Kabariku- Formasi Desa atau Forum Komunikasi Pemuda Pemudi Desa dibentuk berangkat dari kegelisahan para penggagas akan perlunya sebuah wadah gerakan atau pengorganisasian.
“Formasi Desa bekerja tidak hanya di ranah ideologi, tidak hanya diranah gerakan-gerakan turun lapangan , tidak hanya secara fundamental, seremonial atau aksi-aksi semata melainkan sebuah paket komplit sedari landasan hingga ke permukaan,” kata Mila Nabilah, salah satu inisiator Forum Desa. Minggu (3/4/2022).
Mila menyebutkan, Selain dirinya, Formasi Desa diinisiasi oleh 5 (lima) inisiator yaitu; Muhamad Dery Kurniawan, Safitri Rizaini, Restu Gumelar dan Bilbina Sri Kusnadi.
“Sebuah wadah yang dimatangkan menurut kaidah-kaidah keorganisasian, patuh pada AD/ART sebagai hukum tertinggi organisasi dan mampu menjadi solusi bagi problem-problem terkait cakupan organisasi,” jelas Mila.
Organisasi ini bersekretariat di Kamp. Babakan Peundeuy Desa Bojongkokosan Kecamatan Parung Kuda Kabupaten Sukabumi.
Adapun penyematan kata “Desa”, terangnya, dalam nama organisasi bukan berarti organisasi ini adalah milik satu entitas Desa tertentu.
“Melainkan untuk merangkul siapa saja yang juga tentunya merupakan bagian dari pemuda dan pemudi desa di seantero Indonesia,” ujarnya.
Lebih jauh Mila menjelaskan, Formasi Desa memiliki visi kedepan sebagai jembatan bagi kerjasama, kolaborasi atau partnership dengan wadah atau organisasi manapun selama itu sejalan dengan niat-niat baik pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan tag line Formasi Desa “Sekali Mengabdi, Selamanya Menginspirasi”.
Minggu, 27 Maret 2022 yang lalu, Formasi Desa Sukabumi Utara (Formasi Desa) menyelenggarakan seminar dan diskusi dalam rangka merayakan International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional dengan pemantik Abdulloh Abdul Mugni (Presiden Mahasiswa Universitas Djuanda Bogor) mengangkat tema: Isu-isu Kekerasan Seksual dan Ruang Aman Bagi Perempuan di Dalam Kampus.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi Kampus Darurat Kekerasan Seksual. Kemudian peserta juga saling berdialog tentang masalah-masalah kekerasan seksual yang pernah ditemukan di lingkungannya. Peserta mengajukan berbagai pertanyaan dan berpartisipasi dalam diskusi, tak hanya seputar kekerasan seksual di dalam kampus tetapi juga yang terjadi di luar kampus
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kampanye formasi desa dalam melaksanakan pengabdian untuk mencegah angka kekerasan seksual di indonesia, khususnya masyarakat Sukabumi. Semoga seminar ini dapat bermanfaat dalam mendukung penghapusan kekerasan seksual di Indonesia.
Acara ini merupakan acara pertama yang diorganisir oleh Formasi Desa. Dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi baik kepemudaan dan organisasi perempuan diantaranyal DPD KNPI Kabupaten Sukabumi, GMNI, Sarinah GMNI Sukabumi, Korpri Kharisma, dan Terbitan 554.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post