KABARIKU – Pernyataan budayawan Betawi Ridwan Saidi bahwa di Ciamis tak ada kerajaan, kemudian galuh artinya brutal, ditambah lagi dengan pernyataan bahwa prasasti yang ada di Ciamis palsu, benar-benar menyulut kemarahan warga Ciamis.

Jumat pagi (14/2/2020) sebelum Jumatan, ribuan warga Ciamis menggelar aksi turun ke jalan. Mereka meminta agar Ridwan Saidi datang ke Ciamis dan menjelaskan pernyataannya tersebut.
Selain menggelar aksi, warga Ciamis pun memasang spanduk kecaman terhadap Ridwan Saidi di sejumlah tempat. Salah satunya terpajang di pinggir jalan raya di wilayah Kecamatan Banjarsari.
Spanduk sepanjang 3 meter dan lebar 1 meter lebih tersebut dipasang warga sejak Kamis sore (13/2/2020). Di sana tertulis kecaman dalam bahasa Sunda kepada Ridwan Saidi. Kemudian di bagian pinggirnya ada lingkaran berisi foto wajah Ridwan Saidi. Lingkaran itu tampak digaris merah membelah wajah Ridwan Saidi.
Aksi massa
Aksi massa dilakukan secara spontan oleh ribuan warga Ciamis. Mereka berkumpul di Alun-alun Ciamis . Beberapa di antaranya sempat melakukan orasi mengecam pernyataan Ridwan Saidi.

Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya dan Wakil Bupati, Yana D Putra sempat menemui massa aksi. Dalam pernyataannya, Herdiat mengungkapkan, warga Ciamis merasa terusik dengan pernyataan Ridwan Saidi.
“Pernyataan itu tak berdasar. Dia secara ujug-ujug saja menyatakan Galuh adalah brutal, dan katanya tidak pernah ada kerajaan di Ciamis. Apalagi dia mengungkapkan prasasti yang ada adalah palsu,” tegas Bupati.
Herdiat menyatakan, ia bangga sebagai warga Tatar Galuh Kabupaten Ciamis, dan ia tak merasa brutal.
Ia pun menegaskan, pihaknya akan segera mengambil jalur hukum kepada Ridwan Saidi jika para tokoh Ciamis merestuinya.
Sementara Koordinator Aksi, Andy Ali Fikri menyatakan, Ridwan Saidi seorang budayawan senior sehingga seharusnya jangan membuat kegaduhan di masyarakat.
“Jika memang ada kepedulian terhadap bangsa ini silahkan datang ke Ciamis dan sampaikan. Kami menuntut Ridwan Saidi harus mengklarifikasi dan meminta maaf, kalau tidak ada klarifikasi dan minta maaf kami akan melaporkanya ke polisi,” jelasnya.
Seperti diberitakan, pernyataan Ridwan Saidi yang mengusik warga Ciamis tersebut ditayangkan chanel Youtube Macan Idealis beberapa waktu lalu. Dalam tayangan, Babe Ridwan Saidi menyatakan bahwa di Ciamis tak ada kerajaan. Ia pun menyatakan, Galuh artinya brutal dan prasasti di Ciamis adalah palsu. (ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post