• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, Juli 3, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Opini

Sistem Pemilu “Menghalangi” Jalur Independen

Redaksi oleh Redaksi
27 Juni 2024
di Opini, Pilkada
A A
0
ShareSendShare ShareShare

oleh :
Fran Fardariko
Independen Analis

Jakarta, Kabariku- Dalam beberapa tahun terakhir, perdebatan masyarakat vs elit telah menggantikan konflik ideologi tradisional dalam menjelaskan keputusan Pemilu para pemilih.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dalam makalah ini, saya Fran Fardariko sebagai independen analis menyelidiki apakah sikap anti-elit berkontribusi terhadap hasil politik utama: meningkatnya jumlah kandidat independen yang berhasil di pelbagai belahan dunia.

RelatedPosts

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

Pentingnya Pemerataan Pembangunan, Jawa Selatan sebagai Solusi Jitu atau Masalah Baru?

Saya menerapkan eksperimen bersama di Chile, dimana sentimen anti-elit dan jumlah politisi independen yang sukses saat ini sangatlah menonjol.

Kami menemukan bahwa preferensi terhadap kandidat independen meningkat secara signifikan di kalangan pemilih dengan orientasi anti-elit. Dalam konteks dimana partai tradisional menghadapi masa-masa sulit, keyakinan tersebut merupakan kunci untuk memahami faktor-faktor dibalik dukungan terhadap kandidat yang tidak berafiliasi dengan partai.

Pemahaman ini penting karena memilih politisi independen dapat mendorong gaya politik yang personalistik, tanpa harus melemahkan akuntabilitas demokrasi, atau mendorong konflik antara eksekutif dan legislatif.

Apa yang mendorong independensi politik ini ;

Sikap anti-elit khususnya yang mendorong konflik moral antara “rakyat” dan “elit korup” menjadi semakin menonjol di seluruh dunia selama dekade terakhir.

Sikap seperti ini kini lazim dan relevan secara politik di berbagai negara seperti Spanyol, Turki, Amerika Serikat, Canada, Chilie dan Venezuela dan masih banyak lagi.

Meskipun pertarungan antara kelompok kiri dan kanan telah lama mendominasi perbincangan politik, ketidak puasan antara masyarakat dan elit telah menjadi faktor kunci dalam menjelaskan pilihan pemilu para pemilih dalam beberapa tahun terakhir yaitu gerakan kandidat independent.

Baca Juga  Capres dan Tanah untuk Rakyat

Fenomena politik relevan lainnya adalah keberhasilan kandidat independen dalam Pemilu (yakni individu yang mencalonkan diri tanpa dukungan, atau afiliasi dengan, partai politik) dalam berbagai kondisi politik.

Misalnya, pada tahun 2022, Rodolfo Hernandez mencalonkan diri sebagai calon independen di Kolombia dan hampir memenangkan Pemilu pada putaran kedua dengan memperoleh 47% suara.

Pada tahun 2016, Patrice Talon, seorang pengusaha independen, terpilih sebagai presiden Benin dengan mengalahkan perdana menteri yang sedang menjabat. Pada tahun 2018, Salome Zourabichvili yang independen terpilih sebagai presiden wanita pertama Georgia.

Transformasi politik ini terjadi dalam konteks menurunnya identifikasi partai, terkikisnya merek partai, berkurangnya pelembagaan sistem kepartaian, dan meningkatnya keterasingan dari sistem kepartaian.

Sementara di Indonesia juga mengalami kondisi di mana mayoritas publik perlahan kepercayaan terhadap partai mulai tergerus.

Sayangnya sistim politik di Indonesia menghambat jalur kandidat independen ini dengan persyaratan dukungan yang hampir tidak masuk akal, 6 sekian persen dari total jumlah pemilih.

Sementara di Chilie, Kolumbia, Kanada atau beberapa negara yang sudah menerapkan, kandidat independent hanya membutuhkan sekian ribuan dukungan atau petisi, dan ini dapat dilakukan melalu jalur organisasi masyarakat, persetujuan parlemen dari Komisi Pemilu Independen/partai, atau dukungan perorangan.

Bagaimanapun jalur independent adalah kehendak publik dan solusi untuk menjalurkan demokrasi atas dasar ketidak puasan publik kepada “elit-elit partai yang korup”.

Baru-baru ini di Jakarta salah satu jalur independen pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana sudah mendapat dukungan 1,2 juta dari penduduk Jakarta masih belum memenuhi syarat verifikasi, dimana menurut KPUD Jakarta, pasangan tersebut hanya memenuhi syarat dukungan KTP beserta formulir dengan jumlah 440 ribu, masih dibawah ambang batas minimum persyaratan yang mana 618 ribuan KTP.

Baca Juga  "Bibit, Bebet, Bobot”: Kunci Memilih Pemimpin Daerah yang Berkualitas di Pilkada

Sementara di negara-negara yang sudah menerapkan sistim independen yang  justru mempermudah demi mendukung program demokrasi atas keinginan publik yang tidak puas dengan kandidat jalur tradisional yaitu kepartaian.

Dengan memanfaatkan batas dukungan seminimum mungkin jalur independen dapat menjadi menu utama yang lebih banyak untuk menjadi pilihan publik, dengan bahasa lain “bukan dia dia lagi”.

Dengan dibukanya jalur independen dengan kemudahan-kemudahan, publik sangat berharap pembaharuan program, tata kelola pemerintahan yang lebih mandiri yang berpihak kepada masyarakat.***

Jakarta, 27 Juni 2024

Red/K.103

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: halangi Jalur Independenkonflik moral antara rakyat”dan elit korupperdebatan masyarakat vs elitsistem pemilu
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Anniversary Radarjakarta.id: “Berita sebagai Teman Hidup Jurnalis”

Post Selanjutnya

IPW Sebut Mabes Polri akan Runtuh Jika Data Penerima Upeti Judi Online Dibuka, Haidar Alwi: “Fitnah!”

RelatedPosts

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

1 Juli 2025
Muhammad Lukman Ihsanuddin

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

30 Juni 2025

Pentingnya Pemerataan Pembangunan, Jawa Selatan sebagai Solusi Jitu atau Masalah Baru?

16 Juni 2025
Kiri: Oki Muraza. Kanan: Oki Muraza di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam momen IPA Convex 2025 di Jakarta Mei 2025 lalu.

Profil Wadirut Pertamina Oki Muraza: Dosen dan Peneliti Terkemuka di Arab Saudi

14 Juni 2025

Strategi Prabowo Memerdekakan Palestina

31 Mei 2025
Haidar Alwi

“Toko Kelontong” Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman, Alarm untuk yang Masih Tertidur

29 Mei 2025
Post Selanjutnya

IPW Sebut Mabes Polri akan Runtuh Jika Data Penerima Upeti Judi Online Dibuka, Haidar Alwi: "Fitnah!"

Kader Gerindra, Hasanuddin Tanggapi Laporan FAGAR ke BK Soal Kasus Etik Pimpinan DPRD Garut

Discussion about this post

KabarTerbaru

Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran

Profil dan Biodata Komjen Fadil Imran, Kini Jadi Komisaris MIND ID Selain Kabaharkam

3 Juli 2025

Pesinetron Rayyan Alkadrie Diamankan Polisi, Diduga Peras Kekasih Sesama Jenisnya

3 Juli 2025
Mantan Sekjen MPR Maruf Cahyono

KPK Tetapkan Mantan Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono Tersangka Kasus Gratifikasi Rp17 M, Ini Profilnya

3 Juli 2025
Inilah tiga pelajar Pribadi Bandung School yang mengharumkan nama Indonesia di kancah International Greenwich Olympiad (IGO) 2025  di London, Inggris

Tiga Pelajar Bandung Sabet Emas di IGO 2025 London: Ubah Limbah Tulang Ayam Jadi Bahan Beton

3 Juli 2025
Konferensi Pers JAM PIDSUS Penyitaan Rp1,37 Triliun Uang Korporasi Terdakwa Ekspor CPO di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta

JAMPidsus Sita Dana Korporasi Rp1,37 Triliun Perkembangan Perkara CPO Minyak Goreng

3 Juli 2025
Kepala Badan Pangan Nasional/NFA, Arief Prasetyo Adi saat Rapat Dengar Pendapat di DPR RI

Bantuan Pangan Beras Mulai Disalurkan Juli, Pemerintah Pastikan ‘One Shoot’ untuk Dua Bulan

2 Juli 2025
Bupati Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU., di Pendopo Garut

Bupati Garut Seleksi 24 Pejabat untuk 8 Jabatan Eselon II, Fokus pada Integritas dan Visi

2 Juli 2025
Oplus_131072

Putusan MK Merubah Skema Pemilu, Berikut Tanggapan SIAGA 98

2 Juli 2025
Kejaksaan Agung

Kejagung Kembali Sita Uang Rp1,3 Triliun dari Kasus Ekspor CPO

2 Juli 2025

Kabar Terpopuler

  • Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Longsor di Cilawu, Lalu Lintas Garut-Tasik via Singaparna Dialihkan ke Jalur Malangbong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DNIKS Dukung Porturin Sukseskan Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2025 di Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Sejarah dari Bandung: Seruan Melawan Lupa dan Penuntasan Tragedi Kemanusiaan Mei 1998

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Dalami Kasus EDC Bank BRI Senilai Rp2,1 Triliun, 13 Orang Dicekal Usai Penggeledahan di Dua Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.