• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, September 18, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Tokoh
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Seni Budaya

Monolog Nyai Apun Gencay Tampil Memukau: Ritual Kesadaran dari Sejarah Cianjur

Subhan Ihsan oleh Subhan Ihsan
26 April 2025
di Seni Budaya
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Kabariku, Cianjur – Suara rintik hujan malam itu terdengar seperti bisikan masa lalu. Panggung terbuka di ALOHA Chill & Dine, Cianjur, perlahan menjadi altar kesaksian. Di hadapan ratusan penonton yang larut dalam suasana remang dan rembesan cahaya, seorang perempuan berkebaya merah berdiri sendiri, namun suaranya menggema seolah mewakili ratusan nyai yang hilang dari catatan sejarah.

“Kesaksian Nyai Apun Gencay”, sebuah monolog yang diadaptasi dari novel Cinta, Kopi, dan Kekuasaan karya Saep Lukman, bukan sekadar pementasan. Ia adalah penggalian ingatan yang menyayat sekaligus menghidupkan, menyuarakan kembali tokoh-tokoh perempuan yang selama ini tercecer dalam lembaran sejarah kolonial.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Wina Rezky Agustina, dosen Universitas Suryakancana Cianjur dan lulusan pasca sarjana program studi penciptaan dan pengkajian seni ISBI Bandung, memainkan peran Apun Gencay dengan kedalaman rasa yang penuh eksotik dan menghunjam. Tubuhnya bergerak dalam ritme emosi, suaranya bergetar menahan perih, sesekali membuncah dalam keberanian.

RelatedPosts

Wamenpar Dorong Pelestarian Tenun Sekomandi, Ikon Budaya Sulawesi Barat

24 Juli Ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional, Ini Ciri Khas Kebaya Indonesia dan Negara Tetangga

Pemerintah Tetapkan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional, Menbud Fadli Zon Ungkap Alasannya

Di balik naskah yang ditulis dengan cermat oleh Wida Waridah, dan disutradarai dengan penuh heroik oleh Rachman Sabur, monolog ini menjelma sebagai ritual kesadaran. Bukan hanya seni, tapi perlawanan. Bukan sekadar panggung, tapi altar pengakuan.

Rachman Sabur adalah sutradara kawakan pendiri Teater Payung Hitam yang sejak 1982 konsisten menggali bahasa tubuh, napas, dan simbol sebagai bahasa teater perlawanan. Lahir di Bandung, 12 September 1957, Rachman dikenal lewat karya-karya eksperimental seperti Kaspar dan Merah Bolong Putih Doblong Hitam, serta kiprahnya di panggung internasional.

Baca Juga  Pengumuman UNESCO: Pantun Warisan Budaya Indonesia-Malaysia

Setelah pensiun dari ISBI Bandung, Rachman tetap aktif berkarya. Dalam perayaan 43 tahun Payung Hitam, ia menulis dan menyutradarai Monolog “Wawancara dengan Mulyono”, sebuah satire absurd tentang identitas dan kuasa. Kini, ia menggarap Monolog “Kesaksian Nyai Apun Gencay”, menafsirkan menjadi ruang tubuh dan sejarah perempuan dalam bayang kolonialisme.

Mengundang Apresiasi

Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Metty Triantika, MT, yang hadir malam itu menyampaikan apresiasinya, bahwa pementasan ini bukan sekadar hiburan. “Pementasan monolog Kesaksian Nyai Apun Gencay bukan hanya membangkitkan kembali jejak sejarah Cianjur, tapi juga menyentuh ruang-ruang batin yang lama terabaikan,” ujarnya.

“Kami di DPRD Kabupaten Cianjur menyambut hangat inisiatif ini sebagai langkah penting dalam merawat ingatan, sekaligus menyuarakan kembali peran perempuan dalam arus besar perubahan sosial dan budaya.” sebut Metty.

Menurutnya, Apun Gencay adalah lambang keteguhan, cinta, dan keberanian yang melintasi zaman. “Melalui panggung ini, kita diajak merenungi bahwa sejarah tak hanya ditulis oleh mereka yang berkuasa, tetapi juga oleh perempuan yang berani mencintai dan bertahan,” ungkapnya.

“Semoga karya ini menjadi cahaya bagi generasi muda, terutama para perempuan, untuk terus melangkah dengan kesadaran akan akar dan martabatnya.” harap politisi perempuan dari Partai Golkar itu.

Tak ketinggalan, sebelumnya apresiasi juga datang dari Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian, dalam pernyataan tertulis resminya. “Monolog ini bukan sekadar seni—ia adalah ajakan reflektif dan revolusioner. Sebuah panggung kecil yang menyuarakan kebesaran jiwa, keberanian mencintai, dan kekuatan bertahan,” ujar Wahyu.

Kehadiran karya seperti ini, kata dia, menegaskan bahwa generasi muda bukan hanya pewaris budaya, tetapi juga pelanjut narasi. Narasi yang tak hanya soal masa lalu, tapi juga keberanian menyuarakan kisah yang tertimbun.

Baca Juga  Himpunan Pencak Silat Mekar Panglipur Garut Terima 'Kadeudeuh' Kemensos Melalui Program Kearifan Lokal dan Penguatan Ekonomi

Terpisah penulis novel Cinta, Kopi, dan Kekuasaan: Kesaksian Nyai Apun Gencay, Saep Lukman, tak dapat menyembunyikan rasa haru dan bangganya.
“Saya sangat tersentuh,” ucapnya.

“Lebih dari 144 halaman novel ini berhasil dijelmakan dalam satu tubuh, satu suara, dan satu malam. Terima kasih kepada Babeh Rachman Sabur, Teh Wida Waridah, Wina Rezky Agustina, Rizki Ferry Ramdani dan Maudi Buana Putra serta Dean Angga Pramudja, Anfa Alifani Utami serta seluruh pihak yang terlibat. Ini lebih dari pertunjukan semoga menjadi ruang bagi ekspresi dan diskursus sejarah,” katanya.

Monolog Kesaksian Nyai Apun Gencay itu kemudian ditutup dengan gegap gempita penampilan Bentang Herang, sebuah pertunjukan tari karya koreografer muda Anfa Alifanny Utami,. Tarian ini menjadi elegi dan afirmasi, menyapu malam dengan gestur tenang namun penuh daya—mengikat narasi Apun Gencay dalam gerak tari tradisi dan kontemporer yang jernih dan menggetarkan.

Pementasan Monolog Apun Gencay merupakan bagian dari program budaya CIANJUR 1834, yang digagas oleh Yayasan Kebudayaan Lokatmala Indonesia (Lokatmala Foundation). Sebuah gerakan yang mereka sebut sebagai upaya “membumikan kembali sejarah lokal”—agar kisah-kisah seperti Apun Gencay tak hanya hidup dalam arsip, tetapi juga dalam benak publik masa kini.

Malam itu, penonton tidak hanya sekadar diajak menyimak pertunjukan berkualitas. Pertunjukan ini juga dengan berani turut menuliskan ulang sejarah. Dan seperti rintik hujan yang jatuh perlahan ke tanah, suara Apun Gencay kembali menyuburkan kesadaran, bahwa sejarah bukan hanya milik para pemenang semata, tetapi juga milik para perempuan yang berani mencintai, mengabdi, dan bertahan.***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: CianjurKesaksian Nyai Apun GencayMonologPementasan MonologSaep LukmanSejarah Cianjur
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Otorita IKN dan IDN Global akan Gelar Kongres Diaspora Indonesia ke-8 di IKN

Post Selanjutnya

Kebut Izin Pertambangan Rakyat Solusi Genjot Penerimaan Negara

RelatedPosts

Wamenpar Ni Luh Puspa berkesempatan mencoba proses menenun Sekomandi dengan alat tenun tradisional gedogan, Dalam kunjungan kerja ke Rumah Tenun Sekomandi, Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (27/8/2025)./Kemenpar

Wamenpar Dorong Pelestarian Tenun Sekomandi, Ikon Budaya Sulawesi Barat

30 Agustus 2025
Ibu-ibu di Kota Palembang, Sumatera Selatan, mengenakan kebaya untuk merayakan Hari Kebaya Nasional 2025/ Dok Pemprov Sumatera Selatan

24 Juli Ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional, Ini Ciri Khas Kebaya Indonesia dan Negara Tetangga

24 Juli 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon

Pemerintah Tetapkan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional, Menbud Fadli Zon Ungkap Alasannya

20 Juli 2025

Dari Gayo Salman Yoga S Tulis Buku Langka di Indonesia

4 Juni 2025
Puisi "Aku" karya Chairil Anwar kini menghiasi stasiun kereta bawah tanah di Seoul, Korea Selatan

Bikin Bangga, Puisi “Aku” Karya Chairil Anwar Dipampang di Stasiun Kereta Bawah Tanah Seoul Korea Selatan

9 Maret 2025
Diskusi publik “Ngopi Senja” dengan tema “Kebudayaan Jakarta: Dari Kampung ke Ibukota – Menelusuri Akar, Merajut Masa Depan” di Perpustakaan HB Jassin, Taman Ismail Marzuki. (Kabariku/Bembeng)

Diskusi Publik “Ngopi Senja” Membahas Jakarta: Menelusuri Akar, Merajut Masa Depan

22 Februari 2025
Post Selanjutnya
Haidar Alwi

Kebut Izin Pertambangan Rakyat Solusi Genjot Penerimaan Negara

Ketua Umum Pergerakan Pemuda Sumatera Selatan (Pemuda Sriwijaya), Yayan Efendi Septiadi bersama Wakil Ketua DPR RI, Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, SH., MH.

Pemuda Sumsel Apresiasi Prof. Dasco: Sigap Tanggapi Masalah Daerah, dari Banjir hingga Kantor Bupati

Discussion about this post

KabarTerbaru

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Rudi Setiawan konpers pengungkapan kasus gelombang aksi anarkis Bandung

Kapolda Jabar Ungkap Dugaan Aliran Dana Asing di Balik Aksi Anarkis Bandung, 26 Orang Jadi Tersangka

17 September 2025
Prosesi Penganugrahan Pangkat Jenderal Kehormatan Komjen Ahmad Dofiri di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

SIAGA 98: Reformasi POLRI Harus Mengikuti Semangat Reformasi 1998

17 September 2025
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri agenda di Istana Negara, Jakarta

Kapolri Jenderal Sigit Pastikan Siap Laksanakan Kebijakan Presiden Soal Reformasi Kepolisian

17 September 2025

Seleksi Administrasi Calon Anggota Baznas 2025 – 2030, 141 Peserta Lulus

17 September 2025
Prosesi Penganugrahan Pangkat Jenderal Kehormatan untuk Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Presiden Prabowo Anugerahkan Pangkat Jenderal Kehormatan untuk Ahmad Dofiri dan Djamari Chaniago

17 September 2025

Presiden Prabowo Lantik Letjen (Purn) TNI Djamari Chaniago, Eks Pangkostrad ke Kursi Menko Polkam

17 September 2025

Bahas Sinergi dan Penguatan P4GN, Kepala BNN RI Bertemu Gubernur DKI Jakarta

17 September 2025

Pagu Anggaran Kementerian ATR/BPN Tahun 2026 Ditetapkan Rp9,49 Triliun Setelah RDP Bersama Komisi II DPR RI

17 September 2025

Jawab Tantangan Penyediaan Event Kreatif, Kementerian Ekraf Bersinergi dengan Loket

17 September 2025

Kabar Terpopuler

  • Korwil Pendidikan Dibubarkan Bupati Garut, Tuai Pro Kontra

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Reshuffle Kabinet: ⁠Erick Thohir, Menpora Baru di Kabinet Merah Putih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rencana Reformasi Polri, SIAGA 98: Presiden Perlu Panggil Kompolnas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polri Profesional: Deretan Pati Polri Aktif Lulusan Akpol 1990-1996 Peraih Adhi Makayasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Bahasa Politik Prabowo Menurut Pandangan Linguistik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.