• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, Desember 25, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Uncategorized

Melek Terhadap Toleransi Beragama, Cangkir Opini Ajak Eks Napiter dan Cendekiawan Diskusi

Redaksi oleh Redaksi
20 Februari 2022
di Uncategorized
A A
0
ShareSendShare ShareShare

JEMBER, Kabariku- Ditengah maraknya gerakan radikalisme dan ekstrimisme agama di Indonesia, Cangkir Opini menggelar kegiatan yang bertajuk “Islam Moderat untuk Membangun Toleransi” di Hotel Sulawesi Jember dan Kedai Nong, Minggu (20/2/2022).

Cangkir Opini menggelar kegiatan Dialog Intelektual Progresif (DIPRO) dan di Kedai Nong, kegiatan yang dinamai Sarasehan Bareng (SABAR), Cangkir Opini mengundang tokoh Muhammadiyah Dr. Kasman Rahim dan Tokoh NU Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin. Keduanya bersepakat bahwa kegiatan yang bertemakan Moderasi Beragama harus selalu disuarakan supaya paham-paham ekstremisme berbasis agama bisa dicegah dengan cepat.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dalam materinya, Kasman Rahim, Mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember mengungkapkan bahwa Islam yang dipahami oleh Muhammadiyah adalah Islam yang wasatiyah (tengahan). Islam Wasatiyah di dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak lima kali.

RelatedPosts

Rakernis Satgas Saber Pungli 2023, Dr. Andry Wibowo: Memitigasi Pungli di Sektor Bea Cukai

Dukung Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Puluhan Tokoh Nasional Ajukan Amicus Curiae Jelang Putusan MK

Pemkab Garut Terbitkan SE Terkait Peningkatan Sistem Mitigasi Gempa Bumi

Secara umum, makna wasatiyah (moderasi) dalam konteks keagamaan adalah adil, tidak ekstrem ke kanan maupun ke kiri namun memiliki pondasi yang kuat untuk mempertahankan prinsip tengahan yang dimilikinya.

“Muhammadiyah memiliki paham Islam Wasatiyah, yang berarti ditengah atau bisa disebut moderasi,” ungkap Kasman.

Lebih lanjut, KH. Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab menyampaikan bahwa moderasi agama itu adalah paham keagamaan yang diturunkan oleh Allah agar menjadi rahmat bagi semesta alam.

Dalam implementasinya, Islam moderat yang salah satu tujuannya adalah membangun sikap toleransi antar umat beragama, dan menghormati setiap klaim kebenaran (ajaran) yang dimiliki oleh setiap agama.

Baca Juga  Tiga Warga Tangerang Tenggelam di Pantai Cijeruk Garut

Sikap toleransi yang dikemukakan oleh Gus Aab adalah memberikan ruang bagi pemeluk agama lain untuk menjalankan ajaran agama atau klaim kebenaran yang diyakininya.

“Kita sebagai umat beragama, kita tidak perlu mengganggu mereka untuk menjalankan perintah agama mereka, cukup kita berikan ruang untuk mereka,” kata Gus Aab.

Dalam kegiatan Sarasehan Bareng (SABAR), Cangkir Opini juga mengundang Dhian Wahana Putra, Rosnida Sari dan Irfan Suhardianto.

Dhian Wahana Putra selaku Kepala Pusat Studi Peradaban Islam UM Jember menerangkan bahwa untuk memahami konsep Islam Moderat.

“Maka kita harus mengerti tentang konsep ta’budi dan ta’kuli,” kata Dhian.

Ia pun menjelaskan, Ta’abudi adalah konsep ibadah yang tidak boleh dipertentangkan seperti ibadah mahdoh. Sedangkan ta’akuli adalah konsep ibadah yang membuka ruang bagi manusia untuk beribadah dengan kreatfitas mereka, contoh menutup aurat.

“Menutup aurat itu wajib, tapi urusan menutup aurat dengan apa itu sebebas yang bersangkutan,” terang Dhian.

Dalam kajian perspektif kebudayaan, sebagaimana yang dikatakan oleh Rosnida Sari yang merupakan Tokoh The Center of Human Right, Multiculturalism, and Migration bahwa faktor utama munculnya gerakan radikalisme berbasis agama adalah munculnya kebencian-kebencian yang terawat di tengah umat beragama.

“Faktor inilah yang menyebabkan Islam menjadi agama yang dibenci karena banyaknya penganut Islam yang dicap negatif oleh penganut agama lain,” kata Rosnida Sari.

Apalagi, menurutnya, banyak kesan yang muncul di media bahwa umat Islam itu adalah penganut agama yang suka marah-marah, kejam dan tidak manusiawi.

“Padahal umat Islam tidak seperti itu, bahkan salah satu keutamaan ajaran Islam adalah menghormati orang lain tanpa melihat latar belakang budaya dan agama orang tersebut,” lanjut Rosnida.

Baca Juga  Diskusi Cangkir Opini Bersama IMM Bojonegoro ‘Islam Moderat Jalan Tengah yang Dirindukan’

Menurutnya, media memiliki peranan penting dalam membangun citra Islam di mata masyarakat, baik buruknya Islam tergantung bagaimana media mencitrakan Islam.

Faktor yang lain yang juga ikut mempengaruhi munculnya gerakan radikalisme adalah faktor ekonomi. Ekonomi yang lemah membuat seseorang sangat mudah untuk terpengaruh dengan paham radikal yang menjanjikan materi.

Disisi lain, sikap tidak kritis terhadap berbagai macam informasi juga memiliki peluang untuk membuat kita terjerumus ke dalam gerakan radikalisme.

“Faktor ketiga adalah haus akan ajaran agama, sehingga setiap informasi yang keagamaan yang didapat diterima tanpa pemikiran yang kritis,” tutup ros panggilan akrabnya.

Tentang Islam Moderat, Irfan Suhardianto seorang eks napiter yang berasal dari Probolinggo menceritakan pengalamannya saat menjadi seorang yang pernah bergelut bersama kelompok Ansarud Daulah bahwa dirinya dulu adalah orang biasa yang suka ikut-ikut kajian karena semangat mencari hidayah.

Baginya, sebagai umat Islam mencari hidayah adalah kewajiban umat Islam karena berkenaan dengan ajaran agama Islam.

“Salah satu doktrin yang paling teringat di dalam kepala Irfan adalah doktrin tentang fikih jihad, dimana salah satu kelompok memahami bahwa Islam hanya bisa ditegakkan melalu gerakan Jihad. Pemahaman tentang Jihad inilah, yang dikuatkan dengan ayat tengan barang siapa yang memutuskan sebuah perkara tanpa hukum Allah maka dia kafir,” jelas Irfan.

Selain itu, doktrin ini mencoba untuk memusuhi pemerintah yang membuat hukum, dan para pendukung pemerintah yang melegitimasi semua hukum-hukum yang diciptakan oleh pemerintah dan antek-anteknya.

“Salah satu organisasi yang disasar oleh Irfan dan kelompoknya adalah kepolisian karena menjadi salah satu pasak pemerintah yang memiliki kekuatan dalam menjalankan kepentingan pemerintah,” ungkapnya.

Sebagai mantan napiter, Irfan menginginkan bahwa karena pengalamannya yang pernah menjadi terorisme, maka Islam yang harus kita pahami adalah islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam, manusia, dan makhluk Tuhan.

Baca Juga  Kapolres Garut Resmikan Benteng Mako Polsek Garut Kota

“Tauhid yang kita pahami jangan sampai pemahaman yang kita anut adalah pemahaman tauhid yang mengkafir-kafirkan orang lain yang berbeda dengan kita,” ujarnya.

Intinya adalah, Irfan melanjutkan, Islam tidak mengajarkan kepada kita untuk mengkafirkan orang lain. Justru Islam mengajarkan mengajak manusia untuk terus berbuat yang baik.

“Bahkan kalau ada orang yang melakukan kesalahan, maka kita sebagai umat islam yang paham agama tidak perlu mengkafirkan mereka, karena itu bukan tugas kita,” tegas Irfan.

Untuk mencegah apa yang dilakukan dulu ketika masih aktif sebagai teroris, Irfan pun mengajak semua peserta untuk mengkaji semua keilmuan yang berkenaan dengan agama.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita belajar dengan orang-orang yang memiliki sanad yang jelas dalam mengkaji agama agar tidak tersesat di jalan yang tidak diinginkan (radikal, ekstremis, dan terorisme),” tutup eks napiter, Irfan.***

Red/K.101

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Cangkir OpiniIslam Moderat untuk Membangun Toleransimaraknya gerakan radikalisme dan ekstrimisme agama di IndonesiaSarasehan Bareng (SABAR)
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Kemendag Tetapkan HET Minyak Goreng, Berikut Penjelasan Mendag Muhammad Lutfi

Post Selanjutnya

Tersangka Curanmor di Garut Dominan Gunakan Kunci Letter T Lakukan Aksinya

RelatedPosts

Rakernis Satgas Saber Pungli 2023, Dr. Andry Wibowo: Memitigasi Pungli di Sektor Bea Cukai

15 Juni 2023

Dukung Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Puluhan Tokoh Nasional Ajukan Amicus Curiae Jelang Putusan MK

10 Juni 2023

Pemkab Garut Terbitkan SE Terkait Peningkatan Sistem Mitigasi Gempa Bumi

8 Juni 2023

Polres Garut Gerebek Dua Perusahaan Penyalur TKI Ilegal 14 Diamankan

8 Juni 2023

Sosialisasi dan Implementasi Peraturan dan nonPeraturan Produk Hukum Bawaslu

8 Juni 2023

‘Inovasi Social Enterprice’ Desa Cinta Karangtengah Wakili Garut Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Jawa Barat 2023

7 Juni 2023
Post Selanjutnya

Tersangka Curanmor di Garut Dominan Gunakan Kunci Letter T Lakukan Aksinya

Euforia Jalur Baru Kereta Api, KAMMI Garut: 'Ada Anomali di Otak Pemerintah'

Discussion about this post

KabarTerbaru

Ilustrasi Gedung Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. (Foto: Ainul Ghurri)

Eks Dirut Patra Niaga Alfian Nasution Didakwa Rugikan Negara Rp285 Triliun

25 Desember 2025
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo saat dimintai keterangan soal kasus OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, Rabu (24/12).

KPK Dalami Dugaan Modus Jual Nama Kekuasaan Soal Kasus Suap Bupati Bekasi

24 Desember 2025
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo saat memberikan keterangan kepada awak media, Rabu (24/12). (Foto: Ainul Ghurri/kabariku.com)

Geledah Rumah dan Kantor Kajari HSU, KPK Sita Dokumen Hingga Mobil

24 Desember 2025

IPW Kecam Pembubaran Bedah Buku “Reset Indonesia”, Dinilai Langgar HAM dan Cederai Demokrasi

24 Desember 2025
Komisi Percepatan Reformasi Polri usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dan Kepala Lembaga Republik Indonesia di Jakarta, Sabtu (20/12)

SIAGA 98: Komisi Reformasi Polri Rekomendasi PP untuk Jabatan Sipil, Terlalu Dini

24 Desember 2025
Komisi Yudisial menggelar konferensi pers dan berbincang-bincang dengan awak media di Gedung KY Jakarta Pusat, Selasa (23/12). (Foto: Ainul Ghurri/Kabariku.com)

Kasus Hakim Kena OTT, KY Merasa Ikut Pesakitan

23 Desember 2025
Selama libur Nataru 2025/2026, PT KAI mencatat penjualan 2,6 juta tiket kereta api dengan tingkat okupansi mencapai 86 persen. (Ist)

Liburan Nataru 86 Persen Kursi Kereta Terisi dan 2,6 Juta Tiket Ludes

23 Desember 2025
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menutup Christmas Carol Colossal 2025 dan menyatakan Jakarta menyambut Tahun Baru 2026 (Istimewa)

Penutupan Christmas Carol 2025, Rano Karno Tegaskan Jakarta Rumah Bersama

23 Desember 2025
Sidang korupsi digitalisasi pendidikan mengungkap kesaksian soal peran politikus dalam pengadaan Chromebook (Istimewa)

Sidang Digitalisasi Pendidikan: Politikus Disebut Fasilitasi Pengadaan Chromebook

23 Desember 2025

Kabar Terpopuler

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

    Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kawah Kereta Api Kamojang 3: Situs Panas Bumi Tertua Dunia yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perpol 10/2025 Dinilai Setback Polri, SIAGA 98: Pintu Masuk di Bawah Kemendagri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi 35 Tahun Pengabdian, Alumni Akpol 91 Bhara Daksa Gelar Reuni di Semarang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Brigjen Pol Umar Surya Fana, Polisi Baik “Sosok Ayah” bagi Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Al-Umaro

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ANM Kritik Aksi SNI, Minta KKP Tak Terpengaruh Demo yang Dinilai Jawa-Sentris

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com