Kabariku- Menumbuhkan satu kemampuan dan keyakinan universal akan menghasilkan pengetahuan yang pasti tentang realita. Tokoh utama peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) tahun 1974, Hariman Siregar mengajak semua pihak untuk mengembalikan reformasi yang terstruktur.
“Jangan pikir lo elit, kita semua ini elit, aktivis. Di Desa aja sekarang ada elit gitu lho,” kata Hariman usai mengahdiri cara Kemping Bersama Lintas Generasi dan Aktivis 98, di lokasi Sundaj Campfire, kaki Gunung Cikuray, Garut. Sabtu, (18/6/2022).
Hariman mencontohkan, Saat ini di Desa saja sudah ada ‘elit’ kerjaannya nongkrongin Kepala Desa, anggaran desa dan lainnya.
“Para elit desa ini yang nongkrongin kerjanya Lurah yang ujung-ujungnya rebutan dana desa, ini kan gila semuanya jadi pecah. Kuncinya kita tanamkan saling bantu, common sence no boten boten,” tukasnya.
Hariman mengajak semua untuk mengembalikan arah reformasi dengan struktural yang terbangun dari kultur.
“Membangun struktur dari kultur yang sesuai dengan reformasi, yang terjadi dalam perjalanannya tidak terisi nilai-nilai baru bahkan sekarang lebih tertarik kultur yang lama,” ujarnya.
Bahkan Harimah menyebut, Apa yang menjadi perjuangan selama 20 tahun ini kalah lagi, jadi kembali ramai untuk perombakan.
“Mental segala macamnya membuat struktur yang terbangun hilang arti,” tuturnya.
Ditegaskannya, Tercabiknya kecintaan kepada masyarakat karena ketidakpahaman Pemerintah.
“Contoh nih, bukannya membangun Kabinet yang bisa mensejahterakan masyarakat malah mengangkat Kabinet yang ‘begitu’, yaa masyarakat lari kalau Kabinet tidak sesuai,” ujarnya.
Hariman merasa tidak perlu memberikan himbauan kepada pemerintah.
“ahh ga ada lah, ga harus himbauan untuk pemerintah segala, kita ke rakyat aja,” tukasnya.
Untuk aktivis dirinya mengajak bergerak untuk rakyat, tanamkan jiwa solidaritas.
“Kita harus teguh mengembalikan arah reformasi, tumbuhkan nilai-nilai solidaritas, perjuangkan rakyat,” kata Hariman,
Terkait isu keragaman, Hariman mengatakan saling membantu kepada siapa pun dan apa pun yang sedang dihadapi.
“Kita konpensasi pikiran sehat kita untuk saling bantu siapapun yang sedang kita hadapi. Ga usah boten-boten lah, kita kembali pada rakyat saja. Kita sudahi ngomong yang ecek-ecek gitu,” tandasnya.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post