GARUT, Kabariku- Musorkab KONI Kabupaten Garut yang akan digelar diharapkan akan melahirkan Ketua Umum dan kepengurusan 2022-2026, yang akan menjadi sarana menyampaikan visi, misi, strategi, program dan komitmen menata penyelenggaraan keolahragaan di Kabupaten Garut.
Demikian disampaikan Siaga 8 usai melaksanakan kunjungan langsung kepada kedua bakal calon Ketua Umum KONI Garut, H. Rajab Prilyadi dan Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng.
“Hari ini SIAGA 8 bertemu langsung dengan dua kandidat Musorkab KONI ditempat terpisah, untuk menyampaikan saran dan harapan kami untuk KONI kedepan, karena menurut kami sayang apabila Musorkab hanya menjadi sarana pergantian kepengurusan semata,” kata Windan.
Koordinator SIAGA 8 ini menjelaskan, Ketua Umum periode selanjutnya bersama pengurus KONI kedepannya harus siap meyelesaian tata kelola penyelenggaraan keolahragaan di Kabupaten Garut.
“Baik penataan sistem sarana prasarana olahraga dan pengelolaannya, sistem pembinaan dan pengembangan secara terpadu, terencana dan berkelanjutan,” jelasnya.
Untuk itu SIAGA 8 berharap saran yang disampaikan dapat menjadi masukan yang nantinya menjadi rujukan bagi KONI.
“Kami berharap calon pengurus dapat mempertimbangan masukan bagi tata kelola ini, sehingga menjadi rekomendasi Musorkab KONI Kabupaten Garut yang akan menjadi rujukan dan pedoman kepengurusan KONI kedepan,” kata Windan.
Selain itu, lanjut Windan, SIAGA 8 menyampaikan agar KONI nantinya memperjuangkan Peraturan Daerah (Perda) Penyelenggaraan Keolahragaan Kabupaten Garut.
“Karena hingga kini Perda Penyelenggaraan Keolahragaan di kabupaten Garut belum ada, itu penting kami ingatkan,” ujarnya.
Berkaitan dengan tata kelola sarana prasarana juga menjadi point yang disampaikan SIAGA 8.
“KONI harus memperjelas hak pengelolaan sarana prasarana olahraga di Kabupaten Garut, dengan dikelola oleh Cabang Olahraga (Cabor) yang ada,” jelasnya,
Windan mengumpamakan, Lapang Jayaraga dikelola oleh PSSI atau setidaknya oleh Persigar, untuk SOR Ciateul dikelola oleh KONI atau Badan Usaha Daerah.
“Selain itu perlu adanya hubungan kerjasama dengan perusahan swasta di daerah untuk pembinaan Cabor, itu juga harus diprioritaskan. Karena penting sebagai dukungan bagi atlet, pengurus cabor, dan bagi KONI sendiri,” kata Windan.
Regulasi kompetisi Cabor olahraga, menurut SIAGA 8 wajib dilaksanakan tiap tahun, atau periode tertentu untuk kepentingan mempersiapkan atlet PORKAB, PORDA dan PON.
SIAGA 8 pun menegaskan KONI tidak menjadi sarana berpolitik, dengan mengabaikan kepentingan penyelenggaraan keolahragaan.
“Pertemuan tadi dengan dua bakal calon mendapat respon baik. Untuk kedua kandidat, siapapun yang terpilih pada Musorkab, siapapun nanti ketua umum KONI Garut, agar bersungguh-sungguh memperjuangkannya keolahragaan bagi semua cabor, untuk KONI, untuk Garut dengan menjunjung jiwa spotifitas,” tutup Koordinator SIAGA 8.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post