KABARIKU – Keluarga Kerajaan Arab Saudi lagi geger. Pasalnya, salah seorang kerabatnya yang mereka amat hormati dan sedang membangun villa di Bali, diduga menjadi korban penipuan dua warga Indonesia. Tak tanggung-tanggung, nilainya pun lebih setengah triliun rupiah, atau Rp 500 miliar.
“Kerugian ditaksir Rp 512 miliar atau setengah triliun lebih,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo di Mabes Polri, Selasa (28/1/2020).
Nama korban adalah Putri Lolowah. Ia merupakan putri Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud yang memerintah Arab Saudi dari 2 November 1964 – 25 Maret 1975. Putri Lolowah sendiri merupakan pegiat hak-hak perempuan di negaranya dan salah satu pendiri Universitas Effat, salah satu universitas ternama di Arab Saudi. Di Universitas itu ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pendiri dan Dewan Pembina.
Selain itu, lulusan SMA di Swiss ini, merupakan anggota Forum Ekonomi Dunia. Kini selain membantu mengelola sejumlah lembaga pendidikan, ia aktif menjadi pembicara dalam sejumlah seminar, terutama tentang ekonomi dan hak-hak perempuan.
Dengan sejumlah kegiatan dan kontribusinya untuk negara Arab Saudi, tak heran jika keluarga kerajaan memang sangat menghormati sosok putri yang kini berusia 70 tahun lebih itu.
Dua WNI yang diduga melakukan penipuan terhadap Putri Lolowah adalah EMC alias Evie dan EAH alias Eka.
Dalam kasus ini, Putri Lolowah telah mengirimkan uang sebesar Rp 505 miliar lebih kepada Evie dan Eka. Uang dikirim sejak April 2011 sampai September 2018.
Pengiriman uang dilakukan untuk pembelian tanah dan pembangunan villa di Jalan Pura Dalem, Banjar Sala, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Namun pembangunan belum selesai juga hingga tahun 2018. Selain itu, tanah dan villa yang dijanjikan pelaku akan dibalik nama atas nama perusahaan PT Eastern Kayan, hingga sekarang masih atas nama tersangka.
Kasus ini dilaporkan oleh kuasa hukum Princess Lolowah pada bulan Mei 2019 lalu. Kuasa hukum Princess Lolowah melaporkan adanya dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan dan/atau pencucian uang dalam kasus ini.
“Bareskrim terus melakukan pendalaman, dan kedua tersangka sedang kami cari,” ujar Sambo. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik kabariku.com lainnya dan follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com