Tapanuli Tengah, Kabariku – Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara dalam kondisi darurat setelah banjir bandang dan tanah longsor melanda di beberapa wilayah pada pekan ini. Bahkan dikabarkan puluhan warga terjebak di atas bukit di Kabupaten Tapanuli Tengah, karena akses tertutup matrial longsor.
Jalur darat, listrik, dan jaringan internet terputus total, membuat daerah tersebut terisolasi dan menyulitkan proses evakuasi serta penyaluran bantuan.
Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, mengkonfirmasi data, seluruh 20 kecamatan terdampak. Hingga Kamis (27/11/2025) malam, tercatat 34 orang meninggal dunia dan 33 lainnya masih hilang.

Ratusan kepala keluarga (KK) juga dilaporkan masih terisolasi di berbagai desa yang belum bisa dijangkau karena akses utama tertutup longsor.
“Kemungkinan jumlah korban jiwa masih bertambah karena sebagian besar desa di Tapanuli Tengah belum bisa diakses jalan darat karena tertutup longsor serta internet masih belum tersambung,” ujar Masinton.
Pemerintah daerah saat ini tengah menyiapkan Surat Tanggap Darurat dan surat permohonan bantuan ke Badan Pangan Nasional untuk memenuhi kebutuhan dapur umum dan posko pengungsian.
Pemkab Tapanuli Tengah kini tengah menyiapkan Surat Tanggap Darurat serta surat permohonan dukungan logistik ke Badan Pangan Nasional untuk memenuhi kebutuhan dapur umum dan posko pengungsian.
“Kami berharap bantuan bisa segera masuk, karena banyak warga yang masih menunggu pertolongan,” tegas Bupati Masinton.
Berikut Update Data Bencana Tapteng
Posko Pengungsian GOR Pandan total 347 orang dengan rincian sebagai berikut :
-Pria Dewasa : 89 orang
-Perempuan Dewasa : 96 orang
-Anak : 109 orang
-Bayi : 43 orang
-Lansia : 10 orang
Data Korban :
-Luka-luka : (lid)
-Meninggal Dunia : 34 orang
-Hilang : 33 orang
Belum Evakuasi :
-30 hingga 35 KK di Kelurahan Hutanabolon Lingkungan 5 Siantar Gunung
-90 KK, 500an jiwa di Desa Saormanggita
-250 KK di Desa S. Kalangan II
Masyarakat di SMP Satu Atap Tukka di Huraba (Desa Tapian Nauli, Huraba, S. Kalangan II), dan Desa Haloban Bair Kecamatan Tapian Nauli, 35 KK mengungsi. Sementara 7 orang bertahan tidak mengungsi (6 laki-laki 1 perempuan).
Korban Jiwa di RSUD Pandan :
Meninggal Dunia (Telah serah terima dengan keluarga) : 6 korban
Korban Meninggal Dunia (Belum serah terima dengan keluarga) : 2 orang
Rawat Inap : 26 orang
Sebaran Dapur Umum/Posko Pengungsian :
Kecamatan Pandan :
Masjid Raya Sibuluan Indah (Daya Tampung 600 orang)
Masjid Taqwa Muhammadiyah (Daya Tampung 600 orang)
SMK Muhammadiyah II Sibuluan (Daya Tampung 400 orang)

Dampak Infrastruktur Vital
Kondisi infrastruktur disebut Bupati Masinton dalam kategori rusak parah, dengan rincian adanya Pemadaman Listrik Total di seluruh wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Blind Spot jaringan telekomunikasi dan internet di seluruh wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah menjadi kendala komunikasi,” jelasnya.
Jalan dan Jembatan Jalur Lintas Sumatera menuju Kabupaten Tapanuli Tengah baik dari Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan ataupun Tapanuli Selatan/Kota Padangsidimpuan telah terputus akibat longsor, amblas dan jembatan terputus .
“Oleh karena itu, dengan kondisi seluruh jalur darat lumpuh, bantuan mendesak kini harus disalurkan melalui jalur laut dan udara, khususnya via Bandara Pinangsori, Tapanuli Tengah,” pungkasnya.***
Baca juga :
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

















Discussion about this post