Kabariku- Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi blak-blakan menyindir penanganan kelangkaan minyak goreng yang terjadi sejak akhir tahun lalu.
“Tidak perlu pinter menganalisa kelangkaan minyak goreng,” ujarnya lewat akun Twitter @AchsanulQosasi, dikutip Jum’at (11/3/2022).
Achsanul menyebut, tiga alasan; pertama, kelangkaan adalah produsen tidak memproduksi bahan bakunya, kedua, CPO dijual ke luar negeri, ketiga, ada oknum tajir yang menimbun stok minyak goreng.
Dengan analisis itu, ia menilai pemerintah tak perlu repot-repot keliling pasar untuk mencari pembuktian.
“Negeri ini memiliki instrumen yang lengkap untuk mencegah itu semua,” ujarnya.
Achsanul juga menambahkan pemerintah sebetulnya punya kewenangan lengkap untuk mencegah kelangkaan.
“Tak perlu keliling pasar untuk pembuktian. Negeri ini memiliki instrumen kewenangan yang lengkap untuk mencegah itu semua,” beber dia.
Sebelumnya, pada acara webinar Indonesia Consumer Club (ICC) bertajuk Harga Minyak Yang Digoreng Langka, Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, permasalahan minyak goreng masih tak kunjung selesai hingga memasuki musim Ramadan, keadaan bisa semakin parah karena permintaan akan melonjak sedangkan persediaan masih kurang.
“Dari kemarin Pak Menteri (Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi) janjinya meleset terus, dijanjikan 1 Februari akan beres kemudian akhir Februari belum menjamin akan beres,” kata Tulus Abadi, dikutip dari CNN, Selasa (1/3/2022).
Ia pun tidak yakin dengan pernyataan Menteri Perdagangan bisa menjamin kelangkaan minyak goreng tuntas sebelum masuk ramadan.
“Pak Menteri mengatakan dijamin saat Ramadan nanti akan beres. Kalau ini nanti meleset lagi akan lebih chaos lagi karena saat Ramadan itu kebutuhan minyak goreng akan melonjak drastis. Kalau sampai harganya dan pasokannya tidak ada, ini bisa chaos sekali,” tandasnya.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post