“Aldera adalah sarana perjuangan yang lahir saat itu (tahun 90’an) yang bercita-cita mewujudkan pemerintahan yang baik untuk kesejahteraan rakyat”.
Pius Lustrilanang – UNIMA
Manado, Kabariku- Kuliah Umum dan Bedah Buku ALDERA bertajuk “Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993 – 1999” setelah digelar dibeberapa kota, kali ini diselenggarakan di Universitas Negeri Manado (Unima), Tondano, Sulawesi Utara pada hari Senin (12/12/2022).
Hadir Keynote Speaker Anggota VI Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CSFA, CFRA., acara ini dibuka dengan sambutan dari Rektor UNIMA yakni Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd.
Kuliah Umum dan Bedah Buku Aldera ini turut dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan: mahasiswa, akademisi, politisi, dan praktisi.
Seperti judulnya, ALDERA merupakan sebuah potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 yang dibentuk oleh aktivis mahasiswa dari berbagai kota, termasuk organ pendukungnya yang memiliki basis di serikat tani seperti Bogor, Cianjur, Garut, dan Tasikmalaya.
Aktivis ALDERA hadir di sejumlah kota bahkan memimpin aksi-aksi yang selalu berusaha melumpuhkan pemerintahan Orde Baru nan hegemonic dan kokoh dengan ikhtiar gerakan politik.

Pius Lustrilanang merupakan salah satu tokoh pelaku sejarah sekaligus saksi hidup dari ALDERA dibalik beragam kisahnya.
Hakikatnya, ALDERA adalah akar perjuangan, berjuang mereformasi pemerintahan untuk rakyat.
Saat ALDERA diambil alih oleh Pius Lustrilanang, organisasi itu jauh lebih militan, disiplin, dengan karakter organisasi yang lebih terpusat (sentralistik).
Walaupun ALDERA sudah bubar, akan tetapi tetap ada kaitannya dengan hari ini, kita bersama-sama berjuang untuk tata kelola sektor publik yang lebih baik.
Disamping membahas pergolakan ALDERA, Pius juga menyampaikan Kuliah Umum mengenai Dynamic Governance yang secara tidak langsung memiliki kaitan dengan pembahasan ALDERA.
Turut hadir beberapa narasumber yang ikut serta memberikan materi dan diskusi bersama, yaitu Dr. Goinpeace H. Tumbel, S.Sop., MAP., M.Si., Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan dan Alumni FIS-H Unima., Dr. Devie S.R. Siwij, S.IP., MAP., Koordinator Program Studi Ilmu Adminitrasi Negara FIS-H Unima dan Dr. Isye Junita Melo, S.H., M.H., Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum FIS-H Unima.

Tentang ALDERA
Berikut perspektif para narasumber tentang buku ALDERA:
Dr. Goinpeace H. Tumbel, S.Sop., MAP., M.Si.
“Kalau bukan sosok Pius yang ada dibuku ini, barangkali magnetnya tidak terlalu besar. Pius adalah sosok pendiam tetapi pemberani dan memiliki prinsip pantang menyerah. Potret peristiwa yang diulas dalam buku ini lebih banyak dipengaruhi oleh aksi-aksi politik kerakyatan yang dispiritualitaskan oleh persoalan kebangsaan sebelum itu”.
Dr. Devie S.R. Siwij, S.IP., MAP.
Terbitnya buku ini menjadi dokumen historis yang berguna, karena ini adalah fakta sejarah. Keunggulannya, pelaku yang terlibat masih ada sampai sekarang dan menduduki posisi strategis.
“Buku ini adalah buku yang sangat baik. Isinya menstimulus kita bahwa perjuangan kemerdekaan itu bukan hanya saat meraihnya, tapi juga perjuangan dalam mengisi kemerdekaannya”.
Dr. Isye Junita Melo, S.H., M.H.
Buku ini membahas masalah hukum, korupsi merajalela, dan perampasan hak-hak rakyat, khususnya perihal pertanahan, dan itu semua memotivasi pemuda untuk melakukan pergerakan.
Inti pergerakan kaum muda adalah perlawanan, dan dari perlawanan tersebut memunculkan pergerakan.
Buku Aldera mengandung pesan, ada semangat yang ingin disampaikan kepada generasi muda saat ini.
Didalam buku digambarkan pula bahwa ‘Ibu’ adalah sosok dibalik kekuatan Pius.
“Pius adalah orang yang sangat menghormati ibunya. Satu lagi, Bapak Pius berhasil memimpin Aldera karena kedisiplinannya. Bapak Pius merupakan sosok yang luar biasa dengan capaiancapaiannya”.
Kuliah Umum dan Bedah Buku Aldera di Unima kali ini merupakan acara terbesar dari yang pernah ada sebelumnya, sebab peserta yang hadir menembus angka tiga ribu orang.
Diakhir keynote speech-nya, Pius Lustrilanang menyampaikan, ALDERA adalah sarana perjuangan yang lahir saat itu (tahun 90’an) yang bercita-cita mewujudkan pemerintahan yang baik untuk kesejahteraan rakyat.
“Setiap kegiatan publik perlu disesuaikan dengan situasi yang ada, dengan tujuan akhir untuk kesejahteraan rakyat,” kata Pius.
“Setiap kebijakan publik harus berkualitas,” Pius menutup.***
*Siaran Pers: Subbagian Humas dan TU Kepala Perwakilan/BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara
Red/K.000
Berita Terkait:
Sesi Bedah Buku ‘ALDERA’ Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999
Buku ALDERA ‘Potret Gerakan Kaum Muda 1993-1998’, Simak Ulasan Don Adam
Mangapul Silalahi: ‘Jangan Bicara 98 Tanpa Membicarakan Kawan-Kawan Aldera’
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post