KABARIKU – Ridwan Saidi, budayawan Betawi yang sosoknya sering tampil di Indonesia Lawyer Club (ILC) “asuhan” Karni Ilyas, kedatangannya dinantikan warga Ciamis, Jawa Barat. Jika tak datang dalam waktu 2 x 24 jam, warga Ciamis akan melaporkan Ridwan Saidi ke polisi.
Kemarahan warga Ciamis dipicu oleh pernyataan Babe Saidi bahwa di Ciamis tak ada kerajaan. Selain itu Ridwan Saidi juga menyatakan bahwa Galuh artinya brutal.
Warga Ciamis meminta agar Ridwan Saidi menjelaskan pernyataan yang dilontarkannya di channel Youtube Macan Idealis tersebut.
Menanggapi hal itu, Ridwan Saidi menyatakan siap bertemu para tokoh Ciamis. Namun dia mengaku enggan mengeluarkan ongkos sendiri. Dia meminta ada pihak yang mengongkosinya, terutama Bupati Ciamis.
“Masa saya ongkos sendiri. Minta dong ke Bupatinya, kan yang berkepentingan. Masa saya ngucruk-ngucruk sendiri ke sono,” kata Ridwan Saidi, Jumat (14/2/2020).
Sebelumnya, tepatnya Kamis (13/2/2020) sebanyak 200 tokoh Ciamis dari berbagai kalangan berkumpul di Universitas Galuh Ciamis untuk membahas pernyataan Ridwan Saidi tersebut.
Usai pertemuan, para tokoh Ciamis mengeluarkan pernyataan sikap yang dibacakan Rektor Universitas Galuh Ciamis, Yat Rospia Brata , yang juga Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis.
Isi pernyataan sikap di antaranya tak menerima ucapan Ridwan Saidi yang mengatakan di Ciamis tak ada kerajaan, dan Galuh artinya brutal.
“Padahal Galuh itu adalah Galeuh berarti hati yang terdalam,” kata Yat Rospia Brata.
Poin lainnya, para tokoh Ciamis meminta Ridwan Saidi datang ke Ciamis dalam waktu 2 x 24 jam untuk menjelaskan pernyataannya dan untuk melihat Ciamis secara langsung.
.
“Jika Ridwan Saidi tak datang dalam batas waktu yang telah ditentukan, kami akan mengambil langkah hukum dengan melaporkannya kepada pihak berwajib,” kata Yat. (Ref)