• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Rabu, Juli 2, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Opini

Hendrik Dikson Sirait “Seram, Gokil Tapi Hatinya Lembut”

Redaksi oleh Redaksi
13 Mei 2023
di Opini
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Marlin Dinamikanto

Mantan Pemred Kabar Dari Pijar
KDP

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Saya bersaksi Lu orang baik. Kenangku tentangmu tak kan pernah kering seperti bunga”

Kabariku- Sejak ALDERA terang-terangan menolak Soeharto di Wisma DPR-RI Kopo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 12 Januari 1993; angin perubahan berhembus kencang, setidaknya di lingkungan Aktivis Gerakan.

RelatedPosts

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

Pentingnya Pemerataan Pembangunan, Jawa Selatan sebagai Solusi Jitu atau Masalah Baru?

Pada kurun itu konflik pertanahan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, antara lain Sumut, Sumsel, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, Sulsel dan lainnya. Kami termasuk di antaranya tokoh kita Hendrik Dikson Sirait lahir dari Kawah Candradimuka itu. Kok bisa?

Ya, bisa lah. Gerakan Mahasiswa yang hingga akhir 1970-an bertunas di kampus perguruan tinggi tiba-tiba terusir. Emang sih, sejak 1978 hingga pertengahan 1980-an kami terkesan nggak ngapa-ngapain. Padahal segelintir senior kami, sebut saja Amir Husin Daulay, Agus Eddy Santoso, Danial Indra kusuma dan lainnya terus bergerak agar gerakan mahasiswa tetap hidup.

Kami mahasiswa 80-an berserak membentuk kelompok diskusi, pers mahasiswa yang selanjutnya dengan “bimbingan” Ornop yang dipandegani aktivis lebih senior seperti mas Indro Tjahyono, melakukan advokasi, pendampingan dan bahkan perlawanan berbasis kekuatan rakyat.

Dari sanalah lahir kelompok aksi.

Hendrik Dikson Sirait adalah mahasiswa UNAS Angkatan 1990-an (kampusnya Amir Husin Daulay) yang tergerak menjadi bagian dari agent of social change di tempatnya kuliah.

Kebetulan banyak pula teman-teman seangkatannya seperti Wandy Binyo Nikodemus Tuturong, Ferry Haryono Machfud, Iwan Darmawan dan lainnya, disamping juga mahasiswa Unas dari angkatan yang lebih muda.

Baca Juga  KAMMI Minta Publik Percaya Kerja Timsus dan Komnas HAM Dalam Mengungkap Kasus Tewasnya Brigpol J

Hendrik Cs ini yang meramaikan Yayasan Pijar di Jalan Penggalang bersama mahasiswa dari berbagai kampus lainnya. Ini pula yang menjelaskan kenapa mahasiswa UNAS menyumbang terpidana politik terbanyaknya selain Darul Ulum Jombang dalam kurun yang disebut Oposisi Berserak. Hendrik, Binyo, Mpek, Yeni Rosa, Andy Sumitro alias Black dan sebelumnya Nuku Soleimani dengan stiker seremnya Soeharto Dalang Segala Bencana.

Peran yang selalu diemban Hendrik di kepengurusan Pijar adalah advokasi. Dia bersama-sama mahasiswa lain di Jakarta dan Jawa Barat senantiasa hadir dalam konflik-konflik pertanahan seperti Cimacan, Cijayanti, Rawa Bilal, Majalengka. Jadi tidak salah apabila PBHI merekrutnya dan bahkan sempat terpilih menjadi Ketua PBHI Jakarta setelah reformasi.

Diantara mahasiswa UNAS, Hendrik memang paling serem dan gokil meskipun masih kalah gokil dibandingkan Mpek.

Untuk itu sejak saya yang sudah kuliah di IISIP Angkatan 92 mengenalnya lebih kenal nama Iblis ketimbang Hendrik. Toh demikian hatinya lembut dan anti kekerasan.

Kok tahu?

Ceritanya nih, begitu gerakan massa digebuk setelah peristiwa 27 Juli 1996, suasananya begitu cekam. Banyak penculikan banyak penangkapan. Sejumlah senior aktivis mulai hopless.

Mulai muncul ide gerilya jalanan, mirip Sparrow Unite di Filipina. Anak-anak yang dianggap nyali dilatih merakit bom yang tidak mematikan oleh Herman Widodo alias Herman Coro.

Nah, di sini Hendrik sangat tidak setuju dengan gagasan yang datang dari mas Indro Tjahjono itu. Dia yang lahir di lingkungan keras Tanjung Priok tidak setuju dengan cara-cara kekerasan.

Kok ndilalah pula bom meledak di Tanah Tinggi yang membuat Intel makin mempeng nyulik aktivis. Bahkan ada yang hingga sekarang tidak jelas keberadaanya seperti misal penyair Wiji Thukul.

Baca Juga  Jumhur Hidayat, Rocky dan Perjuangan Buruh Tanpa Akhir

Meskipun begitu pelatihan pembuatan bom yang disebut aksi non-konvensional terus berjalan. Beberapa aktivis standby di kontrakan Dewi Sartika. Muhendi dari Garut sudah siap dengan bom rakitan meskipun pada akhirnya urung berangkat diduga karena tidak ada ongkos.

Dan puji Tuhan, kampus-kampus mulai bergerak sejak April 1998 sehingga diputuskan tidak ada lagi aksi nonkonvensional alias gerilya kota macam di Filipina.

Oh, ya saya sangat akrab dengan Almarhum Hendrik. Sekitar 2021 di tengah akutnya Covid 19 varian Delta, kalau nggak salah menjelang lebaran dia yang hingga wafat masih menjabat Komisaris anak BUMN PGN minta nomer rekening saya. “Gua titip untuk beli baju anak lu,” katanya.

Memang Hendrik yang dikenal solider kepada sahabat-sahabatnya dikenal gigih dan ulet.

Disela-sela berorganisasi dia sempat menjadi wartawan radio, sudah itu sibuk membantu mengurus warung di rumahnya, sempat pula membuka kedai kopi Bhinneka di garasi kantor DPN Repdem sekaligus aktif memenangkan Masinton Pasaribu pada Pemilu 2014 di samping pula menjadi Sekjen Almisbat di tahun yang sama.

“Saya bersaksi Lu orang baik. Kenangku tentangmu tak kan pernah kering seperti bunga”.***

#UlasanMarlin
Sabtu, 13 Mei 2023

Red/K.000

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: ALDERADKPKabar Dari Pijar
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Sepuluh Provinsi yang Memiliki Jalan Rusak Terpanjang di Indonesia, Simak Lampung Nomor Berapa?

Post Selanjutnya

Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Ditutup Mulai 15 Mei

RelatedPosts

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

1 Juli 2025
Muhammad Lukman Ihsanuddin

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

30 Juni 2025

Pentingnya Pemerataan Pembangunan, Jawa Selatan sebagai Solusi Jitu atau Masalah Baru?

16 Juni 2025
Kiri: Oki Muraza. Kanan: Oki Muraza di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam momen IPA Convex 2025 di Jakarta Mei 2025 lalu.

Profil Wadirut Pertamina Oki Muraza: Dosen dan Peneliti Terkemuka di Arab Saudi

14 Juni 2025

Strategi Prabowo Memerdekakan Palestina

31 Mei 2025
Haidar Alwi

“Toko Kelontong” Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman, Alarm untuk yang Masih Tertidur

29 Mei 2025
Post Selanjutnya
Pendakian ke Gunung Gede Pangrango/Dok.Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Ditutup Mulai 15 Mei

Jelang Pilkades Serentak, Satuan Brimob Kompi 1 Yon D Garut Gelar Pasukan PAM

Discussion about this post

KabarTerbaru

Ilustrasi, demo sopir truk

Penjelasan Soal ODOL dan Akar Masalah Demo Sopir Truk di  Kemenhub Hari Ini

2 Juli 2025
Irjen Pol Dadang Hartanto

Mengenal Sosok Irjen Pol Dadang yang Diminta Menghadap Prabowo Usai Pimpin Upacara Bhayangkara

2 Juli 2025

DNIKS Dukung Porturin Sukseskan Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2025 di Jakarta

1 Juli 2025

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

1 Juli 2025

Eks Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait TPPU

1 Juli 2025

Sekolah Rakyat Gunakan AI untuk Pemetaan Talenta Siswa, Mulai Beroperasi 14 Juli

1 Juli 2025

KPK Dalami Kasus EDC Bank BRI Senilai Rp2,1 Triliun, 13 Orang Dicekal Usai Penggeledahan di Dua Tempat

30 Juni 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

30 Juni 2025
Muhammad Lukman Ihsanuddin

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

30 Juni 2025

Kabar Terpopuler

  • Bu Guru Salsa yang viral, kini bahagia menjadi istri seorang PNS

    Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelantikan KADIN Garut Periode 2025-2030: Momentum Etika Hukum Memimpin Ekonomi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Longsor di Cilawu, Lalu Lintas Garut-Tasik via Singaparna Dialihkan ke Jalur Malangbong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Sejarah dari Bandung: Seruan Melawan Lupa dan Penuntasan Tragedi Kemanusiaan Mei 1998

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri Promosikan AKBP Wirdhanto Hadicaksono jadi Dirreskrimsus Polda DIY, Berikut Profil Singkatnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.