Jakarta, Kabariku- Satgas SIRI Kejaksaan Agung bersama Tim Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah dan Tim Kejaksaan Negeri Demak berhasil mengamankan inisial SH (66) buronan yang masuk kedalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum., dalam keterangannya menjelaskan, SH diamankan pada Kamis 5 Desember 2024 sekitar pukul 22.50 WIB di kediamannya Jalan Lengkong RT007/004, Kelurahan Donorejo, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Berdasarkan Surat Penetapn Daftar Pencarian Orang (DPO) Nomor: print-01/Fd/03/2023 tanggal 10 Maret 2023, untuk kepentingan penyidikan dalam perkara Tersangka SH, yang disangka melakukan tindak pidana korupsi pembangunan ruko Perumnas Cabang Pontianak.
Oleh karenanya, SH disangkakan melanggar 2 ayat (1), pasal 3 jo. pasal 18 ayat (1), (2), (3) UURI nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UURI nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UURI nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Kemudian, berdasarkan surat perintah penangkapan nomor: print-01/O.1/Fd.1/12/2024 telah dilakukan penangkapan Tersangka SH, karena telah dilakukan pemanggilan secara patut dan sah sebagai tersangka sebanyak 3 (tiga) kali dan panggilan secara terbuka melalui media cetak untuk dilakukan pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, yang bersangkutan tidak pernah hadir.
Saat diamankan, cuaca sedang hujan lebat dan Tersangka SH berusaha untuk melarikan diri sehingga proses pengamanannya membutuhkan waktu.
“Tersangka SH dititipkan sementara di Kejaksaan Negeri Demak untuk selanjutnya diproses lebih lanjut dan diserahterimakan kepada Tim Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat,” jelas Kapuspenkum. Jum’at (06/11/2024).
Melalui program Tabur Kejaksaan, Jaksa Agung meminta jajarannya untuk memonitor dan segera menangkap buronan yang masih berkeliaran, guna dilakukan eksekusi demi kepastian hukum.
“Jaksa Agung mengimbau kepada seluruh buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan RI, untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya karena tidak ada tempat bersembunyi yang aman,” tandas Harli.
Diketahui sebelumnya, pada Desember 2022 Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat menahan tiga dari empat tersangka tindak pidana korupsi dalam pembangunan rumah toko di lokasi Sungai Ambawang tahun 2015-2018 oleh Perusahaan Umum (Perum) Pembangunan Perumahan Nasional atau Perumnas cabang Pontianak.
Dr. Masyhudi, SH., MH., Kepala Kejati Kalbar menjelaskan, ketiga tersangka yakni WI Manager Perum Perumnas cabang Pontianak, WR Asisten Manager Seksi Produksi dan Pertanahan Perum Perumnas cabang Pontianak, dan MM Direktur PT Dawuh Utama selaku pelaksana pekerjaan. Sedangkan tersangka SH, sebagai Direktur PT Karya Mulia Perkasa selaku pelaksana pekerjaan tidak memenuhi panggilan.
Penahan dilakukan setelah melakukan serangkaian tindakan penyidikan dan penyidik telah mengumpulkan minimal dua alat bukti yang cukup kuat.
Masyhudi mengatakan terhadap kasus ini para tersangka yaitu WI, WR bersama-sama dengan pelaksana pekerjaan yaitu SH dan tersangka MM pada tahun 2015 sampai dengan 2018 telah melaksanakan pembangunan 29 unit ruko di lokasi Sentraland Sungai Ambawang.
Pekerjaan yang dilaksanakan tersebut tidak sesuai dengan kontrak senilai Rp18 Milyar sehingga mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp. 2.536.714.397,06.***
*Siaran Pers Nomor: PR-1034/028/K.3/Kph.3/12/2024
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com