GARUT, Kabariku- Mengutip perkataan Presiden Soekarno “Berikan saya 10 pemuda akan kuguncang dunia” kata-kata itu mengartikan bahwa kita ini negara kuat dan punya pendirian sendiri karena kita punya Pancasila”.
“Tanggung jawab kita bersama untuk memberikan edukasi terhadap generasi muda tentang wawasan kebangsaan dan penguatan Ideologi Pancasila di tengah ancaman rongrongan kaum intoleransi yang ingin merubah ideologi pancasila”.
Hal itu yang utama diungkap H. Deden Sopian, S.H.I., saat diundang mewakili DPRD Kabupaten Garut sebagai salah satu nara sumber dalam kegiatan Jaringan muda ketahanan nasional (Jamtanas) kabupaten Garut yang dilaksanakan hari Selasa-Rabu, 24-25 Mei 2022.
Pelatihan Wawasan Kebangsaan dan Penguatan Ideologi Pancasila ini atas kerjasama Jamtanas dengan Kementrian Olah Raga yang di selenggarakan di kampus UNIGA Hampor, jalan Samarang, Garut.
Agenda Pelatihan tersebut dihadiri oleh 250 perserta dalam 2 gelombang dari lintas organisasi kepemudaan dan umum, selain itu turut hadir Kapolres, Dandim, Kepala Bakesbangpol serta Ketua Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan pemuda dan pemudi peserta pelatihan wawasan kebangsaan dan penguatan ideologi Pancasila, menyampaikan bahwa sangat penting untuk menanamkan wawasan kebangsaan kepada generasi muda agar lebih tertanam rasa bangga terhadap negaranya yaitu indonesia dan lebih mempererat kesatuan dan pesatuan.
“Telah terbukti dengan kesatuan dan persatuan bangsa indonesia bisa melepaskan diri dari cengkraman penjajahahan selama 350 tahun. Persatuan dan kesatuan tidak mengenal kekuatan lawan apapun kekuatannya akan dilawan hingga titik darah penghabisan,” kata H. Deden Sopian.
Terhadap kaum muda mudi juga harus di kuatkan akan pengetahuan dan wawasan bahwa pancasila itu sudah final dan negara kesatuan republik indonesia itu harga mati.
“Para pendahulu kita telah menentukan arah dan tujuan untuk dijadikan pegangan bersama dalam mengisi kemerdekaan dan membawa rakyat indonesia kepada kemajuan dan keadilan bagi seluruh rakyat melalui 4 pilar kebangsaan yaitu: Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” paparnya.
Dikatakan H. Deden, Itulah arah bernegara masyarakat Indonesia yang beraneka ragam suku, etnis dan Agama.
“Bila sampai saat ini keadilan sosial belum tercapai bukan berarti Pancasila nya harus di rubah tapi pelaksananya yang harus di kritisi,” ujar H. Deden.
Menurutnya, Sama halnya dengan kitab suci al-Qur’an, bila belum dilaksanakan sepenuhnya bukan alqurannya yang dirubah tapi pelaksana nya yang harus terus berusaha menjalankan.
“Untuk itu kita harus terus berusaha agar bisa melaksanakan Pancasila dan menjalankan UUD 45 secara murni dan konsekwen. Indonesia harus diselamatkan oleh kita semua karena dengan bertambahnya populasi manusia dari tahun ke tahun di dunia ini akan berimbas pada kebutuhan pangan dan energi,” Jelasnya.
Indonesia ini kaya akan sumber pangan dan energi makanya tidak bisa dihindari bila banyak yang mengincar dan melakukan segala cara diantaranya membenturkan komponen anak bangsa dengan isue Agama terutama Islam sebagai Agama dengan pemeluk terbesar.
“Padahal jika dihayati dan didalami Pancasila itu sejalan dengan ajaran Al-Qur’an, karena memang yang merumuskannya mayoritas tokoh Islam yang berilmu tinggi. Pancasila tegak, NKRI kuat,” tandas H. Deden Sopian.
Maka dari itu, H. Deden melanjutkan, selaku Anggota DPRD sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar Kabupaten Garut, terus bekerja mengamalkan nilai-nilai Pancasila baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam ruang lingkup pekerjaan.
”Saya mengajak kepada seluruh perserta yang hadir untuk terus menjaga Indonesia, menjaga Pancasila tidak boleh ada yang merusaknya,” tutup H. Deden Sopian.***