GARUT, Kabariku- H. Dede Salahudin, Anggota DPRD kabupaten Garut Fraksi FKS disela kesibukannya sangat rajin melakukan tugasnya sebagai anggota legislatif yaitu menggelar rakor dengan dinas instansi terkait dan menerima audien. Selalu tersenyum dan komunikatif dengan warga yang selalu menyapanya.
Seperti pada saat selesai menerima audien Siaga 8 di Komisi III beberapa hari yang lalu, H. Dede Salahudin menyempatkan bertegur sapa dengan para guru honorer hendak audensi dengan komisi I dan IV yang dikabarkan hanya dihadiri oleh 1 orang yaitu Enan Wakil Ketua DPRD Garut dari Fraksi Gerinda.
Sebagai wakil rakyat dari Dapil 1, H. Dede menyampaikan tentang nasib para guru honorer yang sedang mengadu nasib untuk dapat merubah status menjadi ASN P3K.
“Saya secara pribadi ikut prihatin bagi para guru honorer yang belum lulus/diterima sebagai ASN P3K, itulah yang namanya perjuangan, hidup harus kita jalani dan kita lalui namun harus tetap optimis bahwa suatu saat usaha dan harapan akan berhasil,” ungkapnya.
Pria kelahiran dari kecamatan Karangtengah ini menjelaskan pengalamannya, dengan modal keyakinan dan semangat apa yang menjadi tujuan akan diraih.
“Seperti saya sendiri, berawal dari sebuah keyakinan dan penuh semangat serta percaya diri bisa berhasil dan lolos menjadi anggota DPRD Garut, makanya insyaa Allah saya akan menjalankan tugas dan fungsinya sebagai anggota legislatif dengan sebaik-baiknya,” ujarnya penuh keakraban.
Ia pun menyampaikan kepada para guru honorer, apa yang menjadi tuntutannya akan didukung oleh fraksi PKS.
“Insyaa Allah apa yang menjadi tuntutan dan keinginan dari para guru honorer akan saya perjuangan lewat fraksi PKS, tapi ini perlu komitmen bersama dari seluruh fraksi yang ada di DPRD,” jelasnya.
Karena yang namanya menyangkut anggaran, lanjutnya, ada siklus dan proses yang harus ditempuh.
“Tidak bisa semaunya, sekarang aksi/audensi besok lalu di ketuk palu, ada mekanismenya, sangat wajar guru menuntut kenaikan insentif dan alhamdulilah sekarang sudah ada kenaikan walaupun sedikit, di nikmati saja, mudah-mudahan tahun depan bisa naik lebih besar lagi kalau bisa sesuai UMP,” paparnya.
Tentang Kuota P3K, itu pun tergantung kepada pemerintah pusat, bagi daerah H. Dede menyampaikan, sebenarnya sangat setuju dan pasti mendukung agar para guru honorer di terima jadi ASN P3K dengan sebanyak-banyaknya sesuai Dapodik.
“Tapi karena untuk sementara biayanya di bebankan kepada Pemerintah Daerah. Dari mana posnya? Makanya perlu adanya loby-loby dari anggota DPRD kepada anggota DPR RI dari semua fraksi,” ungkapnya.
Kemudian agar bisa meyakinkan menteri keuangan, untuk dapat membiayai anggaran biaya pengajian ASN P3K.
“Kalau pusat sudah siap dengan anggarannya, maka berapapun kuota yang ada, akan di ajukan oleh Pemda Garut supaya para guru honorer naik derajatnya dan penghasilannya dengan merubah statusnya jadi ASN P3K,” pungkas Ketua Umum Diklat Sepak Bola Garut (DSG) mengakhiri pembincangan.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post