukan setelah proses seleksi dan penyelenggaraan Literasi Desa Brilian yang berlangsung selama tiga bulan dari Januari-Maret 2021.
Keberhasilan Desa Sukalaksana menjadi jawara Desa BRILian 2021 karena desa ini dianggap memiliki pertumbuhan ekonomi merata dengan peran aktif BUMDes, memiliki terobosan dan inovasi di masa pandemi, menjalankan transformasi digital dan menerapkan pembangunan berkelanjutan.
Dirangkum dari siapgrak.com, Desa Sukalaksana, secara kelengkapan administrasi dan kelembagaan sudah sangat siap dalam mendukung pelaksanaan program-program untuk kesejahteraan masyarakat Desa.
Sebagai langkah nyata untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, salah satu adanya BUMDes Bina Laksana aktif melaksanakan program-program dan kegiatan melalui unit-unit BUMDes.
Program-program unggulan melalui unit pengelolaan air bersih, Desa Wisata, Budidaya Teh Kewer dan Kopi Akar Wangi hingga pertanian seperti sawi yang produksinya mencapai 40 ton per hari.
Berikut ini sejumlah potensi yang dimiliki Desa Sukalaksana:
Desa Wisata Saung Ciburial
Desa Wisata Saung Ciburial mulai dirintis sejak tahun 2009 dan pertama kali beroperasi tahun 2010. Berbeda dari desa wisata lain yang umumnya sudah memiliki dasar dan tempat yang tinggal dikembangkan, maka Desa Wisata Ciburial adalah desa wisata yang diciptakan.
Lokasi yang ada di desa wisata milik masyarakat yang berdayakan Pemdes bekerjasama dengan masyarakat sehingga setiap masyarakatnya memiliki penghasilan dan desa mendapatkan pemasukan untuk membangun desa.
Desa Wisata Saung Ciburial yang dikelola oleh BUMDes Bina Laksana ini menyajikan hal-hal tentang desa, budaya dan kearifan lokal. Diceritakan oleh Riki, Desa Wisata Ciburial menyediakan penginapan/cottage-cottage dan ruang pertemuan untuk kebutuhan acara-acara family gathering dan kegiatan kantor.
Selain itu, juga menyediakan paket wisata keterampilan dan kerajinan dari bahan akar wangi.
Desa Wisata Saung Ciburial ini adalah upaya desa untuk memberdayakan masyarakat desa. Masyarakat bisa mendapatkan pemasukan dari menyewakan homestay-homestay. Pemilik homestay juga bisa menjadi tour guide.
Sementara total ada 72 homestay yang sudah terdaftar di BUMDes
Dari Desa Wisata Saung Ciburial ini pendapatan yang diterima Desa bisa mencapai 400 juta lebih per tahunnya. Sedangkan pendapatan BUMDes sendiri mencapai Rp700 juta lebih per tahun.
Sebelum pandemi, tahun 2019 pemasukan untuk Desa dari desa wisata saung ciburial mencapai sekitar Rp 411 juta.
Karena situasi pandemi, Desa Wisata Saung Ciburial sementara beroperasi terbatas dan hanya menerima kegiatan rapat atau pertemuan kedinasan. Untuk membantu para pemilik homestay yang terdampak pandemi, melalui PADes disalurkan sejumlah bantuan sosial.
Rest Area Wisata Kopi
Adapun rest area wisata kopi mulai terealisasi tahun 2019 dan sudah beroperasi hampir 2 tahun. Di sini, Desa membangun kios-kios kopi yang asetnya diserahkan ke BUMDes. Kemudian kios-kios dikelola oleh masyarakat, setiap kios dikelola oleh masing-masing RW.
Total yang terdaftar di BUMDes ada 12 kios. Pemasukan Desa dari rest area wisata kopi ini baru mencapai Rp 200 jutaan.
Budidaya Teh Kewer dan Akar Wangi
BUMDes Bina Laksana memiliki program unggulan budidaya Teh Kewer yakni teh yang berasal dari biji teh bukan daun sehingga dikenal juga teh rasa kopi.
Teh Kewer ini adalah tanaman nenek moyang yang sempat hilang. Dengan adanya desa wisata, kita kembangkan lagi sekaligus untuk memasarkan Teh Kewer ke masyarakat luas.
Selanjutnya adalah budidaya akar wangi. Karena Garut ini produksi akar wangi nomor satu maka kami terus mengembangkannya, salah satunya memadukan kopi dan akar wangi sehingga menjadi Kopi Akar Wangi khas Garut.
Karena pandemi sangat berdampak pada desa wisata, maka BUMDes fokus untuk pengelolaan air bersih dan meningkatkan produksi pertanian.
Pemdes juga mengeluarkan peraturan satu rumah satu pohon teh kewer untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Sehingga setiap harinya petani bisa menjual teh ke BUMDes dan BUMDes yang mengelola
Pendapatan petani disesuaikan jumlah pohon kewernya. Perhari bisa mendapatkan 2-3 jutaan setiap kali panen.
Untuk program satu pohon teh kewer itu total ada 300 rumah atau KK dalam 1 RW yakni RW 04.
Literasi Keuangan di Desa Sukalaksana
Akses perbankan masyarakat Desa Sukalaksana paling dekat adalah BRI yang jaraknya sekitar 5 kilometer. Untuk memudahkan layanan keuangan dan perbankan, BUMDes Bina Laksana dilengkapi dengan layanan BRILink yang senantiasa melayani masyarakat desa.
Kehadiran BRI bagi Desa dan masyarakat desa itu sangat mempermudah bagi perputaran ekonomi di Desa. Dulu sebelum ada BRILink, perekonomian masih stuck dan monoton. Sekarang masyarakat sudah semakin paham tentang perbankan, simpan pinjam, dan pengelolaan keuangan. Masyarakat sudah menikmati layanan perbankan seperti BRI. Banyak masyarakat dan petani yang memanfaatkan KUR.
Berdasarkan data BRI, terdapat 1.122 yang menjadi nasabah simpanan BRI dengan total saldo mencapai lebih dari Rp1,7 miliar. Adapun yang menjadi debitur pinjaman sebanyak 190 nasabah dengan nilai lebih dari Rp1,4 miliar. BUMDes Bina Laksana juga terdaftar sebagai Agen BRILink.
Melalui keikutsertaan Desa BRILian ini dapat meningkatkan produksi pertanian dan pemasaran hasil pertanian. Paling utama tentu saja pembinaan perbankan dan digitalisasi.
Desa BRILiaN Tahun 2021 Tahap 1
Setelah sukses Penyelenggaran Inkubasi Desa Brilian 2020 diikuti 125 Desa dan Desa Brilian 2021 Batch 1 diikuti 287 Desa, BRI dan Bumdes.id kembali menyelenggarakan Program Desa Brilian 2021 Batch 2 dengan Target sasaran 500 Desa yang lolos seleksi.
Program Desa BRILiaN BRI yang dimulai sejak 2020 merupakan salah satu bentuk pendampingan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi desa, di mana mereka didorong untuk tanggap terhadap perubahan, tangguh menghadapi tantangan, serta tetap inovatif.
Di awal program, ada 2.062 kandidat desa yang diajukan. Ribuan desa itu diseleksi menjadi 350, di mana 287 di antaranya lolos mengikuti rangkaian kegiatan BRILian tahap 1 sampai akhir,
Selanjutnya, dilakukan penilaian hingga ditetapkan 10 pemenang. Ke-10 pemenang Desa BRILiaN Batch 1 tahun 2021 masing-masing mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp 20 juta dan selanjutnya akan mendapatkan pendampingan dari BRI.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com