• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Senin, Agustus 18, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Opini

Haruskah Gunung Merapi Purba Meletus Kembali

Redaksi oleh Redaksi
10 Juli 2022
di Opini
A A
0
ShareSendShare ShareShare

oleh:
S. Indro Tjahyono
Eksponen Gerakan Mahasiswa 77/78

Kabariku- Urusan PT dan Capres adalah urusan politik negara ( _state_) . Urusan aktivis adalah membela dan berpihak kepada rakyat ( _society/people_). Sebaiknya kita kembali ke khitah yakni menjadi bagian dari rakyat dan membangun kekuatan rakyat.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kembali ke Khitah
Negara hakekatnya bertugas menjalankan mandat atau perintah rakyat. Oleh karena itu, arah gerakan aktivis sebaiknya ditujukan untuk mengontrol tatkala presiden dan anggota DPR tidak menjalankan amanat/mandat rakyat. Inilah mengapa pada tahun 1998 para aktivis pemuda dan mahasiswa mennyerbu dan menduduki Gedung DPR-RI.

RelatedPosts

Kemerdekaan Hakiki dalam Sastra Indonesia: Minadzulumāti ilā Nūr

80 Tahun Usia Kemerdekaan Dan Mimpi Pejuang Serta Para Pendiri Bangsa

Langkah Panjang Irjen Pol Asep Edi Suheri, Putra Tasik yang Kini Pimpin Polda Metro Jaya

Sudahkah hal ini yang kita lakukan, yakni membangun jaringan kekuatan rakyat sebagai sumber kedaulatan rakyat. Setiap jelang Pemilu dan Pilpres kekuatan rakyat terfragmentasi. Mereka dipecahbelah oleh parpol, padahal parpol adalah petugas rakyat. Ingat ,rakyat adalah subyek dalam demokrasi. Rakyatlah yang mensuperordinasi partai, bukan sebaliknya.

Aktifis sebaiknya mengawal jalannya demokrasi atau kedaulatan rakyat ini. Apakah DPR-RI sudah mendengar aspirasi dan menjalankan mandat rakyat ini? Hal ini wajib hukumnya kita persoalkan, karena aktifis juga kaum intelektual yang lebih memiliki kesadaran kritis dibanding rakyat pada umumnya.

Presidensial atau Parlementer
Dalam kontek tersebut, juga perlu dipersoalkan, apakah presiden sudah menjalankan keputusan- keputusan DPR-RI? Triaspolitika harus dijalankan; tetapi kalau eksekutif, legislatif, dan yudikatif sudah menjadi satu; apakah berarti negara demokrasi itu terwujud termasuk sistem pemerintahannya. Menurut UUD kita menganut sistem presidensial.

Baca Juga  Pentingnya Pemerataan Pembangunan, Jawa Selatan sebagai Solusi Jitu atau Masalah Baru?

Tetapi kalau hak prerogatif presiden justru digunakan untuk menempatkan orang- orang parpol di kabinet, lembaga nonpemerintah, serta lembaga atau badan/ dewan yang harusnya membawa suara dan berpihak pada rakyat (nonpartisan) apakah ini benar? Bukankah ini merupakan sistem parlementer?

Bagaimana mau dibilang sistem yang demokratis , kalau menentukan pasangan Capres/Cawapres diberlakukan Presidential Threshold (PT). Kemudian berhakkah PT merupakan urusan MK? Padahal untuk menentukan PT harusnya dilakukan referendum. Pertanyaannya kapan MPR dan DPR memasukkan referendum sebagai wujud hak politik fundamental dari rakyat.

Akrobat Politik
Menjelang Pemilu/Pilpres 2024, kita juga disuguhi oleh kepongahan parpol seolah-olah itu pesta para parpol dan bukan pesta rakyat dalam berdemokrasi. Padahal jika politik uang ( _money_) masih berjalan, pemilu tak lebih dari kebohongan. Suara rakyat dirampas dan diborong dengan harga picisan untuk mendapatkan kekuasaan.

Kebohongan besar saat ini adalah, rakyat disuruh menonton mereka dalam memilah dan memilih pasangan capres/cawapres yang akan diadu pada 2024. Mereka membongkar pasangan calon Capres/Cawapres seperti layaknya pasangan pada karapan sapi. Mereka bayar lembaga polling, seolah angka yang tertinggi adalah mereka yang paling dikehendaki rakyat.

Biarkan saja parpol jungkir balik bertingkah. Itu semua adalah bagian politik negara ( _state_). Urusan aktivis adalah berpolitik pada ranah dan berpihak pada rakyat ( _people/society_). Makin banyak parpol berakrobat akan makin memperlihatkan seperti apa kualitas mereka.

Dibeli Putus
Setiap periode Pemilu/Pilpres ,aktivis atau relawan selalu dijadikan jongos partai politik dan capres/cawapres. Persepsi aktifis di mata parpol tidak dianggap dalam kontek sedang memperjuangkan perubahan. Aktivis atau relawan “dibeli putus” setelah diberi uang makan dan uang transpor.

Setelah anggota DPR terpilih dan duduk di DPR, mereka pun dicampakkan. Apalagi mau menuntut agar mereka mau memperjuangkan aspirasi rakyat. Itu tentu sangat mustahil, kecuali kita menuntutnya melalui gerakan rakyat yang kolosal.

Baca Juga  Soeharto Tumbang, Habibie Tetap Memenjarakan Kami

Pada Pilpres 2014 dan 2019 aktivis dan relawan ikut mendukung Capres/ Cawapres. Mereka inilah yang banting tulang memobilisasi rakyat untuk memberi dukungan. Bahkan termasuk memobilisasi dana dan menggunakan dana sendiri untuk terpilihnya seorang Capres. Sementara hanya sebanyak 50% caleg yang memasang gambar pasangan Capres/Cawapres yang diusung partainya.

Cuma Selfie-selfie
Tapi tragisnya di mata Capres mereka dipandang sebagai _fans_ dan organ relawan dianggap _fans club_. Capres memerintahkan aktivis dan relawan membuat konsep. Tetapi setelah jadi presiden ,mana konsep relawan yang dijadikan kebijakan?

Relawan cuma ditimang-timang dengan pertemuan dan _selfie_ di istana yang maknanya mereka sebenarnya dimarginalisasi sebagai agen perubahan. Aktivis dan relawan bagi Capres dipandang sebagai seorang _fans_ yang pulang ke rumah dengan hanya mengantongi kekaguman dan eksistensi diri. Tetapi dengan masing-masing kelompok mendukung pasangan capres/cawapres sendiri-sendiri, maka solidaritas atau modal sosial aktivis sebagai pengawal rakyat menjadi amburadul.

Aktivis tidak lagi punya posisi tawar dan harus merengek-rengek kepada presiden untuk mendapat imbalan hadiah seperti seorang pramusaji yang belum dibayar tipsnya.
Good bye capres dan cawapres, kami menunggu seperti apa yang akan terpilih sebagai produk kotak-katik parpol. Aktivis akan segera hadir bersama rakyat dan akan bersuara lantang jika presiden itu ternyata loyang rombeng dan bukan emas seperti diharapkan.

Sabdo Palon Nagih Janji
Kami akan membawa tuntutan dan aspirasi rakyat untuk diwujudkan, tidak seperti Nawacita yang kini menjadi asesori dan kaligrafi. Kembalikan lembaga partisipasi rakyat, baik badan maupun dewan untuk rakyat. Badan atau lembaga partisipasi rakyat, bukan suplementer terhadap kebijakan pemerintah dan bukan pula porsi bagi partai yang lebih tepat mengendalikan pemerintah agar menjalankan mandat rakyat.

Baca Juga  Getol Kaitkan Kasus Sambo dengan KM 50, Habib Syakur Sentil Kelompok Khilafah dan Habib Rizieq

Saatnya Sabdo Palon nagih janji, kembalikan Nusantara kepada haribaan rakyat yang sejati. Jangan engkau tunggu Gunung Merapi Purba akan meletus kembali.***

Gunung Kidul, 3 Juli 2022.

Catatan:
Sabdo Palon memiliki dua makna, “sabdo” berarti seseorang yang memberikan masukan atau ajaran, dan “palon” yang berarti pengancing atau pengunci kebenaran yang bergema dalam ruang semesta.

Red/K.000

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Eksponen Gerakan Mahasiswa 77/78Kembali ke KhitahS. Indro Tjahyono
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Presiden Jokowi Tunaikan Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal

Post Selanjutnya

Polres Garut Shalat Idul Adha 1443 H Bersama Masyarakat

RelatedPosts

Kemerdekaan Hakiki dalam Sastra Indonesia: Minadzulumāti ilā Nūr

17 Agustus 2025
Irjen Pol. Dr. Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si.,

80 Tahun Usia Kemerdekaan Dan Mimpi Pejuang Serta Para Pendiri Bangsa

12 Agustus 2025
Irjen. Pol. Asep Edi Suheri, perwira tinggi Polri yang sejak 5 Agustus 2025 mengemban amanat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya

Langkah Panjang Irjen Pol Asep Edi Suheri, Putra Tasik yang Kini Pimpin Polda Metro Jaya

11 Agustus 2025
Menteri Luar Negeri Sugiono

Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

5 Agustus 2025

Terdzalimi: Mendulang Hikmah di Balik Derita

16 Juli 2025
E.S. Hartono

Angin Segar dari Pemerintah: Saatnya Industri Hotel Bangkit Kembali

3 Juli 2025
Post Selanjutnya

Polres Garut Shalat Idul Adha 1443 H Bersama Masyarakat

Idul Adha 1443 H Refleksi Pengabdian Personel untuk Mewujudkan Polri Presisi

Discussion about this post

KabarTerbaru

Setya Novanto mendapatkan bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin

Terpidana Korupsi e-KTP Rp2,6 Triliun: Setnov Bebas Bersyarat di Hari Kemerdekaan

18 Agustus 2025
Ketua KPK, Setyo Budiyanto Menyampaikan Amanatnya selaku Inspektur Upacara HUT ke-80 RI di halaman Gedung Merah Putih, Jakarta, Minggu (17/8/2025).

Peringati HUT ke-80 RI, Ketua KPK: Kemerdekaan Sejati adalah Bebas dari Korupsi

17 Agustus 2025
Momen Presiden Prabowo Ikut Joget Tabola Bale di HUT RI ke-80

Istana Merdeka Heboh Goyang “Tabola Bale”: Presiden Prabowo Ikut Joget di HUT RI ke-80

17 Agustus 2025
Masyarakat Sipil untuk merespon pidato Kenegaraan Presiden Prabowo pada hal-hal dalam satu jam siaran podcast untuk kanal youtube YLBHI

Pidato Kenegaraan Perdana Presiden Prabowo di HUT RI ke-80, Berikut Respon YLBHI dan Masyarakat Sipil

17 Agustus 2025

Kemenag Respons Penutupan Rumah Doa Imanuel di Garut: Siapkan Regulasi Baru Antisipasi Konflik

17 Agustus 2025

Kemerdekaan Hakiki dalam Sastra Indonesia: Minadzulumāti ilā Nūr

17 Agustus 2025
Pelantikan Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo di Markas Besar Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8/2025).

Komjen Pol Dedi Prasetyo Resmi Dilantik jadi Wakapolri: Siap Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo

16 Agustus 2025

Pertemuan Bersejarah Trump-Putin Berakhir Tanpa Kesepakatan Konkret Soal Ukraina

16 Agustus 2025
Wakil Ketua DPRI RI Sufmi Dasco Ahmad berdiri di belakang Presiden Prabowo Subianto/Instagram @sufmi_dasco

Dasco Beberkan Alasan Presiden Prabowo Taruh Wamen di BUMN sebagai Komisaris

16 Agustus 2025

Kabar Terpopuler

  • Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto meninjau langsung  pelaksanaan Geladi Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat/.tni.mil.id***

    Mabes TNI Bentuk 6 Kodam Baru, Berikut Ini Daftarnya Serta Nama Pangdam yang akan Memimpin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puluhan Guru Antusias Ikuti Workshop Deep Learning Pembelajaran Bahasa Indonesia Pascasarjana IPI Garut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Langkah Panjang Irjen Pol Asep Edi Suheri, Putra Tasik yang Kini Pimpin Polda Metro Jaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OTT KPK di Sektor Kehutanan: Tetapkan Tiga Tersangka, Kerugian Negara Rp15,9 Triliun per Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sosok di Balik Poliran, Irjen Pol Suyudi Ario Seto Dimutasi Jadi Pati Bareskrim untuk Penugasan Strategis di BNN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.