• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Jumat, Oktober 3, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Tokoh
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home News

Jika 1.000 Orang Kaya Melunasi Utang 10.000 Rakyat Miskin, Indonesia Bisa Berdiri Tanpa Meminta

Tresna Sobarudin oleh Tresna Sobarudin
17 Mei 2025
di News
A A
0
Haidar Alwi

Haidar Alwi

ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku – R Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyerukan pentingnya membangun ulang semangat gotong royong dalam wujud paling nyata: keterlibatan langsung para pemilik kekayaan untuk membantu pelunasan beban ekonomi rakyat kecil. Menurutnya, ini bukan semata soal moralitas sosial, tetapi bagian dari upaya menjaga kedaulatan bangsa.

“Bangsa ini akan selamanya rapuh jika sendi-sendi ekonominya terus disandarkan pada utang luar negeri dan generasi penerus dipaksa mewarisi beban yang bukan mereka ciptakan,” tegas Haidar Alwi dalam pernyataannya, Sabtu (17/5/2025).

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Tapi kita juga tidak bisa mengandalkan negara saja. Harus ada partisipasi sukarela, terhormat, dan sistematis dari mereka yang mampu.”

RelatedPosts

Polda Metro Jaya Tangkap WFT Hacker “Bjorka” Klaim Bobol 4,9 Juta Data Nasabah Bank

Bertemu Menaker, Bupati Garut Bahas Strategi Pengembangan Serta Penyerapan Tenaga Kerja

Kasus Penyegelan PT Petro Muba: FK2AS Pertanyakan Diamnya APH “Terkesan Tutup Mata”

Haidar menyampaikan, saat ini terdapat jutaan warga yang hidup dalam tekanan utang mikro: mulai dari pinjaman online, rentenir, tagihan rumah sakit, cicilan sekolah anak, hingga kebutuhan dasar yang belum terpenuhi. Sementara itu, menurut data, Indonesia memiliki sedikitnya 200 ribu orang dengan kekayaan lebih dari Rp100 miliar.

“Andaikan dari angka itu, hanya 1.000 orang kaya nasional yang bersedia membantu pelunasan utang sederhana milik 10.000 rakyat miskin, maka kita bicara 10 juta jiwa yang terbebas dari lilitan ekonomi. Ini bukan teori, ini matematika sosial,” jelas Haidar.

Ia memberi ilustrasi: jika rata-rata satu keluarga miskin terlilit utang produktif sebesar Rp3 juta—untuk biaya sekolah, pengobatan, atau modal usaha kecil—maka total utang untuk 10.000 orang adalah Rp30 miliar. Jika dibagi ke 1.000 orang kaya, maka kontribusi per orang hanya Rp30 juta.

Baca Juga  Haidar Alwi: Apresiasi Kapolri dalam Usut Teror terhadap Tempo, Tapi Tempo Juga Harus Introspeksi

“Bagi banyak orang kaya, Rp30 juta mungkin hanya seharga makan malam di restoran bintang lima, atau bahkan nilai arloji. Tapi bagi rakyat kecil, itu adalah harga untuk kembali hidup bermartabat,” ujar Haidar Alwi.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa ini bukan sekadar gagasan karitatif atau proyek amal semata. Ini adalah bentuk konkret dari nasionalisme modern—di mana cinta Tanah Air tidak hanya ditunjukkan dengan bendera dan lagu, tetapi dengan tindakan nyata menyelamatkan rakyat dari kemiskinan struktural.

“Kita tidak bisa bicara nasionalisme sambil membiarkan jutaan rakyat berjuang sendiri dalam utang konsumtif dan bunga mencekik. Nasionalisme bukan sekadar simbolisme, tapi keberpihakan terhadap rakyat yang paling lemah,” katanya.

Melalui program Rakyat Bantu Rakyat, Haidar Alwi Care telah membuktikan bahwa solidaritas bisa diorganisir: dari pengobatan untuk orang miskin, bantuan makanan, hingga biaya sekolah anak-anak yatim. Tapi bagi Haidar, semua itu hanya langkah awal.

Ia mendorong agar pendekatan ini diperluas dengan sistem gotong royong berbasis data dan transparansi. Negara dapat memfasilitasi melalui platform digital, pengawasan independen, dan insentif fiskal agar mereka yang membantu tidak hanya merasa terhormat, tetapi juga didukung oleh sistem.

“Bangsa ini terlalu besar untuk terus bergantung pada bantuan asing. Kita tidak miskin. Yang kita butuhkan adalah keberanian untuk mengubah cara kita memperlakukan sesama,” kata Haidar.

Ia menutup pernyataannya dengan ajakan moral kepada seluruh elemen bangsa: bahwa menjadi kaya bukanlah kesalahan, tapi akan menjadi kesalahan jika kekayaan itu tidak digunakan untuk membela bangsa dan rakyatnya.

“Kalau kita semua bergerak, tak satu pun anak Indonesia harus putus sekolah karena tak punya uang. Tak ada lagi ibu-ibu yang harus menjual barang dapur karena anaknya sakit dan tak bisa dirawat. Dan tak ada lagi bangsa ini tunduk karena lapar. Indonesia harus berdiri, tanpa meminta.” pungkas Haidar Alwi.(Bem)***

Baca Juga  Hari Bumi 2025: GERAK Jakarta Desak Gubernur Tunjukkan Kepemimpinan Hijau

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Haidar Alwiorang kayarakyat miskinutang
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Atraksi Kibar Bendera di Udara hingga Rolling Thunder, Warnai  Anniversary MBI ke-7

Post Selanjutnya

Gebrak Meja Minta Proyek Rp5 Triliun, Ketua dan Wakil Ketua Kadin Cilegon Ditahan Polda Banten

RelatedPosts

Konpers di Mapolda Metro Jaya Terkait Pengungkapan Hacker Bjorka

Polda Metro Jaya Tangkap WFT Hacker “Bjorka” Klaim Bobol 4,9 Juta Data Nasabah Bank

2 Oktober 2025

Bertemu Menaker, Bupati Garut Bahas Strategi Pengembangan Serta Penyerapan Tenaga Kerja

2 Oktober 2025

Kasus Penyegelan PT Petro Muba: FK2AS Pertanyakan Diamnya APH “Terkesan Tutup Mata”

2 Oktober 2025
BGN Rapat Dengar Pendapat Bersama Komisi IX DPR RI di Senayan Jakarta, Rabu (1/10/2025)

Presiden Prabowo Segera Teken Perpres Tata Kelola MBG untuk Perkuat Keamanan dan Rantai Pasok

1 Oktober 2025
Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri, Kombes Pol Erdi A. Chaniago

Sidang KKEP Polri: AIPDA MR Disanksi atas Kelalaian Penanganan Massa Aksi di Jakarta

1 Oktober 2025
Kapolri Memimpin Upacara Sertijab Kabaintelkam dan Dankor Brimob di Rupattama Mabes Polri, Selasa (30/9/2025)

Kapolri Pimpin Sertijab Kabaintelkam dan Dankor Brimob: Adaptasi Pejabat Baru Hadapi Tantangan Keamanan

1 Oktober 2025
Post Selanjutnya
Ketua Kadin Kota Cilegon Muhammad Salim ditahan Polda Banten/Tangkap layar YouTube Metro TV

Gebrak Meja Minta Proyek Rp5 Triliun, Ketua dan Wakil Ketua Kadin Cilegon Ditahan Polda Banten

CREATOR: gd-jpeg v1.0 (using IJG JPEG v62), default quality

500 Ribu Ojol Gelar Aksi 20 Mei: Matikan Aplikasi dan Berunjuk Rasa, Jakarta Siap-siap Macet Total

Discussion about this post

KabarTerbaru

Konpers di Mapolda Metro Jaya Terkait Pengungkapan Hacker Bjorka

Polda Metro Jaya Tangkap WFT Hacker “Bjorka” Klaim Bobol 4,9 Juta Data Nasabah Bank

2 Oktober 2025

Bertemu Menaker, Bupati Garut Bahas Strategi Pengembangan Serta Penyerapan Tenaga Kerja

2 Oktober 2025

Kasus Penyegelan PT Petro Muba: FK2AS Pertanyakan Diamnya APH “Terkesan Tutup Mata”

2 Oktober 2025
Appe Hutauruk

Ketika Kejahatan Berdaulat, Hukum Harus Berani

2 Oktober 2025

Anak Satpam Kerja di Dapur MBG: Nafkah untuk Keluarga, Harap Program Lanjut Terus

2 Oktober 2025

Antusiasme Pelajar Sambut Mobil MBG, Bikin Personel Dapur Ikut Bangga

2 Oktober 2025

Terkait Perkembangan Program MBG, Presiden Prabowo Terima Laporan Kepala BGN

2 Oktober 2025

Korban Pelecehan Di Bekasi Pastikan Dapatkan Layanan Psikologis dan Bantuan Hukum dari Kemen PPPA

2 Oktober 2025

KemenP2MI Serap Aspirasi Lembaga Pelatihan Bahasa Korea, untuk Perkuat Tata Kelola Penempatan

2 Oktober 2025

Kabar Terpopuler

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

    Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewan Pers Minta Akses Liputan CNN Indonesia Dipulihkan, SIAGA 98: Presiden Prabowo Tak Anti Pers

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hasan Nasbi Ungkap Momen Bersama Seskab Teddy: Kedatangan Tamu Istimewa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peringati Tragedi 1965, Bendera Merah Putih Berkibar Setengah Tiang pada 30 September

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kunker ke Bangka Belitung, Satgas PKH Sita Smelter Timah dan Tertibkan Tambang Ilegal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiba di Tanah Air Usai Kunjungan ke Empat Negara, Presiden Prabowo Disambut Wapres Gibran dan Kabinet Merah Putih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.