• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Rabu, Agustus 20, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Opini

Politik Dinasti dan Arogansi: Ketidakcakapan dalam Memimpin dan Menanggapi Dinamika Sosial

Tresyana Bulan oleh Tresyana Bulan
26 April 2025
di Opini
A A
0
ShareSendShare ShareShare

oleh :
M Zikri Neva
Mahasiswa Magister Universitas Indonesia,
Fungsionaris PB HMI

Jakarta, Kabariku – Politik dinasti dan arogansi sering kali mengarah pada ketidakcakapan dalam memimpin yang merugikan masyarakat. Fenomena politik dinasti, dimana kekuasaan tetap berada dalam satu keluarga atau kelompok, memunculkan masalah serius dalam hal kepemimpinan dan penanggulangan dinamika sosial.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Para pemimpin yang berasal dari dinasti politik cenderung menganggap kekuasaan sebagai hak milik pribadi, yang menghambat mereka untuk mengadaptasi kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

RelatedPosts

Sosok Setya Novanto di Balik Pintu Golkar yang Tetap Terbuka: Seorang Milyuner dan Sempat Jadi Pria Tampan Surabaya

AI dan Peranannya dalam Perjalanan Pengetahuan dan Etika Manusia: Perspektif Kantian

Kemerdekaan Hakiki dalam Sastra Indonesia: Minadzulumāti ilā Nūr

1. Ketidakcakapan dalam Memimpin

Politik dinasti menciptakan kondisi dimana pemimpin yang terpilih tidak selalu memiliki kompetensi atau kemampuan untuk memimpin.

Hal ini sering kali terjadi karena kekuasaan diwariskan tanpa memperhatikan kualitas kepemimpinan atau kebutuhan masyarakat yang terus berubah.

Pemimpin dari dinasti politik sering kali lebih fokus pada mempertahankan kekuasaan keluarga daripada menyelesaikan masalah rakyat atau merespons dinamika sosial yang berkembang.

Dalam banyak kasus, pemimpin seperti ini tidak memiliki pengalaman atau wawasan yang cukup untuk mengelola pemerintahan dengan baik.

Mengabaikan Kebutuhan Rakyat:

Pemimpin yang datang dari keluarga politik cenderung tidak memiliki keterikatan langsung dengan masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Ketika dinamika sosial berkembang, seperti perubahan dalam pola konsumsi, kebutuhan pendidikan, atau kesehatan, mereka sering kali kesulitan merespons dengan cepat dan efektif, karena pengalaman dan orientasi kepemimpinan mereka lebih berfokus pada kepentingan pribadi atau keluarga daripada pada kepentingan umum.

Baca Juga  Pengamat Maritim: 'Stop Truk ODOL demi Keselamatan Pelayaran'

Kepemimpinan yang Tidak Relevan:

Politik dinasti menciptakan pemimpin yang sering kali terjebak pada pendekatan usang dan tidak mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.

Hal ini bisa menyebabkan kebijakan yang diambil tidak relevan dengan kondisi sosial dan ekonomi saat ini, mengabaikan keperluan reformasi yang dibutuhkan masyarakat.

2. Arogansi dalam Menanggapi Dinamika Sosial

Arogansi dalam politik dinasti muncul ketika pemimpin merasa bahwa mereka tidak perlu mendengarkan suara rakyat atau menerima kritik dari pihak lain.

Ketika seorang pemimpin merasa bahwa mereka berkuasa karena hak warisan, mereka cenderung mengabaikan pentingnya tanggapan terhadap dinamika sosial yang terus berkembang.

Sikap ini menyebabkan terjadinya pemisahan antara pemerintah dan rakyat, yang berdampak pada pengambilan kebijakan yang kurang sensitif terhadap kebutuhan masyarakat.

Tidak Responsif terhadap Perubahan Sosial:

Dinamika sosial sering kali berkembang dengan sangat cepat, terutama di era globalisasi dan kemajuan teknologi.

Namun, pemimpin yang berasal dari dinasti politik sering kali terlalu konservatif dan tidak mampu beradaptasi dengan cepat.

Mereka bisa saja mempertahankan kebijakan yang sudah ketinggalan zaman, karena merasa bahwa kekuasaan mereka tidak terganggu oleh perubahan sosial atau ekonomi yang terjadi di masyarakat.

Pengabaian terhadap Kebutuhan Rakyat:

Ketika dinasti politik sudah berkuasa terlalu lama, para pemimpin sering merasa terpisah dari realitas rakyat.

Mereka mungkin tidak menyadari masalah yang dihadapi oleh masyarakat, seperti kesulitan ekonomi, kemiskinan, atau ketidakadilan sosial.

Sebagai contoh, ketidakcakapan dalam menanggapi ketidaksetaraan ekonomi atau akses pendidikan yang tidak merata bisa membuat kebijakan pemerintah tidak efektif dan bahkan merugikan masyarakat yang paling membutuhkan.

3. Dinamika Sosial yang Terabaikan

Masyarakat Indonesia mengalami banyak perubahan signifikan, mulai dari peningkatan tingkat pendidikan, kesadaran sosial, hingga tuntutan terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.

Baca Juga  Kritik Jenderal Berujung Teror: YLBHI Siap Dampingi ASN Kemenkeu dan Beri Bantuan Hukum

Pemimpin dinasti, dengan segala keunggulan warisan kekuasaan yang mereka miliki, sering kali gagal merespons dinamika sosial yang terus berkembang.

Mereka mungkin merasa terlalu nyaman dengan status quo dan kurang peka terhadap perubahan-perubahan ini, sehingga kebijakan yang diambil seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Ketidakmampuan dalam Menyelesaikan Isu-Isu Sosial:

Misalnya, dalam masalah kesetaraan sosial, politik dinasti bisa mengarah pada pengabaian terhadap kelompok-kelompok marginal atau kelompok dengan kebutuhan khusus.

Para pemimpin ini mungkin lebih fokus pada keuntungan politik keluarga mereka dan kurang memperhatikan keadilan sosial atau kesetaraan di masyarakat.

Stagnasi dalam Proses Demokrasi:

Dinasti politik dapat menciptakan stagnasi demokrasi karena proses pemilihan pemimpin lebih bergantung pada keturunan dan bukan pada kemampuan atau kredibilitas individu tersebut.

Masyarakat yang menginginkan perubahan dan pembaruan dalam kepemimpinan sering kali dihadapkan pada keterbatasan pilihan, yang menambah ketidakpuasan sosial.

4. Menghadapi Tantangan dengan Ketidakmampuan

Politisi dari dinasti politik sering kali merasa tidak perlu untuk mendengarkan suara-suara yang berbeda atau menerima kritik dari masyarakat.

Mereka merasa bahwa kedudukan mereka sudah terjamin berkat warisan kekuasaan, sehingga terlalu percaya diri untuk merespons isu-isu sosial yang berkembang.

Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap tantangan sosial, seperti gerakan protes atau ketidakpuasan rakyat, akan menyebabkan ketegangan sosial dan memperburuk kondisi politik.

Kesimpulan

Politik dinasti dengan segala kebanggaan dan kekuasaannya dapat menjadi penghalang besar bagi kemajuan demokrasi yang sehat.

Ketidakcakapan dalam memimpin dan arogansi dalam menanggapi dinamika sosial berpotensi menghambat reformasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Pemimpin yang merasa memiliki kekuasaan karena warisan keluarga cenderung mengabaikan aspirasi rakyat dan sulit beradaptasi dengan perubahan zaman.

Oleh karena itu, penting bagi sistem politik untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi pemimpin-pemimpin baru yang lebih kompeten dan sensitif terhadap kebutuhan rakyat, bukan hanya yang terikat pada tradisi politik yang diwariskan.*K.101

Baca Juga  Mayantara Sehat: Kesadaran Digital Dan Regulasi Keamanan

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Dinamika SosialPolitik DinastiUniversitas Indonesia
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Kolom Abu Capai 4.000 Meter: Radius Bahaya Diperluas

Post Selanjutnya

Apresiasi Personel Pemilik Pesantren Gratis, Kapolri “Perwirakan” Aiptu Jimmi

RelatedPosts

Setya Novanto/Instagram @s.novanto

Sosok Setya Novanto di Balik Pintu Golkar yang Tetap Terbuka: Seorang Milyuner dan Sempat Jadi Pria Tampan Surabaya

19 Agustus 2025
human person people cheerful pointing AI

AI dan Peranannya dalam Perjalanan Pengetahuan dan Etika Manusia: Perspektif Kantian

19 Agustus 2025

Kemerdekaan Hakiki dalam Sastra Indonesia: Minadzulumāti ilā Nūr

17 Agustus 2025
Irjen Pol. Dr. Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si.,

80 Tahun Usia Kemerdekaan Dan Mimpi Pejuang Serta Para Pendiri Bangsa

12 Agustus 2025
Irjen. Pol. Asep Edi Suheri, perwira tinggi Polri yang sejak 5 Agustus 2025 mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya

Langkah Panjang Irjen Pol Asep Edi Suheri, Putra Tasik yang Kini Pimpin Polda Metro Jaya

11 Agustus 2025
Menteri Luar Negeri Sugiono

Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

5 Agustus 2025
Post Selanjutnya

Apresiasi Personel Pemilik Pesantren Gratis, Kapolri “Perwirakan” Aiptu Jimmi

Pajak Mobil Lexus Dedi Mulyadi sempat belum dibayar

Pajak Mobil Lexus Dedi Mulyadi Sempat Nunggak? Ternyata Ada Masalah di Pelat Nomor...

Discussion about this post

KabarTerbaru

Lisa Mariana dan Ridwan Kamil/Kolase Kabariku/TS

Hasil Tes DNA Tak Ada Kecocokan, Lisa Mariana akan Bongkar Ridwan Kamil di KPK 22 Agustus: Gue Sakit Hati

20 Agustus 2025
Setya Novanto/Instagram @s.novanto

Sosok Setya Novanto di Balik Pintu Golkar yang Tetap Terbuka: Seorang Milyuner dan Sempat Jadi Pria Tampan Surabaya

19 Agustus 2025
Anggota PWI DKI Jakarta Eka Ardimiyati Fun mengikuti lomba menembak di Rajawali Shooting Academy Sentul/Foto: Cahyo

PWI DKI Jakarta Rayakan Kemerdekaan RI Lewat Aksi Ketangkasan Menembak di Sentul

19 Agustus 2025
Lisa Mariana dan Ridwan Kamil/Kolase Kabariku/TS

Besok Hasil Tes DNA Keluar, Nasib Ridwan Kamil dan Lisa Dipertaruhkan, Ada Uang Ratusan Miliar dan Jerat Pidana

19 Agustus 2025
langit gaza dipenuh parasut GMP II kirim bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina

Aksi Kemanusiaan HUT Kemerdekaan: Satgas Garuda Merah Putih-II Dropping 17,8 Ton Bantuan ke Gaza

19 Agustus 2025
human person people cheerful pointing AI

AI dan Peranannya dalam Perjalanan Pengetahuan dan Etika Manusia: Perspektif Kantian

19 Agustus 2025

Tanggapi Isu Diskriminasi Bimtek, Nurul Ghufron: Kemerdekaan Tercoreng Kebijakan Partisan

18 Agustus 2025
Motor Besar Indonesia (MBI) DKI Jakarta menggelar Kirab Merah Putih pada Minggu, 17 Agustus 2025 untuk merayakan HUT RI ke-80/Kabariku/Bembeng

Semarak Kemerdekaan RI ke-80, MBI DKI Jakarta Gelar Kirab Merah Putih dan Lomba 17 Agustus

18 Agustus 2025
Tim gabungan Satpol PP dan BPBD Blora memadamkan api akibat kebakaran sumur minyak di desa Gandu Kecamatan Bogorejo/Dok. Info Publik

Kebakaran Sumur Minyak Mengguncang Blora: 3 Tewas, 2 Kritis, 50 Warga Mengungsi, Kementerian ESDM Perketat Pengawasan

18 Agustus 2025

Kabar Terpopuler

  • Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dr. (HC) I Gusti Kompyang Manila, S.I.P atau akrab disapa IGK Manila, meninggal dunia pada Senin (18/8/2025) di RS Bunda, Jakarta Pusat/Partai NasDem

    IGK Manila Tutup Usia: Profil Lengkap Berikut Istri dan Kedua Putranya yang Jarang Terungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanggapi Isu Diskriminasi Bimtek, Nurul Ghufron: Kemerdekaan Tercoreng Kebijakan Partisan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mabes TNI Bentuk 6 Kodam Baru, Berikut Ini Daftarnya Serta Nama Pangdam yang akan Memimpin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OTT KPK di Sektor Kehutanan: Tetapkan Tiga Tersangka, Kerugian Negara Rp15,9 Triliun per Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sosok di Balik Poliran, Irjen Pol Suyudi Ario Seto Dimutasi Jadi Pati Bareskrim untuk Penugasan Strategis di BNN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.