• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, Desember 18, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Politik

Inilah Masalah Utama di Tubuh Polri yang Harus Segera Direformasi

Yusup Sopian oleh Yusup Sopian
16 September 2025
di Politik
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku – Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur dalam konferensi pers bersama Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Kepolisian, di Jakarta, pada Senin (15/9/2025).

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Kepolisian (RFP) menegaskan bahwa reformasi Polri harus menyasar masalah-masalah mendasar yang sudah lama menggerogoti institusi kepolisian.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur menyebut ada sembilan masalah sistemik dan struktural yang harus segera dibenahi jika Presiden Prabowo Subianto benar-benar serius melakukan reformasi kepolisian.

RelatedPosts

Dikpol Golkar Jabar di Garut, Kang Ace Tekankan Transparansi Program demi Kesejahteraan Rakyat

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Hj. Lola Nelria Oktavia Tekankan Pentingnya Ketahanan Ideologi Bangsa

Bobby Nasution Ikuti Sikap DPD Sumut Menolak Budi Arie Gabung Partai Gerindra

Hal itu disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta yang media melalui Youtube Reformasi Polri pada Senin (15/9/2025). Isnur menegaskan, pembentukan tim independen reformasi Kepolisian hanya akan menjadi formalitas jika tidak menyentuh akar persoalan. Ia kemudian membacakan sembilan masalah utama yang harus menjadi agenda reformasi.

Pertama, absennya sistem akuntabilitas dan pengawasan yang efektif dan independen, termasuk praktik impunitas yang mengakar.

Kedua, sistem pendidikan Polri yang masih melanggengkan budaya kekerasan, brutalitas, militeristik, dan koruptif.

Ketiga, tata kelola organisasi dan anggaran yang tidak transparan dan akuntabel, belum selaras dengan prinsip good governance dan clean government.

Keempat, sistem kepegawaian yang cacat, mulai dari perekrutan, mutasi, hingga promosi yang tidak berbasis meritokrasi.

Kelima, lingkup tugas Polri yang terlalu luas, termasuk praktik penyelundupan norma melalui berbagai regulasi.

Keenam, keberadaan Brimob yang tidak relevan dalam institusi kepolisian, dengan instrumen dan taktik yang menyerupai militer serta kerap menggunakan kekuatan berlebihan dalam menangani aksi massa sipil.

Baca Juga  Soal "Kartu Truf". Jubir KIM: Buka Saja, Sekalian Keberadaan Harun Masiku

Ketujuh, buruknya komitmen terhadap penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM, sehingga Polri masih jauh dari prinsip negara hukum dan demokrasi.

Kedelapan, kultur tebang pilih dalam penegakan hukum, termasuk penelantaran perkara, praktik underdelay, dan pelaku koruptif dalam proses hukum. Kesembilan, keterlibatan Polri dalam bisnis dan politik kekuasaan, yang menyalahi mandat dasar Kepolisian.

Tantangan serius bagi Presiden dan DPR Menurut Isnur, sembilan masalah ini sudah lama diakui, bahkan oleh internal kepolisian sendiri, namun tidak ada terobosan penyelesaian yang nyata.

“Selama ini kami berdiskusi dengan banyak pihak di internal kepolisian, termasuk di Propam. Mereka mengakui banyak kelemahan. Tapi yang belum jelas adalah bagaimana memutus mata rantai kekeliruan itu. Dari mana kita memulai perbaikan ini?” ujarnya.

Isnur menekankan, reformasi kepolisian akan menjadi tonggak penting bagi kemajuan demokrasi, penegakan HAM, serta tegaknya konstitusionalisme di Indonesia.

“Kami meyakini, jika Presiden dan DPR memiliki komitmen dan keberanian politik, reformasi ini akan meningkatkan profesionalitas, akuntabilitas, dan kepercayaan publik kepada kepolisian. Tapi pertanyaannya, apakah Presiden Prabowo dan DPR serius?” tegasnya.

Isnur mengingatkan agar reformasi kepolisian tidak berhenti pada jargon maupun pembentukan tim semata.

“Reformasi harus menyentuh akar masalah, bukan sekadar gimik politik. Kalau tim hanya diisi orang dalam Polri atau sosok-sosok yang punya konflik kepentingan, hasilnya akan tumpul. Yang dibutuhkan adalah tim independen, berintegritas, dan representatif,” terangnya.

Alvin dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Kepolisian juga menekankan bahwa wajah Polri ke depan harus berubah secara menyeluruh.

“Kepolisian itu di-reform dan dihadirkan ke ruang publik dengan wajah yang tidak represif, tetapi humanis dan benar-benar berada pada pihak masyarakat,” ujar Alvin.

Ia menegaskan, rencana pembentukan Tim Reformasi Kepolisian memang positif, tetapi hanya akan bermakna bila menyentuh sembilan persoalan mendasar yang sudah dipaparkan koalisi.

Baca Juga  Ketua Bapilu PSI Jabar Ungkap Alasan Kaesang Rekomendasikan Helmi-Yudi untuk Pilkada Garut

Alvin menyoroti buruknya komitmen Polri terhadap penghormatan hak asasi manusia dan nilai-nilai demokrasi. Ia mencontohkan tindakan represif aparat dalam demonstrasi pada Agustus lalu yang meluas di media sosial, serta temuan LBH Masyarakat di tiga rumah tahanan DKI Jakarta pada 2024.

“Dari 576 tahanan yang diwawancara, sebanyak 126 orang mengaku mengalami penyiksaan, 68 orang diperas, 23 orang mengalami pelecehan seksual, dan 596 orang tidak mendapatkan bantuan hukum pada tahap pemeriksaan,” ungkapnya.

Lebih jauh, Alvin menyoroti kultur diskriminatif dan praktik koruptif dalam tubuh Polri. Seperti peristiwa viral di Cikarang, Bekasi, saat seorang pelaku pencurian motor justru dilepaskan polisi.

Ia juga menyinggung praktik pungutan liar di Medan yang sempat ramai pada Juni lalu. “Keterlibatan polisi dalam bisnis dan politik jelas menggerus profesionalisme. Polisi seharusnya bekerja untuk melindungi dan mengayomi masyarakat, bukan justru menambah daftar panjang praktik buruk,” kata Alvin.***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Koalisi Masyarakat Sipil: Masa Depan Demokrasi Indonesia akan Ditentukan Putusan MK Atas Uji Formil UU TNI

Post Selanjutnya

Presiden Prabowo Targetkan Polri Profesional, Yusril: Keppres Tim Reformasi Sudah Disiapkan

RelatedPosts

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily/Kabariku

Dikpol Golkar Jabar di Garut, Kang Ace Tekankan Transparansi Program demi Kesejahteraan Rakyat

14 Desember 2025
Anggota MPR RI, Hj. Lola Nelria Oktavia, SE/IST

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Hj. Lola Nelria Oktavia Tekankan Pentingnya Ketahanan Ideologi Bangsa

9 Desember 2025
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) - kader Partai Gerindra, Bobby Nasution

Bobby Nasution Ikuti Sikap DPD Sumut Menolak Budi Arie Gabung Partai Gerindra

17 November 2025
Ilustrasi SPBU Pertamina/Pertamina

Eddy Soeparno Bantah Isu Pengoplosan BBM, Soroti Dampak Migrasi Konsumen ke SPBU Swasta

15 November 2025
Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini. ANTARA/HO-DPR/aa.

Novita Hardini Minta Industri Air Kemasan Hentikan Eksploitasi Air Tanah yang Rugikan Rakyat

11 November 2025

Kepala Suku Muyu Bertemu Menhan Sjafrie, Simbol Persaudaraan Bangsa

9 November 2025
Post Selanjutnya
Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra di Gedung Kemenko Kumham Imipas, Jakarta Selatan.

Presiden Prabowo Targetkan Polri Profesional, Yusril: Keppres Tim Reformasi Sudah Disiapkan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi/Diskominfo Jabar

Jabar Catat PHK Tertinggi Nasional pada Agustus 2025, Dedi Mulyadi: “Jumlah Industri dan Penduduk Kita Terbesar”

Discussion about this post

KabarTerbaru

Wapres Gibran Tinjau Pemulihan Infrastruktur dan Posko Pengungsian Pascabencana Aceh

18 Desember 2025

Perpol 10/2025 Dinilai Setback Polri, SIAGA 98: Pintu Masuk di Bawah Kemendagri

17 Desember 2025
JAMKI meminta KPK lebih tegas dalam penanganan kasus dugaan korupsi dana CSR BI–OJK. (Foto:Istimewa)

JAMKI Soroti Penanganan Kasus CSR BI OJK, KPK Pastikan Proses Berlanjut

17 Desember 2025
IJP Dr. H. Andry Wibowo, SIK., MH., M.Si., Anjak Utama Biro Pengkajian dan Jianbang Lemdiklat Polri dalam Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Petugas Polantas Serentak Seluruh Indonesia

3500 Polantas Ikuti Uji Kompetensi, IJP Andry Wibowo: Fondasi Reformasi Kultural Polri

17 Desember 2025
Konferensi Pers Peluncuran Kanal Debottlenecking Satgas P2SP di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/12/2025)

Pemerintah Luncurkan Kanal Debottlenecking Satgas P2SP, Solusi Cepat Kendala Dunia Usaha

17 Desember 2025
Mendagri Muhammad Tito Karnavian pada acara Peluncuran RAPPP Tahun 2025–2029 di Kantor Kementerian PPN)/Bappenas, Jakarta, Selasa (16/12/2025)

RAPPP 2025-2029 Jadi Grand Design Papua, Mendagri Dorong Peran Aktif Kepala Daerah

16 Desember 2025
Kepala BNN RI Komjen Pol Suyudi Ario Seto Menerima Simbolis Penyerahan Penghargaan OPSI dari Menteri PANRB, Rini Widyantini, di Aula Kementerian PANRB, Jakarta Selatan

Inovasi Layanan Rehabilitasi Kelompok Rentan Antar BNN Raih Penghargaan OPSI KemenPANRB

16 Desember 2025
Update banjir dan longsor di Sumatra: BNPB mencatat korban meninggal dunia mencapai 1.053 jiwa, ratusan hilang, dan lebih dari 600 ribu warga mengungsi.

Update Banjir Longsor Sumatra: Korban Meninggal Tembus 1.053 Jiwa

16 Desember 2025
DPP FAKTA mendorong evaluasi penugasan perwira Polri di kementerian dan lembaga agar sesuai dengan Perpol Nomor 10 Tahun 2025.

DPP FAKTA Minta Evaluasi Penugasan Perwira Polri di Kementerian Sesuai Perpol 10/2025

16 Desember 2025

Kabar Terpopuler

  • Kasasi Ditolak, Skandal Sisakan Luka: 400 Eks Pekerja IGM Menjerit Menagih Haknya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mungki Hadipratikto: Sosok Jaksa di Balik Penindakan Eksekusi dan Pemulihan Aset KPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3500 Polantas Ikuti Uji Kompetensi, IJP Andry Wibowo: Fondasi Reformasi Kultural Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walhi Sebut Pelepasan Hutan Terbesar di Era SBY, Saat Zulkifli Hasan Menjabat Menhut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bakti Sosial Hari Ibu, DPPKBPPPA Garut Fokuskan KB Jangka Panjang, Gratis bagi Keluarga Miskin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com