• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Rabu, Juli 16, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Berita

Diskusi Publik Terkait Bansos 24,17 Triliun dan Subsidi Obligor BLBI 50-60 Triliun

Redaksi oleh Redaksi
7 September 2022
di Berita
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku- Diskusi Publik yang digagas Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Studi Demokrasi Rakyat (SDR) menyoal Bantuan Sosial (Bansos) dan Subsidi Obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Acara digelar di Universitas Prof. Dr. Moestopo, Jakarta Selatan, diskusi dimulai pukul 13.00 WIB berakhir pukul 13.00 WIB  pada hari Rabu (7/9/2022).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Dalam diskusi, Andrianto, Tokoh Pergerakan Reformasi 98 selaku pembicara pada diskusi tersebut menyatakan, Kenaikan BBM era Jokowi menegaskan arah dan implementasi kebijakan ekonomi yang Neo Liberalis.

RelatedPosts

Hari Anak Nasional 2025, DPP PDIP Lakukan Kunjungan ke RS dan LPKA Kelas 1 Tangerang

Polda Jabar Bongkar Sindikat Perdagangan Bayi Internasional, 12 Tersangka Diamankan

Polres Garut Gelar Apel Pasukan Operasi Patuh Lodaya 2025

“Bercongkolnya Sri Mulyani adalah Refresentasi agent neo liberal,” kata Andrianto.

Sri Mulyani, lanjutnya, mantan Dr IMF Asia Pasifik (2002-2004) dan Direktur World Bank (2010-2016). Dalam mazab neo liberal tidak diinginkan adanya Subsidi.

“Semua berlandaskan hukum pasar bebas dimana harga minyak dunia ditentukan di London Stock Escange dengan patokan minyak jenis Brent,” jelasnya.

Andrianto memaparkan, Harga ini bisa naik-turun sesuai market demandnya. Masalahnya Indonesia miliki azas ekonomi Pancasila terutama pasal 5 keadilan sosial dan UUD 45 pasal 33 dan 34.

“Mari kita bedah,” ujarnya.

Apakah istilah Subsidi untuk BBM jenis pertalite sudah sesuai? Adalah kurang tepat rasanya bila itu buat menambal APBN.

Bagaimana dengan PMN atau Penyertaan Modal Negara kepada BUMN sebesar 38 Triliun? Suntikan untuk modal Kereta cepat Jakarta-Bandung sebesar 5 Triliun.

“Semua kan bila menyangkut APBN ya Subsidi,” cetusnya.

Apakah pantas BUMN  juga di Subsidi? Ini jelas melanggar sila ke 5 Pancasila. Lantas bagaimana dengan asumsi bila tidak di naikan akan ada subsidi 500 Triliun?

Baca Juga  Wamenkumham Menang Praperadilan, SDR Minta Bareskrim Bergerak Tangkap Ketua IPW Soal Pencemaran Nama Baik

Padahal APBN 2023 berasumsi minyak dunia di level 120 USD per Barell sementara saat ini minyak dunia sedang turun di 89 USD per Barrel karna permintaan yang menurun sebagai dampak awal resesi yang terjadi dibeberapa negara.

“Lantas jatah Pertalite dalam APBN 25 Juta kilo liter dan baru terpakai 23 Juta kilo liter artinya masih ada tersisa,” beber Andrianto.

Subsidi minyakpun, lanjutnya, di APBN sesungguhnya hanya sekira 250an Triliun yang terbagi dalam subsidi energi yakni untuk PLN, Gas dan BBM.

Lantas apa benar nilai ‘keekonomian’ pertalite itu 17.000 dan 10.000 harga sekarang masih d bilang subsidi?

“Mari kita hitung,” ucapnya.

Saat ini Pertamina masih menghasilkan 700 ribu barrel/hari berati kita Impor 700 ribu barell/hari karna kebutuhan rata rata 1.400.000 barrel/hari.

Secara rata-rata, jika harga mix maka harga campuran harga diskon impor $70 plus harga milik sendiri $30, bagi dua atau rata rata.

 Artinya $50/barrel tambahkan 30% ongkos refineri dan distribusi, jadi $65/barrel. $0,4 perliter ini tergantung dollar dikali kan berapa.

Intinya harga keekonomian Pertalite  itu mendekati Ro 5000 bukan mendekati klaim pemerintah Rp.17.000 perliter.

“Jelas rezim Jokowi makin neo liberalis ada dugaan hutang yang bakal jatuh tempo ini sangat besar,” ungkapnya.

Menurut Andrianto, selama ini sudah sering berjalan hutang baru untuk bayar hutang.

“Istilahnya berhutang untuk tutup Jurang”.

Lebih jauh Andrianto memaparkan, Hutang jumbo akibat Project Infrastruktur yang tidak terkendali dan masuk akal seperti Project IKN yang rasanya mustahil terwujud bilamana ekonomi sebuah negara sedang susah.

“Nampaknya ada 2 pisau Analisis dari kenaikan BBM saat ini,” ujarnya.

Pertama, Batas waktu pembayaran hutang makin membayangi bila tidak mampu as gagal Bayar/Default maka black list terjadi di mata Internasional yg bisa berdampak negatif.

Baca Juga  Diduga Potong Dana Hibah Pertanian Garut dan Tasikmalaya, Anggota DPR RI Dilaporkan ke KPK

“Maka dicabutlah subsidi sehingga investor senang lantas kita bisa peroleh hutang baru,” ujarnya.

Kedua, Seperti halnya PCR ada dugaan bisnis terhadap rakyatnya, kinipun terjadi kepada BBM.

“Bansos yang nilainya cuman 24 Triliun buat 20 juta rakyat rasanya cuma seperti Amphetamin nikmat sesaat tapi melarat sesudahnya,” cetusnya.

Bandingkan pula dengan Subsidi bunga rekapitulasi BLBI yang sebesar 60-70 Triliun/tahun dalam APBN.

Kalo rezim bener kenapa Malaysia bisa pertalite seharga Rp.7100 atau Vivo milik Swis seharga Rp.8900 harga tanpa subsidi.

“Kita pertalite 10.000 masih disebut subsidi,” tandasnya.

Acara diskusi di pandu Selfiani SE,Mak berlangsung seru diikuti ratusan mahasiswa Univ Prof. Dr. Moestopo dan mahasiswa se-Jabotabek.***

Red/K.101

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Bansos dan subsidi BLBIDiskusi PublikFakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)Studi Demokrasi Rakyat (SDR)Tokoh Pergerakan Reformasi 98
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Donasi Rp 200 Juta dari KORPRI KPK untuk Fasilitas Pendidikan di Banten

Post Selanjutnya

Langkah Hampir Mustahil Anies Turun Mulus

RelatedPosts

Hari Anak Nasional 2025, DPP PDIP Lakukan Kunjungan ke RS dan LPKA Kelas 1 Tangerang

16 Juli 2025

Polda Jabar Bongkar Sindikat Perdagangan Bayi Internasional, 12 Tersangka Diamankan

16 Juli 2025

Polres Garut Gelar Apel Pasukan Operasi Patuh Lodaya 2025

15 Juli 2025
dok Sorot Merah Putih

Era Untouchable Berakhir! Pijar Indonesia 98 Apresiasi Kejaksaan Agung Gempur Koruptor Kelas Kakap

15 Juli 2025
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Mentan Amran Rilis Merek Beras Langgar Aturan: Ada Sania, Topi Koki, hingga Ayana, Ini Rinciannya

15 Juli 2025
Lisa Mariana di Polda Jabar

Dulu Heboh Soal Ridwan Kamil, Kini Lisa Mariana Diperiksa karena Video Asusila

15 Juli 2025
Post Selanjutnya

Langkah Hampir Mustahil Anies Turun Mulus

Atas Nama Fakta, Hati Nurani dan Akal Sehat

Discussion about this post

KabarTerbaru

Pengadaan Chromebook Sudah Dirancang Sebelum Nadiem Resmi Jadi Menteri: Ini Kronologinya

16 Juli 2025

Hari Anak Nasional 2025, DPP PDIP Lakukan Kunjungan ke RS dan LPKA Kelas 1 Tangerang

16 Juli 2025

Polda Jabar Bongkar Sindikat Perdagangan Bayi Internasional, 12 Tersangka Diamankan

16 Juli 2025
konferensi pers di Gedung Jampidsus, Jakarta, Selasa (15/7/2025)

Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Korupsi Chromebook Kemendikbudristek, Negara Rugi Rp1,9 Triliun

16 Juli 2025

Terdzalimi: Mendulang Hikmah di Balik Derita

16 Juli 2025

Polres Garut Gelar Apel Pasukan Operasi Patuh Lodaya 2025

15 Juli 2025
dok Sorot Merah Putih

Era Untouchable Berakhir! Pijar Indonesia 98 Apresiasi Kejaksaan Agung Gempur Koruptor Kelas Kakap

15 Juli 2025
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Mentan Amran Rilis Merek Beras Langgar Aturan: Ada Sania, Topi Koki, hingga Ayana, Ini Rinciannya

15 Juli 2025
Lisa Mariana di Polda Jabar

Dulu Heboh Soal Ridwan Kamil, Kini Lisa Mariana Diperiksa karena Video Asusila

15 Juli 2025

Kabar Terpopuler

  • Bu Guru Salsa yang viral, kini bahagia menjadi istri seorang PNS

    Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabar Duka, Pedangdut Senior Yunita Ababil Meninggal Dunia di Depok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menpora dan Utusan Khusus Presiden Ground Breaking Creative Space KMHDI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rotasi Besar-besaran di Kejaksaan: Inilah Daftar 11 Kajati Baru, Harli Siregar Pimpin Kejati Sumut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tina Talisa Resmi Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga, Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Era Untouchable Berakhir! Pijar Indonesia 98 Apresiasi Kejaksaan Agung Gempur Koruptor Kelas Kakap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kantor GoTo Digeledah Kejagung Terkait Kasus Chromebook: Dua CEO-nya Sahabat Bisnis Nadiem

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.