Jakarta, Kabariku – Pemerintah terus mengakselerasi berbagai strategi untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika global, terutama pada penghujung tahun 2025. Salah satu langkah yang digulirkan adalah penerapan skema Work From Anywhere (WFA), termasuk konsep Work From Mall (WFM), sebagai upaya memanfaatkan ruang publik secara lebih produktif sekaligus menjaga aktivitas ekonomi tetap bergerak.
Kebijakan tersebut diarahkan untuk mengoptimalkan peran pusat perbelanjaan tidak hanya sebagai tempat transaksi ritel, tetapi juga sebagai ruang aktivitas ekonomi yang mendukung produktivitas, kreativitas, serta keterlibatan pelaku UMKM dan pekerja ekonomi digital. Langkah ini dinilai sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, sinergi antara WFA dengan program belanja nasional diharapkan mampu mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.
“Kalau kita lihat, tadi seluruh penjualan di setiap toko ada diskonnya sampai dengan 50%, bahkan ada yang tambah 25% lagi, plus cashback lagi 10%. Jadi, itulah yang didorong, agar terjadi pertumbuhan ekonomi, belanja masyarakat bisa meningkat. Hampir di semua mal itu rame dan mudah-mudahan acara ini bisa berjalan dengan lancar dan akan mendorong kegiatan ekonomi,” ujar Airlangga saat meninjau kesiapan implementasi Work From Mall di Mal Pondok Indah, Jakarta, Jumat (26/12).
Program Belanja di Indonesia Saja yang digagas Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dilaksanakan serentak di berbagai pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia. Program ini menargetkan nilai transaksi hingga Rp30 triliun sampai 4 Januari 2025. Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan perputaran belanja masyarakat hingga akhir tahun mencapai lebih dari Rp110 triliun.
Selain mendorong konsumsi domestik, program belanja nasional juga membuka ruang lebih luas bagi UMKM untuk terlibat dalam ekosistem ritel modern. Kehadiran UMKM di pusat perbelanjaan dinilai berperan penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dari sisi pariwisata, wisata belanja turut diposisikan sebagai daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Hal ini sejalan dengan capaian sektor pariwisata nasional yang mencatatkan lebih dari 15 juta kunjungan wisatawan asing sepanjang tahun ini.
Pemerintah juga terus memperkuat kerja sama perdagangan internasional melalui berbagai perjanjian dagang guna memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional di tingkat global.
Melalui konsep Work From Mall, pemerintah mendorong pusat perbelanjaan menjadi ruang kerja alternatif yang mendukung perkembangan ekonomi digital dan gig economy. Program ini akan dikembangkan secara bertahap di sejumlah provinsi dengan dukungan pemerintah daerah dan perusahaan teknologi.
“Sekali lagi, mall bukan hanya tempat berbelanja, tetapi bisa dimanfaatkan juga untuk kegiatan ekonomi atau bekerja. Nah, kita sekarang sedang mendorong kegiatan ekonomi gig dan ini akan disiapkan anggarannya juga oleh Pemda DKI. Kita akan kerja di 15 provinsi dan akan didukung oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang IT. Sehingga kalau yang bergerak di gig ekonomi butuhnya charger laptop, wifi, dan kopi. Nah, itu semuanya ada di mall,” pungkas Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga bersama rombongan juga menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana di wilayah Sumatera melalui program HIPPINDO Peduli, serta berdialog dengan insan media.
Turut hadir dalam kegiatan itu sejumlah menteri dan pejabat, di antaranya Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Agama, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, serta perwakilan asosiasi ritel nasional.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

















Discussion about this post