• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Rabu, November 19, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home News

Sesi Bedah Buku ‘ALDERA’ Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999

Redaksi oleh Redaksi
29 Oktober 2022
di News, Peristiwa
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku– Gerakan mahasiswa pada masa Orde Baru tidak dapat dilepaskan dari peran organisasi mahasiswa, salah satunya ALDERA atau Aliansi Demokrasi Rakyat.

Organisasi mahasiswa tersebut salah satu dari beragam organisasi politik mahasiswa menjelang demonstrasi Mei 1998, seperti SMID (Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi), dan Forkot (Forum Kota) dan lainnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Peluncuran dan Bedah Buku ‘ALDERA’ Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 yang digelar di Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, Jum’at (28/10/2022).

RelatedPosts

Senator ARK Kritik Ketergantungan Papua Barat Daya pada Dana Pusat

MK Resmi Batalkan Hak Atas Tanah 190 Tahun, Bagaimana Masa Depan Pembangunan IKN?

Gus Ipul: Kolaborasi Kunci Sukses Asta Cita, 1.000 KPM PKH Pemalang Berhasil Graduasi

Dipandu oleh Dr. Andi Ahdian, Dosen Sosilogi Fisip UNAS, hadir selaku pembahas Faisal Basri, Ekonom dan Politisi bersama S. Indro Tjahyono, aktivis 78 ITB, serta anggota tim penulis Nanang Puja Laksana, Dosen Fakultas FISIP UNAS.

Buku adalah sebuah representase pengalaman hidup dan pengetahuan manusia, dari pengalaman tersebut direkam menjadi sebuah pengetahuan.

“Dokumentasi yang diciptakan dari ingatan aktivis kemudian diwujudkan darikisah yang dinarasikan tentang apayang terjadi dimasalalu,” kata Dr.Andi.

Penulis Buku ALDERA

24 Januari 2022, draf buku ALDERA diserahkan. Buku ini tentang merawat ingatan narasumber terkait suatu kejadian 30 tahun silam.

“Rata-rata narasumber tidak memiliki catatan, karena ALDERA suatu organisasi yang “tertib” secara admisitratif, karena pada masanya diputuskan setiap aksi rapat, setiap apapun aksi untuk menjerat rezim tidak diarsipkan,” kata Nanang Puja Laksana.

Motivasi penulisan buku ALDERA adalah tentang merawat ingatan melawan lupa, dengan menulis sejarah pergerakan kaum muda tersendiri.

Baca Juga  Proyek Pipa Blok Rokan Rampung, Pertagas Uji Coba Penyaluran Perdana 18.781 Barel Minyak per Hari

“Narasi sejarah dicatat oleh para pelaku ‘abnormal’ dalam arti mereka yang mendedikasikan waktu, hidupnya untuk sebuah keyakinan dan kebenaran, yaitu memperjuangkan demokratisasi,” lanjutnya.

Narasumber Buku ALDERA

Buku ALDERA adalah buku tentang gerakan para aktifis untuk lakukan  Reformasi satu-satunya yang cukup lengkap.

“Saya berharap berdasarkan buku ini disusun buku yang lebih lengkap dengan alur cerita yang runtut. Sehingga bukan sekedar merekam peran para aktor-aktornya,” kata S. Indro Tjahyono, aktivis 78 ITB.

Aktivis ITB yang menjadi salah satu narasumber dalam Buku ALDERA ini menyampaikan, Tentu masih ada peran aktor lain yang belum diceritakan, dan ada bias.

“Karena itu Standarkia sebagai unsur pimpinan ALDERA sebelumnya saya suruh ikut bicara di depan. Namun memang Piuslah yang menjadi korban Reformasi yang kurang sedikit nyawanya lewat,” ujarnya.

Menurutnya, Setiap periode  model gerakan beda, di eranya aktivis berhadapan langsung dengan kekuasaan otoriter militer.

“Tahun 1977/1978 kita head to head dengan kekuasaan otoriter militeristik. Saat itu kalau kita mau demo, sebelumnya semua mandi mayat karena bersiap untuk menghadapi kematian,” kisahnya.

Tetapi 1997/1998 perlawanan sudah meluas atau front perlawanan lebih masif, sehingga bisa lebih progresif.

“Namun toh timbul korban jiwa,” cetusnya.

Pada masa Soeharto, aktivis tidak bisa langsung mengangkat isu politik makro seperti otoriterianisme. Disamping rakyat kurang paham, juga bisa menghadapi tuduhan subversif dan mendapat tindakan represif.

“Karena itu untuk mengeskalasi gerakan rakyat, kita menggunakan isu hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan perampasan tanah,” ungkapnya.

Kata S. Indro, Gerakan Mahasiswa 77-78 belum berani ngomong ‘turunkan Soeharto’.

“Sekali ngomong, “tidak percaya Suharto”, seluruh kampus perguruan tinggi diduduki tentara dan jadwal pendidikan mundur 1 tahun,” lanjutnya.

Baca Juga  Wamentan Harap Pemanfaatan Lahan TNI AL Dapat Genjot Produksi Pangan

Bahkan, ujar S. Indro, Intel bisa mengintervensi dan hadir dalam rapat-rapat gerakan mahasiswa.

“Sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana mencari model Gerakan Mahasiswa 4.0. Bagaimana menggunakan teknologi informasi sebagai instrumen gerakan,” katanya.

S. Indro mrngumpamakan, Karena kalau melihat Pilpres di Amerika bisa dimenangkan dengan menggunakan Facebook. Di Filipina dengan Tiktok, anak Marcos bisa jadi Presiden. Sekarang penggunaan media sosial sebagai instrumen gerakan sosial di Indonesia belum efektif.

“Tantangan dari Gerakan Mahasiswa saat ini adalah bagaimana kita bisa melakukan gerakan tanpa merusak Lembaga Perguruan Tinggi,” ujarnya.

Karena Perguruan Tinggi memupuk intelektual dan standar kemampuan akademik yang dituntut oleh kehidupan moderen.

“Mahasiswa jangan malas. Saatnya mahasiswa keluar kandang menjadi fasilitator gerakan sosial di masyarakat sebagai bentuk pengabdian masyarakat,” tuturnya.

“Marilah kita melakukan gerakan politik di luar kampus kembali seperti Bung Karno, Syahrir, Tan Malaka dll. Sehingga tidak berlindung dibalik jaket almamater dan menjadikan mahasiswa sebagai massa,” tandasnya.

Buku ALDERA Kata Ekonom dan Politisi

Ada satuyang mengakeslerasi gerakan mahasiswa pada masa itu, yakni adanya dukungan sepenuhnya dari Rektor.

“Berbeda dengan sekarang dimana Rektor mengintimidasi gerakan mahasiwa, Rektornya menjadi kekuasaan sehinggamahasiswa kritismedapat tekanan,” kata Faisal Basri.

Saat itu Faisal Basri menjadi Ketua Prodi yang memanfaatkan ruang kerjanya untuk berkumpul dengan aktivis mahasiwa.

“Saya bersama teman-teman dengan difasilitasi Direktur Pendidikan Perguruan Tinggi untuk mendatangi kampus-kampus di beberapa daerah. Intinya agar mahasiwa dapat perlindungan meskipun hanya dari universitasnya,” ujarnya.

Faisal Basri, mencontohkan sosok Pius Lustrilanang yang berhasil bertransformasi dari gerakan ke profesionalisme.

“Dari gerakan di jalan menjadi gerakan politik di parlemen, untuk menata kembali lembaga-lembaga negara yang dirusakoleh peran partai politik. Sekarang ini saatnya penguatan institusi,” katanya.

Baca Juga  Wakil Ketua MA, Andi Samsan Nganro; "Penyadapan Perlu Persetujuan atau Pengesahan Pengadilan"

Pemerintahan era Soeharto, kata Faisal Basri, kekuasaan untuk korupsi tapi tanpa merusakinstitusi. Berbeda dengan pemerintahan era Jokowi, peraturan institusi dirubah.

“Jokowi lah yang membuat KPK jadi lemah, Jokowilah yang membuat koorporasi leluasa mendapat fasilitas dan Jokowi lah yang membuat negeri ini sedemikian murahnya,” tukasnya.

“Bahwa jatuh bangunnya suatu negara itu dari kuatnya institusi, ini tugas adek-adek mahasiswa supaya masa depan kalian tidak suram. Jangan takut, ” tutup Faisal Basri.

Buku ALDERA, catatan penting membangkitkan pergerakan generasi ke generasi, “Anda belajar, anda berorganisasi, anda bergerak”.***

Red/K.000

BACA juga ‘Keynote Speech Peluncuran ‘ALDERA’, Pius Lustrilanang: Buku ini Merekam Militansi Mahasiswa Dalam Sejarah Penting Reformasi Bangsa’

Berita terkait lainnya ‘Peluncuran dan Bedah Buku ‘ALDERA’ Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999’

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: aktivis 98ALDERAALDERA’ Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999Aliansi Demokrasi Rakyatmenjelang demonstrasi Mei 1998Presiden JokowiWarta Pemilu
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Pengucapan Janji sebagai Wakil Ketua, Johanis Tanak Lengkapi Komposisi Lima Pimpinan KPK

Post Selanjutnya

Usai Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Kecamatan Mekarmukti Garut Panen Perdana Budidaya Tanaman Sorgum

RelatedPosts

Penampakan dari atas pemandangan kota di Papua Barat (doc.Dinas PU)

Senator ARK Kritik Ketergantungan Papua Barat Daya pada Dana Pusat

19 November 2025

MK Resmi Batalkan Hak Atas Tanah 190 Tahun, Bagaimana Masa Depan Pembangunan IKN?

18 November 2025
Mensos Gus Ipul memberikan sambutan di acara Graduasi 1.000 KPM PKH di Pendopo Kabupaten Pemalang Jawa Tengah

Gus Ipul: Kolaborasi Kunci Sukses Asta Cita, 1.000 KPM PKH Pemalang Berhasil Graduasi

18 November 2025
DPR resmi mengesahkan UU KUHAP baru, Puan Maharani pastikan aturan mulai berlaku 2 Januari 2026 (Foto:Istimewa)

DPR Resmi Sahkan UU KUHAP Baru, Puan Maharani: Mulai Berlaku 2 Januari 2026

18 November 2025
FDTOI gelar demo besar-besaran ojol 20 November dengan lima tuntutan regulasi.(Foto:Ist)

Demo Besar-Besaran Ojol dan Kurol 20 November, FDTOI Sampaikan Empat Tuntutan Utama

18 November 2025

PLN Hadirkan Promo “Power Hero” di Hari Pahlawan, Tambah Daya Hemat hingga 50%

17 November 2025
Post Selanjutnya

Usai Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Kecamatan Mekarmukti Garut Panen Perdana Budidaya Tanaman Sorgum

Gebrakan Forum 'PEPELING' Persatukan Pemuda Desa Cikembulan Peringati Sumpah Pemuda dengan Jalan Sehat dan Senam

Discussion about this post

KabarTerbaru

Penampakan dari atas pemandangan kota di Papua Barat (doc.Dinas PU)

Senator ARK Kritik Ketergantungan Papua Barat Daya pada Dana Pusat

19 November 2025
Gelandang Persib Bandung, Thom Haye/Persib

Jeda Kompetisi Dinilai Menguntungkan, Thom Haye Siap Sambut Laga Persib Bandung vs Dewa United

19 November 2025
Ketua Divisi Advokasi AJI, Erick Tanjung

PN Jaksel Tolak Gugatan Rp200 Miliar Mentan Amran terhadap Tempo, AJI: Sesuai Mandat UU Pers

19 November 2025

MK Resmi Batalkan Hak Atas Tanah 190 Tahun, Bagaimana Masa Depan Pembangunan IKN?

18 November 2025
Mensos Gus Ipul memberikan sambutan di acara Graduasi 1.000 KPM PKH di Pendopo Kabupaten Pemalang Jawa Tengah

Gus Ipul: Kolaborasi Kunci Sukses Asta Cita, 1.000 KPM PKH Pemalang Berhasil Graduasi

18 November 2025

Sengketa Informasi Ijazah Jokowi: KPU Tegaskan Semua Dokumen Capres Bersifat Terbuka

18 November 2025
DPR resmi mengesahkan UU KUHAP baru, Puan Maharani pastikan aturan mulai berlaku 2 Januari 2026 (Foto:Istimewa)

DPR Resmi Sahkan UU KUHAP Baru, Puan Maharani: Mulai Berlaku 2 Januari 2026

18 November 2025
Dukungan pengesahan RKUHAP menguat sebagai langkah pembaruan sistem peradilan nasional.(Ist)

‘Gak Ada yang Represif!’, Sandri Rumanama Bongkar Alasan Dukung Total RKUHAP

18 November 2025
FDTOI gelar demo besar-besaran ojol 20 November dengan lima tuntutan regulasi.(Foto:Ist)

Demo Besar-Besaran Ojol dan Kurol 20 November, FDTOI Sampaikan Empat Tuntutan Utama

18 November 2025

Kabar Terpopuler

  • Seminar Nasional FH UI, Irjen Andry Wibowo: “Reformasi Polri Tak Boleh Berhenti, Polisi adalah Wajah Negara”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FSP BUMN IRA Dukung BAM DPR RI Kawal Pembayaran Pesangon Eks Karyawan Indofarma Global Medika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demo Besar-Besaran Ojol dan Kurol 20 November, FDTOI Sampaikan Empat Tuntutan Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanah, Laut, dan Negara yang Tersesat: Menegakkan Dialektika Petani dan Nelayan di Tengah Kontradiksi Kebijakan Agraria

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • See You On Top Espresso Bar Hadir sebagai Ruang Teduh bagi Penikmat Kopi di Menteng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com