Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyampaikan keprihatinan atas bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Bali pada (9/9/2025).
Berdasarkan laporan BPBD Bali, tercatat 120 titik banjir di tujuh kabupaten/kota serta 12 titik longsor di tiga kabupaten. Dampak besar dirasakan pada sektor pendidikan, dengan 1.835 sekolah terdampak, termasuk 60 sekolah yang mengalami kerusakan berat.
“Yang paling memprihatinkan adalah ribuan murid dan ratusan guru ikut terdampak. Meskipun saat kejadian mereka sedang libur Hari Raya Pagerwesi, kerusakan infrastruktur sekolah tidak bisa dibiarkan terlalu lama karena akan menghambat layanan pendidikan,” ujar Hetifah la dalam keterangannya, Selasa (16/9/2025).
Ia menegaskan, Komisi X DPR RI akan menggunakan fungsi anggaran dan pengawasan untuk memastikan Kemendikdasmen segera mengalokasikan anggaran darurat bagi perbaikan sarana dan prasarana sekolah.
Langkah ini dinilai penting agar kegiatan belajar dapat kembali berlangsung sebelum tahun ajaran baru 2026 dimulai.
Selain itu, Hetifah juga mendorong adanya koordinasi erat antara Kemendikdasmen dan dinas pendidikan provinsi maupun kabupaten/kota di Bali dalam memetakan strategi pemulihan.
“Jika diperlukan, siswa-siswa dari sekolah terdampak bisa sementara menumpang belajar di sekolah terdekat yang aman. Intinya, jangan sampai anak-anak kita tertinggal pelajaran akibat bencana ini,” tegasnya.
Hetifah turut mengapresiasi langkah cepat Pemprov Bali dan Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dalam memperbarui data sekolah terdampak serta menyalurkan bantuan darurat.
Ia juga menilai respons Kemendikdasmen yang langsung meninjau sekolah-sekolah rusak dan berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat sebagai langkah penting dalam memastikan layanan pendidikan segera pulih.
Menurut Hetifah upaya tersebut dapat menjadi contoh mitigasi pendidikan bagi daerah lain yang rawan bencana.
“Komisi X DPR RI berkomitmen untuk mengawal agar pemulihan pendidikan di Bali pascabanjir dapat berjalan cepat, efektif, dan jangan sampai anak-anak Bali kehilangan hak belajarnya,” pungkasnya.
Sebagai Informasi, gelombag ekuatorial Rossby yang aktif di wilayah Bali menimbulkan curah hujan yang tinggi terjadi pada Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025), sehingga mengakibatkan bencana banjir.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post