Cianjur, Kabariku – Kabar rencana akan dilanjutkannya penelitian Situs Gunung Padang yang berlokasi di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,
oleh Kementrian Kebudayaan menjadi kabar baik dan diapresiasi oleh Penggiat Alam dan Seni Budaya dan Relawan Indonesia Pembela Alam (RIMBA) sebagai hadiah Tahun Baru 2025.
Eko Wiwid, Penggiat Alam dan Pegiat Seni Budaya mengatakan, karena sejak memulai pada tahun 2003 hingga saat ini berkegiatan di Kawasan situs Gunung Padang bersama masyarakat.
“Saya akan selalu mendukung kegaiatan-kegiatan untuk pelestarian Gunung Padang termasuk kegitan riset untuk mengungkap semua potensi sejarah peradaban di kawasan situs gunung padang.yang masih belum terungkap,” kata Eko Wiwid. Sabtu (11/01/2025) malam.
Menurutnya, riset tidak hanya mengungkap persoalan benda-benda sejarah atau artefak peninggalan sejarahnya saja.
“Risetnya harus secara menyeluruh dengan berbagai pendekatan pengetahun dan disiplin ilmu yang dimiliki anak-anak Indonesia,” lanjutnya.
Sebab, bagi Eko Wiwid, adanya peradaban yang hebat di Tanah Air, hasil dari buah karya kolaborasi “sabilulungan” (red-gotong royong) para luluhur yang kecerdasannya tinggi dari berangai bidang ilmu pengetahuan pada jamannya yang diterapkan.
Bukan hanya satu bidang ilmu pengetahuannya saja, dia mencontohkan, leluhur yang tidak hanya hebat membuat bangunan candi megah saja, tetapi juga hebat membuat tata kelola air, tata kelola hutan, tata kelola penataan ruang, tata kelolola ketahanan pangan.
Tak hanya itu, mitigasi bencana dan banyak bidang ilmu lainnya yang perlu diungkap dalam riset secara total hingga menghasilkan ilmu pengetahuan sejarah Indonesia.
“Maka riset di Gunung Padang pun harus pakai berbagai pendekatan ilmu pengetahunan,” ungkapnya.
Dengan demikian Kementrian Kebudayaan harus bisa mempersatukan anak negeri untuk dilibatkan, diantaranya semua para ahli dan ilmuwan lintas disiplin ilmu pengetahuan dari berbagai latar belakang, yang dapat mendukung
“Dalam upaya mengungkap misteri sejarah leluhur Bangsa Indonesia khususnya di Situs Gunung Padang yang akan menjadi identitas harga diri Bangsa,” cetusnya.
Dan ditegaskan juga, jika nanti riset Gunung Padang akan dilaksanakan agar tidak mendahulukan peneliti asing, tapi maksimalkan para ahli dan ilmuwan anak-anak bangsa.
“Saya optimis banyak anak Indonesia yang ahli dalam berbagai bidang disiplin ilmu dan bukan berarti kita anti asing, tapi kita buktikan kepada dunia bahwa Bangsa kita mampu secara mandiri untuk riset dalam berabagai bidang ilmu,” pungkas.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post