• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Senin, Agustus 18, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Opini

Agus Harimurti Yudhoyono: Mimpi Visioner untuk Generasi Masa Depan

Tresyana Bulan oleh Tresyana Bulan
25 April 2025
di Opini, Profile
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku – Di tengah transformasi digital yang mengubah lanskap kehidupan bangsa, sosok pemimpin visioner dengan integritas dan kapabilitas menjadi semakin penting.

Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab disapa AHY hadir sebagai salah satu tokoh muda yang kini memegang peran strategis dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan kewilayahan Indonesia.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Perjalanan kariernya yang beragam, prestasi akademiknya yang luar biasa, dan nilai-nilai yang ia tunjukkan menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda yang sedang mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.

RelatedPosts

Kemerdekaan Hakiki dalam Sastra Indonesia: Minadzulumāti ilā Nūr

80 Tahun Usia Kemerdekaan Dan Mimpi Pejuang Serta Para Pendiri Bangsa

Langkah Panjang Irjen Pol Asep Edi Suheri, Putra Tasik yang Kini Pimpin Polda Metro Jaya

Perjalanan Karier Sang Prajurit

Lahir pada 10 Agustus 1978 di Bandung, AHY tumbuh dalam keluarga yang kental dengan nuansa militer dan kepemimpinan. Sebagai putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, ia memilih untuk memulai karier dengan mengikuti jejak sang ayah di dunia militer.

Selama 16 tahun mengabdi sebagai prajurit TNI Angkatan Darat, AHY telah mengemban berbagai tugas penting yang membentuk karakternya. Ia pernah bertugas sebagai Tentara Pemulihan Keamanan di Aceh tahun 2002, menjadi bagian dalam Operasi Perdamaian PBB di Lebanon tahun 2006, hingga dipercaya menjadi Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, salah satu satuan pengamanan Ibu Kota pada tahun 2015.

Perjalanan karier AHY mengalami transformasi signifikan ketika ia memutuskan untuk pensiun dini dari TNI AD pada September 2016 dengan pangkat terakhir sebagai Mayor.

Keputusan ini menandai dimulainya fase baru dalam hidupnya di ranah politik. Meskipun upayanya dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 belum membuahkan hasil yang diharapkan, ia terus melangkah maju.

Karier politiknya semakin matang ketika dipercaya sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (2019), hingga akhirnya dipilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan ayahnya.

Dalam perkembangan terkini, AHY mendapat kepercayaan sebagai Menteri ATR/Kepala BPN pada Februari 2024 dan kemudian dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di kabinet Prabowo-Gibran periode 2024-2029.

Posisi strategis ini menempatkannya pada peran kunci dalam pengembangan infrastruktur nasional yang akan menentukan daya saing Indonesia di masa depan.

Komitmen pada Pendidikan Berkelanjutan

Dibalik kesuksesan kariernya di bidang militer dan politik, AHY dikenal sebagai sosok yang memiliki dedikasi luar biasa terhadap pendidikan.

Komitmennya pada pembelajaran berkelanjutan terbukti dari berbagai gelar akademik yang telah diraihnya.

AHY telah menyelesaikan tiga gelar master dari universitas ternama, yaitu Master of Science in Strategic Studies dari Nanyang Technological University Singapura (2006), Master in Public Administration dari Harvard University (2010), dan Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University dengan IPK sempurna 4,0 (2015).

Baca Juga  Profil Arist Merdeka Sirait, dari Putra Seorang Penjahit hingga Jadi Pejuang Hak-hak Anak

Prestasi terbarunya yang membanggakan adalah keberhasilannya meraih gelar Doktor dari Universitas Airlangga dengan IPK nyaris sempurna 3,94 dan dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Program Doktor Sekolah Pascasarjana UNAIR.

Disertasinya bertajuk “Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia” menunjukkan minatnya yang mendalam terhadap pengembangan kapasitas kepemimpinan dan sumber daya manusia Indonesia.

“Menjadi yang terbaik bukanlah tujuan utama, tetapi proses dan perjalanan intelektual itulah yang saya nikmati,” ungkap AHY, merefleksikan filosofinya tentang pendidikan.

Pencapaian akademik ini bukan hal yang mudah, mengingat kesibukan dan tanggung jawabnya sebagai pejabat publik.

Namun, berbekal disiplin dan kerja keras, ia membuktikan bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik, dan tidak ada kata terlalu sibuk untuk menyelesaikannya.

Lima Nilai yang Menjadi Teladan

Dalam perjalanan hidupnya, ada lima hal yang patut dijadikan teladan dari sosok AHY:

1. Prestasi Akademik yang Luar Biasa

Pencapaian AHY sebagai lulusan terbaik TNI dan raihan IPK sempurna di Webster University membuktikan bahwa ia adalah sosok yang mementingkan kualitas dan kesempurnaan dalam setiap bidang yang digelutinya.

Prestasi ini murni merupakan hasil kerja keras dan dedikasinya, menunjukkan bahwa keunggulan dapat dicapai melalui usaha yang konsisten.

2. Mengutamakan Pendidikan Berkelanjutan

Komitmennya pada pendidikan terlihat dari tiga gelar master dan satu gelar doktor yang diraihnya dari universitas ternama, menunjukkan bahwa belajar adalah proses yang tidak pernah berhenti.

Di era yang terus berubah, kemampuan untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan menjadi semakin penting.

3. Visioner dan Inovatif

Kontribusinya dalam pendirian Universitas Pertahanan Indonesia pada tahun 2015 menunjukkan visinya untuk melahirkan calon-calon pemimpin militer dan sipil yang mampu meningkatkan sistem pertahanan negara di masa mendatang.

Selain itu, inovasinya juga terlihat dari desain seragam TNI yang pernah digunakan Presiden Jokowi, menunjukkan pemikirannya yang kreatif dan melihat jauh ke depan.

4. Jiwa Ksatria dalam Menghadapi Tantangan

Sikapnya yang ksatria dalam menerima kekalahan Pilkada DKI Jakarta dan tetap berlapang dada adalah teladan dalam berpolitik maupun dalam kehidupan sehari-hari.

AHY segera menerima kekalahannya dan berlapang dada, bahkan mengucapkan selamat kepada dua kompetitor lainnya—sikap yang patut dicontoh dalam berpolitik dan kehidupan.

5. Keseimbangan Hidup dan Prioritas Keluarga

Ditengah kesibukan sebagai pejabat publik, AHY selalu menyempatkan waktu untuk keluarga, menunjukkan pentingnya keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi.

Hal ini dibuktikan dengan kepulangannya ke Jakarta di sela padatnya aktivitas kunjungan ke Surabaya untuk menghadiri acara sekolah putrinya, Aira.

Relevansi dengan Tantangan Era Transformasi Digital

Ditengah dunia yang semakin terhubung secara digital, nilai-nilai keseimbangan yang ditunjukkan AHY menjadi sangat relevan.

Kemampuannya untuk membagi waktu antara karier dan keluarga, serta memadukan keahlian teknis dengan pemahaman filosofis, memberikan contoh penting tentang bagaimana generasi muda dapat menghadapi kompleksitas dunia modern tanpa kehilangan esensi kemanusiaan mereka.

Baca Juga  Menteri Pigai Simbol Keadilan HAM Presiden Prabowo

Saat ini, digitalisasi telah berkembang dan menyebar di seluruh dunia sebagai sebuah transformasi yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk membuka peluang, memperluas pengetahuan, dan meningkatkan kualitas hidup.

Di Indonesia, transformasi ini hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari transaksi digital (e-banking, e-money, QRIS), hingga aktivitas digital (media sosial, e-learning, e-book), dan berkembangnya berbagai perusahaan digital.

Namun, dalam transformasi ini, sumber daya manusia yang berkualitas tetap menjadi faktor kunci. Penguasaan teknologi tanpa diimbangi dengan kebijaksanaan dalam penggunaannya dapat menimbulkan berbagai permasalahan sosial dan budaya.

Di sinilah nilai-nilai yang ditekankan AHY—seperti pentingnya pendidikan berkelanjutan, visi jangka panjang, dan integritas moral, menjadi sangat penting.

Data menunjukkan bahwa anak muda merupakan kelompok yang paling aktif menggunakan internet, menandakan potensi besar mereka untuk menjadi penggerak sosial dan perubahan.

Namun, potensi ini perlu diarahkan dan dibentuk agar dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa.

Dalam konteks ini, pendekatan multidisipliner AHY dalam pendidikan dan kariernya memberikan model yang berharga.

Kemampuannya untuk memadukan pengetahuan dari berbagai bidang, mulai dari strategi militer, administrasi publik, hingga kepemimpinan dan manajemen, menunjukkan pentingnya perspektif yang luas dalam menghadapi kompleksitas dunia modern.

“Hidup adalah universitas yang abadi. Jangan sia-siakan setiap waktu dan kesempatan untuk bisa menggali ilmu pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang berharga, untuk kebaikan diri kita, juga untuk masyarakat, bangsa, negara, dan dunia,” ujar AHY, menegaskan filosofi pembelajaran seumur hidup yang sangat relevan di era digital.

Mempersiapkan Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045

Pada tahun 2045, Indonesia diproyeksikan akan mendapatkan bonus demografi dimana 70% penduduknya berada dalam usia produktif (15-64 tahun).

Momentum ini membawa peluang sekaligus tantangan, terutama dalam memastikan bahwa generasi muda saat ini, yang nantinya akan menjadi tulang punggung Indonesia di masa tersebut, memiliki kapasitas dan kebijaksanaan untuk memimpin bangsa.

Disertasi doktoral AHY tentang kepemimpinan transformasional dan orkestrasi sumber daya manusia memberikan landasan konseptual yang kuat tentang bagaimana mempersiapkan pemimpin masa depan.

Filosofi yang ia pelajari dalam mata kuliah Filsafat Ilmu di UNAIR bahwa “dalam pengambilan kebijakan, benar atau salah tidak cukup dinilai hanya dengan logika, tetapi juga dengan kebijaksanaan” menjadi sangat relevan dengan kebutuhan mempersiapkan generasi muda menghadapi kompleksitas permasalahan di masa depan.

Visi Indonesia Emas 2045 membutuhkan generasi dengan kemampuan yang lengkap dan pembekalan yang komprehensif. Melihat latar belakang AHY yang memadukan pendidikan militer, administrasi publik, dan kepemimpinan, tergambar jelas pentingnya pembekalan multidimensi bagi generasi muda Indonesia.

Pembekalan ini perlu mencakup beberapa aspek krusial yang saling terintegrasi:

Pertama, mengenal kekuatan diri sendiri. Sebagaimana AHY yang mampu mengidentifikasi dan mengembangkan potensinya di berbagai bidang militer, akademik, dan politik, generasi muda perlu dibimbing untuk menggali potensi terbaik dan memahami nilai unik yang dapat mereka kontribusikan bagi bangsa.

Baca Juga  'Berpolitik Atas Dasar Etika dan Hukum' Tanggapan SIAGA 8 Atas Keterangan Fraksi Demokrat DPRD Garut, Dadang Sudrajat

Kedua, mempersiapkan narator-narator unggul yang mampu menyuarakan visi Indonesia di kancah global.

Kemampuan AHY dalam menyampaikan gagasannya di forum-forum akademik internasional, seperti di Harvard University dan Nanyang Technological University, menunjukkan pentingnya keterampilan komunikasi efektif di era global.

Di era informasi yang serba cepat, generasi muda perlu dibekali kemampuan berkomunikasi yang mumpuni.

Ketiga, menanamkan entrepreneurial mindset yang kuat. Jiwa inovatif AHY yang terlihat dalam kontribusinya mendirikan Universitas Pertahanan Indonesia dan mendesain seragam TNI menunjukkan pentingnya pemikiran kreatif dan berorientasi solusi.

Sebagai negara dengan potensi ekonomi besar, Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya mencari pekerjaan tetapi mampu menciptakan lapangan kerja.

Keempat, penguasaan digital literacy yang mendalam. Menyambung dengan pernyataan filosofis AHY bahwa “teknologi adalah alat; kita yang menentukan apakah alat tersebut akan membawa kemajuan atau kemunduran bagi peradaban,” generasi muda harus mampu tidak hanya menggunakan teknologi, tetapi juga menciptakan inovasi berbasis digital yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Kelima, kemampuan kepemimpinan berkarakter kuat yang dilandasi nilai-nilai keindonesiaan.

Nilai-nilai ksatria yang ditunjukkan AHY, seperti terlihat dalam sikapnya menerima kekalahan Pilkada DKI Jakarta dengan lapang dada, merefleksikan pentingnya integritas dan kebijaksanaan dalam kepemimpinan. Sebagai negara multikultur, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menghargai keberagaman sambil tetap mempertahankan identitas nasional berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sebagai Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, posisi strategis AHY dalam membangun fondasi fisik Indonesia sejalan dengan kebutuhan untuk membangun fondasi karakter dan kapasitas generasi muda.

Pembangunan fisik infrastruktur harus berjalan beriringan dengan pengembangan kapasitas manusia sebagai pengguna dan pengelola infrastruktur tersebut.

Filosofi pembelajaran seumur hidup yang dianut AHY, “Hidup adalah universitas yang abadi.Jangan sia-siakan setiap waktu dan kesempatan untuk bisa menggali ilmu pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang berharga,” menegaskan pentingnya pendidikan berkelanjutan bagi generasi muda dalam menghadapi perubahan dunia yang semakin cepat.

Ketika Indonesia bergerak menuju 2045 dengan bonus demografinya, nilai-nilai yang tercermin dalam perjalanan AHY, pendidikan berkelanjutan, visi jangka panjang, integritas, keseimbangan hidup, dan kepemimpinan multidisiplin, menjadi modal penting bagi pengembangan generasi unggul.

Nilai-nilai ini akan membantu generasi muda tidak hanya menghadapi tantangan era digital, tetapi juga mengubahnya menjadi peluang untuk membangun Indonesia yang lebih maju, berkeadilan, dan berdaya saing global.

Dengan pembekalan terpadu dan menyeluruh dalam aspek pengenalan kekuatan diri, kemampuan narasi yang unggul, mindset wirausaha, literasi digital, dan kepemimpinan berkarakter keindonesiaan, generasi muda Indonesia akan menjadi generasi emas yang bijak, kompetitif, dan mampu membawa Indonesia melangkah maju di kancah internasional.

Inilah visi Indonesia Emas 2045 yang sejalan dengan nilai-nilai dan perjalanan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai salah satu pemimpin visioner bangsa.*K.101

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045sosok pemimpin visionerUnair
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Ada yang Salah dalam Sistem Pendidikan? Menag Ingin Pendidikan Agama Membentuk Karakter Antikorupsi

Post Selanjutnya

Halal Bihalal dan Peringatan Hari Kartini, Sekjen DPN HKTI Ajak Wanita Tani Perkuat Kemitraan Strategis

RelatedPosts

Kemerdekaan Hakiki dalam Sastra Indonesia: Minadzulumāti ilā Nūr

17 Agustus 2025
Irjen Pol. Dr. Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si.,

80 Tahun Usia Kemerdekaan Dan Mimpi Pejuang Serta Para Pendiri Bangsa

12 Agustus 2025
Irjen. Pol. Asep Edi Suheri, perwira tinggi Polri yang sejak 5 Agustus 2025 mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya

Langkah Panjang Irjen Pol Asep Edi Suheri, Putra Tasik yang Kini Pimpin Polda Metro Jaya

11 Agustus 2025
Menteri Luar Negeri Sugiono

Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

5 Agustus 2025

Terdzalimi: Mendulang Hikmah di Balik Derita

16 Juli 2025
E.S. Hartono

Angin Segar dari Pemerintah: Saatnya Industri Hotel Bangkit Kembali

3 Juli 2025
Post Selanjutnya

Halal Bihalal dan Peringatan Hari Kartini, Sekjen DPN HKTI Ajak Wanita Tani Perkuat Kemitraan Strategis

Konpers Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 24 April 2025

Presiden Prabowo Sikapi Bijak Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI, Prioritaskan Harmonisasi Bangsa

Discussion about this post

KabarTerbaru

Setya Novanto Bebas Bersyarat, Dirjenpas Mashudi: Wajib Lapor hingga 2029 atau Status Dicabut

18 Agustus 2025
Setya Novanto mendapatkan bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin

Terpidana Korupsi e-KTP Rp2,6 Triliun: Setnov Bebas Bersyarat di Hari Kemerdekaan

18 Agustus 2025
Ketua KPK, Setyo Budiyanto Menyampaikan Amanatnya selaku Inspektur Upacara HUT ke-80 RI di halaman Gedung Merah Putih, Jakarta, Minggu (17/8/2025).

Peringati HUT ke-80 RI, Ketua KPK: Kemerdekaan Sejati adalah Bebas dari Korupsi

17 Agustus 2025
Momen Presiden Prabowo Ikut Joget Tabola Bale di HUT RI ke-80

Istana Merdeka Heboh Goyang “Tabola Bale”: Presiden Prabowo Ikut Joget di HUT RI ke-80

17 Agustus 2025
Masyarakat Sipil untuk merespon pidato Kenegaraan Presiden Prabowo pada hal-hal dalam satu jam siaran podcast untuk kanal youtube YLBHI

Pidato Kenegaraan Perdana Presiden Prabowo di HUT RI ke-80, Berikut Respon YLBHI dan Masyarakat Sipil

17 Agustus 2025

Kemenag Respons Penutupan Rumah Doa Imanuel di Garut: Siapkan Regulasi Baru Antisipasi Konflik

17 Agustus 2025

Kemerdekaan Hakiki dalam Sastra Indonesia: Minadzulumāti ilā Nūr

17 Agustus 2025
Pelantikan Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo di Markas Besar Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8/2025).

Komjen Pol Dedi Prasetyo Resmi Dilantik jadi Wakapolri: Siap Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo

16 Agustus 2025

Pertemuan Bersejarah Trump-Putin Berakhir Tanpa Kesepakatan Konkret Soal Ukraina

16 Agustus 2025

Kabar Terpopuler

  • Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meninjau langsung  pelaksanaan Geladi Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat/.tni.mil.id***

    Mabes TNI Bentuk 6 Kodam Baru, Berikut Ini Daftarnya Serta Nama Pangdam yang akan Memimpin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puluhan Guru Antusias Ikuti Workshop Deep Learning Pembelajaran Bahasa Indonesia Pascasarjana IPI Garut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Langkah Panjang Irjen Pol Asep Edi Suheri, Putra Tasik yang Kini Pimpin Polda Metro Jaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OTT KPK di Sektor Kehutanan: Tetapkan Tiga Tersangka, Kerugian Negara Rp15,9 Triliun per Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sosok di Balik Poliran, Irjen Pol Suyudi Ario Seto Dimutasi Jadi Pati Bareskrim untuk Penugasan Strategis di BNN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.