• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, Juli 10, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Kabar Peristiwa

Tokoh Papua Bentuk Tim Peduli Pemekaran dan Pemerataan Pembangunan Papua

Redaksi oleh Redaksi
25 Desember 2019
di Kabar Peristiwa
A A
0
Para tokoh Papua berfoto bersama usai membentuk Tim Peduli Pemekaran dan Pemerataan Pembangunan Papua. (*)

Para tokoh Papua berfoto bersama usai membentuk Tim Peduli Pemekaran dan Pemerataan Pembangunan Papua. (*)

ShareSendShare ShareShare

KABARIKU – Sejumlah tokoh adat atau kepala suku, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Papua sepakat untuk bersatu dan mendukung pemekaran provinsi, kabupaten/ kota di Bumi Cendrawasih dengan membentuk Tim Peduli Pemekaran dan Pemerataan Pembangunan Papua.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Siapa pun yang melarang harus dipertanyakan ideologinya karena pemekaran itu tujuannya baik untuk kemajuan Papua. Jakarta dan Tangerang saja berdekatan, tapi ada dua provinsi. Sebenarnya ini terjadi tumpang tindih pembangunan, tapi bisa ada dua provinsi. Kenapa di Papua yang begitu luas tidak bisa dimekarkan?” Kata Emi Enembe selaku Ketua Tim Peduli Pemekaran & Pemerataan Pembangunan Papua, di Jakarta, Senin (23/12/2019).

RelatedPosts

Geger Kematian Diplomat Muda Arya Daru di Menteng, Tengah Siap Bertugas ke Finlandia

Wisatawan Hilang di Pantai Sayang Heulang, Tim SAR Lanjutkan Pencarian Hari Kedua

Kejaksaan Agung Beri Penghormatan Terakhir kepada Reynanda Ginting Calon Jaksa yang Gugur Dalam Tugas

Ia mengatakan, mulai dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menkopolhukam Mahfud MD, Komisi II DPR RI hingga DPD RI telah menyetujui pemekaran di Papua. Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda rencana tersebut.

“Keinginan kami pemekaran ini direalisasikan sesegera mungkin supaya polemik maupun pro dan kontra serta kerusuhan yang terjadi selama ini dapat berakhir. Pemekaran adalah salah satu senjata yang paling ampuh untuk mengatasi masalah di Papua. Kalau Presiden tahan-tahan sampai tidak jadi hingga masa jabatannya habis, nanti bagaimana? Presiden Jokowi harus hargai kami juga, dengarkan aspirasi kami karena di Tanah Papua, Presiden Jokowi menang 99 persen. Masyarakat sudah kasih suara, berarti Presiden Jokowi harus melakukan sesuatu timbal balik, kasih kami DOB (Daerah Otonomi Baru),” tutur Emi Enembe.

Baca Juga  Bendera Partai Dibakar, PDI Perjuangan akan Tempuh Jalur Hukum

Berikut Anggota Tim Peduli Pemekaran & Pemerataan Pembangunan Papua:

  1. Andreas Papua : Ketum Timur Indonesia Bersatu dan Ormas Jong Papua Indonesia 
  2. Emi Enembe : Ketua Lemhamnas Prov. Papua sekaligus Ka. Biro Umum Prov. Papua
  3. Yustus Wonda : Intelektual dari Pengunungan Tengah
  4. Alfius Tabuni : Kepala Suku Wamena 
  5. Danci Viktor Manina : JOP99 Papua 
  6. Zakarias Viktor Pasik : JOP99
  7. Mecky Syaranamual : Tokoh Pemuda dari Kab. Serui 
  8. Denius Enembe : Tokoh Pemuda 
  9. Tepinus Diaroman : Tokoh Pemuda 
  10. Frans Keroman : Tokoh Pemuda
  11. Moristus Taplo : Tokoh Pemuda 
  12. Paus Kogoya : Kepala Suku Besar Lapago Papua 
  13. Nita Wenda : Tokoh Perempuan 
  14. Malo Tabuni : Wakil Kepala Suku Lapago 
  15. Lapius Merel : Kepala Suku Yahokimu
  16. Amos Watori : Tokoh Pemuda Papua Barat 
  17. Nikolas O Nussy : Tokoh Masyarakat Kabupaten Waropen.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono setuju adanya pemekaran di wilayah Papua namun hanya dua wilayah yaitu di Selatan dan Pegunungan. Dengan pemekaran diharapkan pengelolaan daerah semakin baik.

“Papua idealnya ada tujuh provinsi melihat cluster berdasarkan budaya dan adat istiadat, namun saya pikir dengan kondisi saat ini dua wilayah dulu (dimekarkan) yaitu di Selatan dan Pegunungan,” kata Nono dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Rencana Kerja DPD RI 2020, di Surabaya, Minggu (22/12/2019) malam.

Nono Sampono mengatakan, wilayah Papua dengan empat provinsi diharapkan bisa mengatur wilayahnya sehingga besaran wilayah dengan besaran persoalan bisa dikelola dengan baik.

Menurutnya, setelah ada empat provinsi di Papua, akan dievaluasi pelaksanaan pengelolaan wilayah karena ada daerah lain yang juga memerlukan pemekaran yaitu Kalimantan.

“Kalau Kalimantan karena daerah perbatasan, setelah Kalimantan Utara, ada Kapuas Raya yang dimekarkan dari Kalimantan Barat,” ujarnya.

Rencana pemekaran tersebut akan dibahas bersama Dewan Otonomi Daerah terkait masih ada kebijakan moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB). Selain itu, DPD RI telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) Papua untuk membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan di wilayah tersebut.

Baca Juga  Soal Pemekaran, Majelis Rakyat Papua : Perbaikan Penghidupan Masyarakat Lebih Utama

Menurutnya, “letupan” di Papua sudah direspon pemerintah melalui tindakan pengamanan dan hukum, namun itu tidak cukup karena ada permasalahan multi-dimensi yang perlu penanganan komprehensif.

“Urusan di Papua tidak hanya pengamanan dan hukum namun ada masalah sosial, budaya, pendidikan dan kesehatan yang perlu penanganan agar tuntas,” ucapnya.

Otonomi Khusus Papua akan berakhir pada 2021 sehingga perlu dievaluasi apakah diteruskan atau ada Otsus Plus untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Ia menilai letupan di Papua berawal dari hal-hal berbau rasis sehingga ketika itu muncul maka bisa membakar tumpukan masalah yang ada di Papua.

Sementara itu Bupati Puncak, Willem Wandik menilai, Papua secara ideal seharusnya mempunyai enam provinsi. Asumsi itu didasarkan pada jarak antardaerah yang cukup jauh.

“Efektif harus dibentuk baru itu empat. Jadi (yang lama) Provinsi Papua dan Papua Barat. Barunya dibentuk empat, jadi total enam provinsi. Karena jarak jangkauannya cukup jauh, medannya luasnya,” kata Willem kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).

Willem Wandik berharap usulan pemekaran provinsi di Papua dipertimbangkan pemerintah. Usulan itu kemudian dapat disesuaikan dengan hasil kajian pemerintah.

“Saya harap pemekaran yang diusulkan, Papua Tengah, Papua Pegunungan Tengah, Papua Selatan, terus Manta, saya pikir dipertimbangkan oleh pemerintah dengan hasil kajian yang sudah disiapkan,” katanya.

Sebagai informasi, para bupati dari wilayah Papua Selatan telah melakukan audiensi dengan Komisi II DPR RI. Wakil Ketua Komisi II Arif Wibowo menyatakan, seluruh fraksi di Komisi II DPR RI telah menyetujui usul adanya daerah otonomi baru (DOB) Papua Selatan.

“Perlu saya sampaikan semua anggota memberikan dukungan terhadap usulan daerah otonomi baru provinsi Papua Selatan,” kata Arif Wibowo di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Baca Juga  Kunjungan Kepala BNPB ke Lokasi Erupsi Gunung Semeru Pastikan Penanganan Darurat Berjalan Optimal

Arif  Wibowo mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti usulan dari para bupati itu, terutama yang menyangkut soal perundang-undangan.

Ditemui usai audiensi, Arif menjelaskan Komisi II akan mengusulkan UU tentang Daerah Otonomi Baru itu bersifat kumulatif terbuka.

“Kalau ada satu UU direvisi baru kita usulkan di Prolegnas, baik lima tahun maupun di prioritas 2020. Tapi kan itu udah selesai. Nah, kalau daerah otonom baru itu sifatnya kumulatif terbuka,” jelas Arif Wibowo. (Has)

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Emi Enembepemekaran Papua
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Wakil Bupati Buton Utara Ditetapkan Jadi Tersangka, Inilah Sebabnya…

Post Selanjutnya

Bus Sriwijaya Terjun ke Jurang, Tim SAR Telah Evakuasi 31 Jenazah

RelatedPosts

Sumber foto: id.linkedin.com

Geger Kematian Diplomat Muda Arya Daru di Menteng, Tengah Siap Bertugas ke Finlandia

8 Juli 2025

Wisatawan Hilang di Pantai Sayang Heulang, Tim SAR Lanjutkan Pencarian Hari Kedua

6 Juli 2025

Kejaksaan Agung Beri Penghormatan Terakhir kepada Reynanda Ginting Calon Jaksa yang Gugur Dalam Tugas

6 Juli 2025

Serangan Israel Tewaskan Elit Militer Iran, Kedubes di Jakarta Serukan Dukungan Internasional

14 Juni 2025
Penangkapan Edy Suranta Gurusinga alias Godol di kawasan Pemandian Alam Kenan, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara

Sempat Melawan, Buron Senjata Api Ilegal Edy Gogol Diringkus di Lokasi Wisata Deli Serdang

1 Juni 2025
capture dok YLBHI

Kritik Jenderal Berujung Teror: YLBHI Siap Dampingi ASN Kemenkeu dan Beri Bantuan Hukum

25 Mei 2025
Post Selanjutnya
Petugas menyisir Sungai Lematang untuk mencari korban. (*)

Bus Sriwijaya Terjun ke Jurang, Tim SAR Telah Evakuasi 31 Jenazah

Kantor Staf Kepresidenan (Foto: rumah milenials)

Presiden Sediakan Jabatan Baru di KSP

Discussion about this post

KabarTerbaru

JAM-Intel Dorong Pengawalan Dana Desa dan Pemberdayaan Masyarakat di Bangka Belitung

9 Juli 2025
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

Gibran Siap Ditugaskan di Papua, Yusril Luruskan soal Isu Kantor Wapres

9 Juli 2025
Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)/Boelan Tresyana

Skandal Korupsi Dana Hibah Pokmas Jatim: KPK Periksa Khofifah di Polda Kamis Besok

9 Juli 2025
Sumber foto: id.linkedin.com

Diplomat Muda Arya Daru Dimakamkan di Bantul, Polisi Selidiki Sidik Jari di Lakban dan Periksa 4 Saksi

9 Juli 2025
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memberikan keterangannya di Rio de Janeiro, pada Senin, 7 Juli 2025

Presiden Prabowo Disambut Dunia, Seskab Teddy: Indonesia Resmi jadi Anggota Penuh ke-10 BRICS

9 Juli 2025

Penulisan Sejarah Nasional, IRC Reform: Strategi Kebudayaan dari Bangsa Besar Menuju Indonesia Raya

8 Juli 2025
Haidar Alwi

Lawan Tarif 32% Trump dengan Martabat, Stop Negosiasi yang Merendahkan

8 Juli 2025
Sumber foto: id.linkedin.com

Geger Kematian Diplomat Muda Arya Daru di Menteng, Tengah Siap Bertugas ke Finlandia

8 Juli 2025
Sumber foto: Sekretariat Kabinet

BRICS Kini Punya 10 Anggota: Indonesia Resmi Bergabung, Ini Struktur dan Lembaga Pentingnya

8 Juli 2025

Kabar Terpopuler

  • Sumber foto: id.linkedin.com

    Geger Kematian Diplomat Muda Arya Daru di Menteng, Tengah Siap Bertugas ke Finlandia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Sekjen MPR Diduga Terima Rp17 Miliar dari Commitment Fee Pengadaan Barang dan Jasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mulai Hari Ini, 24 Calon Dubes RI untuk Washington hingga Tokyo Jalani Uji Kelayakan di DPR

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Sita Total Rp33,3 Miliar dari Kasus Scandal Proyek EDC BRI Bernilai Rp2,1 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menteri HAM Natalius Pigai Tegas Tolak Usulan Penangguhan Tersangka Kasus Retret Sukabumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekjen Pasbata Budiyanto Tantang Roy Suryo Tinju atau MMA, Terserah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.